Friday, April 20, 2007

Aim ke Ancol..

Ke Ancol. Aim sudah antusias sejak seminggu sebelumnya. Sekolah Aim merencanakan pergi ke ancol di di penghujung tahun ajaran ini. H-1 malam harinya Aim bilang "besok bangunin jam 4 ya Bun..supaya nggak telat kumpul disekolahnya" Hih. Aim yang sering telat datang ke sekolah, tumben banget begitu antusias buat sekolah.."What ? jam empat ? sekolah masih sepi lagi..."

Kamis pagi, Bunda dan Aim sudah stand by di TK Adhiyaksa Lebak Bulus. Lima bus sudah siap. Tiga bus untuk bu guru dan anak anakTK A dan B. Dua bus untuk para Ibu dan adik adik usia play group yang ingin ikutan. Aim di bis no 3. Bunda kebagian di bis no 5.

Agenda sekolah hari itu adalah pergi ke gelangang Samudra Jaya Ancol. Pertama rombongan kami melihat pentas singa laut. Bunda melihat dari jauh Aim bertepuk tangan gembira bersama teman temannya melihat betapa lucunya sepasang singalaut yang beratraksi. Berikutnya pindah ke pentas aneka satwa. Jumlah rombongan tidak sebanding dengan kapasitas yang ada. Bunda terpaksa berdiri dibelakang sedang Aim dan teman teman yang nggak kebagian duduk jongkok persis di pinggir pembatas pentas dan penonton. Sebuah pagar kaca menjaga agar pecikan air di pentas tidak membasahi penonton. Walau sudah basah berkeringat, Aim enjoy aja tuh..

Pertunjukan ketiga adalah pentas lumba lumba. Kali ini tempatnya luas. Pertunjukannya juga paling seru. Banyak kejutan. Anak anak senang. Terbahak bahak melihat seorang ibu disembur si lumba lumba. Setelah usai Aim bergandengan tangan dengan bu Guru dan teman teman menuju taman yang luas. Saatnya break. Take lunch. Anak anak mendapat paket McDonalds..sedang Ibu ibu pengembira dapat nasi padang. Sedaaap.. piknik bareng dibawah terik siang matahari ancol..

Setelah usai makan siang. Kami berbaris untuk masuk ke theater 4D. Antrian puanjang banget soalnya berbarengan dengan banyak rombongan dari sekolah lain. Ibu guru memberi briefing "Anak anak yang ada mamanya, digandeng sama mama ya.. kalo mama ato mbaknya ngga ikut..boleh gandeng bu guru.." well, kami maklum kondisi begitu crowded. Jumlah guru tak sebanding dengan anak anak. Akhirnya para murid mengantri bersama ibu masing masing.

Nyaris satu jam dalam antrian. Balum juga dapat giliran. Untung anak anak itu saling meledek dan berceloteh menghibur ibu ibu yang udah bete kecapekan. Seorang teman yang udah agak depan berseru "Ibu hamil nggak boleh masuk". Segera 5-6 Ibu dalam rombongan kami menitipkan anaknya ke Ibu lain dan keluar dari barisan. Aim cemas "Bunda nggak hamil kan? " tanyanya lugu. Dia mungkin takut kalo Bunda keluar barisan. Ibu ibu di dekat kami tertawa. Hih Aim, dengan perut nyaris rata gini (ehm) masa sih dibilang hamil ??

Akhirnya sampai juga giliran kami. Waaah!! ternyata bagus. Dengan kacamata khusus..binatang yang ada di layar seakan begitu dekat. Mereka serasa melompat keluar dari layar. Bunda paling serem waktu ada ular menjulur mendekati penonton. Meludah. Cuiiiih !! ih, berasa ada air mercik di muka. Rupanya didepan setiap kursi ada semprota air khusus yang pas di muka. Ugh!! seru..Kalo Aim pling seneng saat "Bun..Aim bisa tangkap ubur ubur..." wah pokoknya norak deh. Maklum ini pengalaman pertama kami.

