Bunda sedang hamil tua anak pertama. Bunda baru mau tidur siang. Diluar berisik banget. Ada anak kecil iseng masukin batu kerikil ke kotak pos didepan rumah. Satu demi satu. Klontang-klontang. Ugh!! Menganggu sekali...
Bunda tau karena ini sudah sering terjadi. Bunda jengkel. Bunda berseru dari jendela kamar“Hayo Ocil….jangan nakal”
Seorang anak kecil, umur 5 tahun berlari menjauh. Tertawa-tawa. Dia cucu tetangga disini.
Bunda ditemani Ayah sedang jalan kaki pagi keliling komplek. Hari kelahiran semakin dekat, Dokter menyuruh Bunda banyak jalan kaki. Kami lewat depan rumah nenek Ocil. Seorang perempuan tua padang yang yan ramah. Beliau menyapa “Udah siapin nama buat si kecil ?” tanyanya. Bunda bilang "Sudah.”
“Siapa ?” tanya sang nenek.
“Iqbal” kataku. Bunda dan Ayah memang sudah mendiskuikan soal nama ini sebelumya.
“Wah !! sama dong sama ocil”
What!! Bunda terkejut “Sama ? maksudnya ?”
“Ocil itu namanya Iqbal. Dia dipanggil Ocil awalnya karena dia kecil…cil..cil lama-lama jadi Ocil”. Sang Nenek dan Ayah tertawa.
Bunda tertegun.Oh, jadi si Ocil yang suka Bunda tegur itu namanya Iqbal ? ups! Bunda jadi menyesal. Anak-anak, memang lumrah kalo nakal.
Sekarang Iqbal kelas 6, Sedang bang Ocil alias Iqbal satunya sudah kelas 2 SMA. Bunda geli mengingat kedua Iqbal-keduanya dipanggil abang juga- yang bertetangga ini. Bunda nggak tau apakah bang Ocil alias Iqbal yang sudah SMA itu masih ingat, bahwa Bunda pernah menegur kenakalannya saat dia kecil.
"Hayo Ocil eh Iqbal..Jangan Berisik!!" :-D
No comments:
Post a Comment