Who's the Boss’s Boss ?! begitu judul case yang harus Bunda baca saat ujian Mcom. Most people say that CEO is the Big Boss. Padahal CEO memiliki Boss yang tidak tampak secara structural. Customer, employee, Share holder, Government, Bank dan Media adalah Boss of the Boss. Tugas Bunda dan teman-teman saat itu adalah mendevelop strategi berkomunikasi seorang new CEO dengan para “boss”nya
Dengan leadership skill yang begitu dominan. Ayah adalah Boss dirumah ini. Ayah boss dari seorang istri, 2 orang anak dan 3 orang pembantu. Eh, tapi apa iya bener begitu? Coba kita liat faktanya.
Hampir setiap weekend justru Aim yang jadi decision maker, kemana kita berempat akan lunch atau dinning out. Kemana mereka ingin berenang atau jalan-jalan. Semua Aim yang pilih. Aim yang putuskan.
Waktu Iqbal diterima di SD HI dan an SD Al Ikhlas bersamaan, Iqbal memilih SD HI pondok pinang dengan alasan lebih dekat rumah. Walau kami sebetulnya lebih prefer dia sekolah di Al Ikhlas cipete, tapi kami menyetujui keputusannya.
Well, Itu belum seberapa. Kami – terutama Bunda- ingin sekali beli rumah dan pindah ke Bintaro Jaya atau BSD, tapi anak-anak menentang keras. Mereka tidak mau pindah. Mereka sangat betah di cirendeu. Mereka sudah nyaman dengan tetangga dan teman bermain mereka di komplek pensiunan ini. Kami menurutinya. So ? Who’s the Boss then ??
Pada satu pagi Aim berkata “Ayah, mobil Bunda ganti APV aja deh. Biar gede dan luas. Jadi temen-temen Aim bisa ikut pulang sekolah bareng." Ayah dan Bunda terkejut dengan permintaannya. Bunda segera membongkar tas kuliah. Mencari artikel menarik yang berjudul. How to manage your Boss !! Rasanya Bunda membutuhkannya :-D
No comments:
Post a Comment