Hari semakin siang kami bersiap pulang. Sebelum berpisah bis Aim bilang "Bun...kapan kapan kita ajak Abang ke 4D ya.. pasti Abang juga seneng" Ah, rupanya Aim sayang sama Abang. Saat bersenang senang dengan teman teman dan Bunda, dia tak lupa akan Abangnya...

Lima bis kembali meluncur ke TK Adhyaksa Lebak Bulus. Membawa anak anak dan ibu ibu yang udah teler kecapekan. Terimakasih bu guru..jalan jalan ke ancol ini pastinya berkesan buat Aim dan teman teman...

Thursday, April 12, 2007

Jangan Kecewa Bunda..Jangan Kecewa Abang..

"Kalo Abang nggak diterima di Labsky. Bunda jangan kecewa ya “ begitu Iqbal bilang. Matanya yang lebar menatap Bunda lekat lekat. Menanti jawab yang terucap.

Bunda menghela nafas panjang. “Ya nggak lah sayang. Sekolah di Labschool kan Abang juga yang akan ngejalanin. Diterima artinya Abang mampu sekolah situ. Nggak diterima ya kita cari sekolah lain.” Abang terlihat lega.

“Pokoknya yang penting usaha semaksimal mungkin Bang!!” kataku memberikan semangat. Abang memeluk Bunda “Iya Bun, Abang cuma nggak pengin bunda kecewa” Hiks. Bunda jadi terharu.

LabSky alias labschool kebayoran, adalah impian seribu anak yang lulus SD di Jakarta selatan tahun ini. Tarakanita Barito. Al Adzar pusat di kebayoran. Tidaklah sefavorit Lab school kebayoran. Perjuangan masuk kesana sudah dimulai sepuluh minggu lalu saat Bunda kesekolah Abang dan mendengar ajakan..“Mbak, Iqbal minat ke labschool nggak? Ada lho bimbingan intensif khusus masuk labschool. Yang ngadain Visi kebayoran”

Iqbal setuju untuk mendaftar. Ikut program 10 minggu bimbingan belajar khusus buat menghadapi test di labschool. Setiap sabtu pagi Bunda mengantar dan Ayah menjemput sorenya. "Gimana Lesnya, Bang ?" tanya Bunda
"Ugh!! Kepala rasanya berasap. Susah bener!! keluh Abang . Dirumah dia juga berlatih mengerjakan soal dan Bunda mengoreksi. Seperti dulu dan dulu, Iqbal memang sering ceroboh. Sebetulnya bisa tapi tetap banyak yang salah. Ugh!! semua ini memang butuh perjuangan. Well, hidup ini, memang tidak mudah.. sayang. Bersiaplah . Kerasnya persaingan datang lebih dini.

Akhirnya pada hari H Bunda mengantar Abang test di SMP labschool. Rasanya kami datang sudah sangat pagi, tapi parkir sudah luber!! Seribu anak akan bersaing memperebutkan dua ratus kursi di kelas 1 SMP . Beragam jenis seragam SD Jaksel yang dikenakan membaur disitu. Bakti Mulia. Al adzar. Al idzar. Harapan Ibu. Tarakanita. Mahdania. Dan banyak lagi!!

Anak anak sih terlihat tenang.. Yang cemas justru para orang tua.. Dan hal itu ternyata menular. Ugh!! Senewen .Melihat betapa banyak peserta test kali itu. Duh? Adakah satu tempat tersisa buat Abang-ku tersayang ??

Siangnya. Bunda menjemput lagi. Iqbal terlihat exhausted."Gimana bang ? bisa ?"
"Susah Bun .." jawabnya lesu

Bunda speechless. Iqbalku. Abangku. Sulungku itu anak yang pintar. Jika dia bilang susah, means test masuk itu emang benar benar susah.

Tiga hari kemudaian kami lewati dengan harap harap cemas. Ugh ?? masuk nggak ya? Rabu malam jam sepuluh saat kami sudah bersiap tidur Oom Kalis mengirim SMS “ Berapa no test Iqbal? Hasil labschool sudah keluar” Segera Ayah dan Bunda melompat dari tempat tidur. Menghidupkan computer. Mengakses web labschool.

Dengan penuh harapan kami menelusuri no yang ada disitu dua ratus nomor dan limabelas cadangan. Ada? Uhm, sayangnya TIDAK....Ayah dan Bunda mengSMS teman masing masing yang anaknya sama sama test di labschool. Mereka juga bergegas mengakses internet. Bertukar kabar. Ada juga sih yang diterima. Banyak juga yang gagal.

Ayah dan Bunda berpandangan. Speechless. Kami memang berharap banyak Iqbal masuk labschool namun kenyataan tak seperti harapan. “Sudahlah, Kita sudah usaha kok. Memang ketat sekali persaingannya” Paginya. Kami bilang ke Iqbal soal pengumuman SMP lab school.

“Iqbal kecewa ?” tanya Bunda
“Sedikit “ jawab Iqbal hambar
Uhm, Dia memang sudah berusaha. Kerasnya persaingan memang berujung tak sesuai harapan.
“Nggak usah kecewa, Ayah dulu juga nggak diterima di Labschool” kata Ayah sambil nyengir. Uhm, pasti deh iseng, pikir Bunda

“Lho ? emang Ayah SMP di Jakarta . Bukannya di Jambi?” tanya Iqbal heran
“Makanya..Ayah nggak diterima soalnya emang nggak pernah daftar ke lab school” kata Ayah ngeles. Kami terbahak. Ah, sudahlah. Kini saatnya kembali berusaha. Perjuangan dan persaingan mencari SMP yang bagus masihlah panjang…

Hidup ini memang tak mudah, sayang... Jangan kecewa Bunda…jangan kecewa Abang…bersiaplah , karena kehidupan masih punya banyak kejutan..

Wednesday, April 11, 2007

Kalo Aim Udah Bisa Baca...

"Ayah, Aim mau ke pizza Hut.."
"Ya, nanti kalo Aim udah bisa baca.."
"Bunda, Aim mau ke time zone.."
"Ya, nanti kalo Aim udah bisa baca.."
"Abang, yuk kita nonton mr Bean the movie.."
"Ya, nanti kalo Aim udah bisa baca.." kata Abang sambil nyengir..

Selalu begitu jawab yang kami berikan kalo Aim minta sesuatu. Lama lama Aim jengkel. “Aim sebel deh kalo rencannya gitu terus!! Aim tendang nih sampe mental ke ruang angkasa”
Abang terbahak. Membayangkan Aim bisa nendang sampe luar angkasa ? Hebat betul imaginasi Aim?

Aim mulai frustasi. Menangis. Merengek. Marah marah. Annoying banget lah pokoknya. Akhirnya dibalik. Dibuat kesepakatan baru. Aim boleh ke pizza hut, boleh ke timezone, asal mau belajar baca dan nurut sama bu Guru. Deal. Aim senang. Kami juga lega.

Tapi kalimat itu kayaknya membekas dalam pada Aim, berikutnya kejadian gini
"Ayah, Aim pengin ikut Thara berenang.."
Belum sempat Ayah merespon dan berkata apapun. Dengan tangkas Aim sudah menjawab pertanyaannya sendiri…
"Ya. Nanti kalo Aim udah bisa baca…"
Gaya ngomongnya itu lho..persis banget Ayah!!

Kami terbahak!! Ah, Aim…makanya rajin sekolah sayang. Biar cepet bisa baca. Nanti kita ke Pizza Hut, Timezone, Citos, PIM, Kidsport, berenang sama Thara, Nonton, jalan jalan..seru!!

Friday, April 06, 2007

Jangan bikin Ayah Marah, sayang...

Bu guru Aim complain. Saat Bunda membayar SPP bulan ini Ibu Guru Aim mengeluhkan prilaku Aim di sekolah.
“Aim selalu telat”
“Aim selalu menolak belajar baca, ada aja alasannya pusing…bosen..”
“Aim kalo latihan menulis nggak pernah sampai kelar”
Untungnya masih ada berita bagus.
“Aim cuma antusias kalo pelajaran berhitung” Weeeeiks Abang banget deh!!
Setelah terdiam cukup lama Bunda bilang “ ya nanti saya minta ayahnya kasih tau , Bu…cuma Ayahnya yang bisa ngebilangin dia…”

Duh?? Bunda lemas. Aim emang beda banget sama abangnya. Aim terlalu santai. Nggak pernah perduli sama sekolahnya. Harus diakui Ayah dan Bunda emang tidak menuntut anak anak belajar serius saat TK. Dulu kami juga tidak pernah mempush Abang. Namun Abang punya kesadaran sendiri. Sejak kecil dia punya accountability yang baik. Motivasi untuk sekolah juga tinggi.

Well, ternyata perlakukan yang sama tidak berlaku sama untuk anak yang berbeda. Aim emang nggak antusias untuk sekolah. Setiap pagi kudu digendong dari tempat tidur ke kamar mandi. Nonton ini itu dulu. Main ini itu dulu. Akhirnya, telat deh kesekolah. Ayah sering jengkel “ Aim !! Ayah jadi telat terus ke kantor nunggu kamu siap” Biasanya kalo udah dengar celoteh lucu Aim, Ayah luluh juga. Ah, Aim emang anak ayah.

Tapi tidak malam itu, saat Bunda sampai rumah pulang kuliah… .Bunda bilang pada Ayah soal complain Bu Guru. Ayah marah besar !! Aim mengkeret diatas tempat tidur mendengar ayah marah marah. Dia mulai menangis. “Udah..Aim bobo sendiri aja!! teriak Ayah.

Aim turun dari tempat tidur dan berusaha memeluk Ayah. Tapi Ayah menolak!! “Nggak.. bobo sendiri aja”. Bunda sebetulnya kasihan. Tapi gimana lagi? Kalo Bunda belain Aim, pasti Bunda ketularan dimarahin deh. Ah, biarlah. Aim emang sudah terlalu nyaman. Sekali kali perlu dimarahi Ayah. “ Pokoknya nggak ada McD, nggak ada pizza hut, timezone..sampai Aim mau nurut sama bu Guru!!” seru Ayah. Aim makin keras menangis.

Akhirnya Aim mau disuruh naik ke tempat tidur. Bobo sambil terisak isak. Ayah dan Bunda bertukar pandang. Nggak tega euy. Ayah lalu ngelonin Aim. Bunda nyusul Abang bobo di kamar anak anak.

Paginya. Saat bangun tidur. Masih terkantuk kantuk Aim langsung naik ke pangkuan Ayah yang lagi nonton Star Sport. Minta peluk. Uhm, Aim emang anak Ayah. Makanya, jangan suka bikin Ayah marah sayang…

“Gimana Aim? Emang enak dimarahin ayah?”
“Capek deeeeeh “ kata Aim lucu.

Sunday, April 01, 2007

Lagu Cinta Untuk Mama - Sebuah Pentas Maulid

Jumat Sore pulang sekolah Iqbal bilang “Bun, besok pentas disuruh pake Jeans”

Bunda yang lagi PMS dan boboan di kamar ngeluh. “Duh ? kenapa dadakan terus sih, Bang? Butuh besok, hari ini baru bilang” Bunda tau Iqbal nggak punya celana panjang jeans. Dia tidak suka. Bunda tau itu. Pastinya kudu beli baru. Tapi Ugh!! Dengan kondisi PMS gini, rasanya males banget nyetir mobil. “Ntar maleman ya Bang….”
“ya Bun..soalnya janjian kostumnya berubah rubah terus. Baru tadi diputuskan pake jeans."

Habis Magrib Bunda, Aim dan Abang pergi ke AB Swalayan di cirendeu. Cari jeans yang pas bukan hal mudah. Soalnya postur Iqbal nangung. Terlalu besar buat anak anak. Terlalu kecil buat dewasa. Duh? Masa perlu ke Matahari Citos. Males macetnya!!

Setelah bolak balik ngepas di fitting room. Dapat juga. Sebuah jeans dewasa bernomor 30. Kepanjangan pastinya. Tapi sudahlah, yang penting ada dulu. Kami buru buru pergi ke tempat permak Jeans depan AB, ternyata tutup. Udah malem sih.

Sampai dirumah akhirnya Bunda sendiri yang memotong dan menjahit jeans baru Iqbal. Pokoknya asal bisa dipake dulu deh, besok besok toh bisa dirapihin di tukang jahit. Sambil nemenin Ayah nonton HBO, Bunda berkutat sama jarum jahit. Demi kostum pentas Iqbal besok.

Sabtu pagi, hari masih subuh saat Iqbal yang bobo sama Bunda udah sibuk ngebangunin Bunda. “Ayo Bun..anter jam enam dong..kan nggak ada supir” uhm, sabtu gini emang supir kami libur. Duh? Rasanya males banget ningalin kenyamanan tempat tidur. Tapi gimana lagi? Iqbal perlu datang pagi buat acara final GR.

Disaat Ayah kembali bobo ngelonin Aim. Bunda mengantar Abang ke sekolah. Dijalan Bunda iseng tanya “ Emang pentas nanti nyanyi lagu apa sih Bang?”
Iqbal ngeles.“Adalah…nanti Bunda nonton kan? Sekalian njemput ya Bun?”

“Kok nggak ada pemberitahuan dari sekolah soal acara ini?” tanya Bunda Heran.

"Orang tua emang ngak diundang. Ini acara peringatan Maulid Nabi. Sekolah ngundang dan ngumpulin anak anak yatim di pondok pinang. Paling yang datang orang tua yang pengin nonton aja”. Bunda cuma mengucap “oh” sebelum mengedrop di sekolah yang sudah rame walau ini hari libur dan hari masih pagi. Bunda segera memacu mobil pulang kerumah

Setelah Ayah dan Aim mandi, sarapan dan bersiap, jam sembilan kami meluncur ke SD Harapan Ibu pondok pinang. Saat kami tiba pas banget Iqbal dan teman temannya mengawali acara dengan menyanyi. Padamu Negri. Udah ? gitu doang? Bunda menyusul ke balik panggung. “Tampilnya cuma satu lagu Bang? Bentar amat?” Ih?! padahal nyari kostumnya ribet betul…
”Nggak Bun..Nanti lagi…Tunggu aja”
“Lho? Jadi tadi apa? Pemanasan?”
“Tadi Iklan, Tante..” jawab seorang teman Iqbal..
Bunda tertawa geli. Ah, anak anak sekarang. Udah pinter ngejawab...

Bunda kembali ke depan panggung menunggu penampilan berikutnya. Setelah beberapa acara berlalu. Paduan suara Iqbal dan teman temannya muncul kembali. Kali ini membawakan satu lagu yang sangat menyentuh “Lagu cinta untuk Mama…”

Hanya ini kunyayikan ... Senandung dari hatiku untuk mama
Hanya sebuah lagu sederhana.... Lagu cintaku untuk mama…

Berbagai rasa tumpah tindih dihati. Haru dan Bangga. Iqbal-ku. Si Abang yang berpikir pinter dan berkata kritis, tampan tapi item, cuek berpenampilan, ada disana. Diatas panggung, menyanyikan lagu tentang kecintaan pada seorang mama. Seorang Bunda. Hih!! Bunda jadi berkaca kaca… Segala kecapekan mempersiapkan kostum dadakan. Rasanya terbayar lunas seketika.

“udah Bang? Selesai ? udah boleh pulang ?” tanya Bunda setelah mereka turun panggung.
“Belum Bun, nanti terakhir nyanyi lagi” katanya sambil belalu menyusul teman temannya.

Oh…rupanya masih ada ceramah maulid dari seorang dai yang diundang sekolah. Setelah itu baru acara puncak yaitu pembagian sumbangan untuk anak anak yatim yang tinggal disekitar sekolah. “….acara ini akan ditutup dengan penampilan anak anak kelas 4D, 5D dan 6D..” begitu kata MC..Uhm, rupanya ini paduan suara campuran dari anak anak kelas unggulan.

Dengan diiringi piananika dan rebana . Anak anak itu kembali menyanyi. Sebuah lagu dari Bimbo yang begitu popular “dunia akhirat”.

Rosul menyuruh kita mencintai anak yatim…
Rosul menyuruh kita mengasihi orang miskin…

Uhm, Bunda kembali tersentuh. Semoga mereka-Iqbal dan teman temannya- bisa mengamalkan makna inti dari lagu itu , kini hinga dewasa kelak….