Hari keempat hari Rabu.
Bunda membawa anak-anak ke pusat kawasan business- Rafles Place. Naik MRT pastinya. Duduk-duduk di taman dekat patung Rafles. Lalu kami jalan kaki ke tepi Singapore River. Awalnya Iqbal takut naik tradisonal boat. Tapi Aim insist. Kejadian di Volcano Island nyaris berulang disini. Kali ini Aim yang memaksa sedang Abang takut.
Bunda yang sudah pernah naik singapore boat yakin bahwa perjalanan ini aman kok, jadi Bunda rada memaksa Iqbal, sebab Aim begitu ngotot untuk naik.Lucunya Aim justru berani duduk sendiri di bangku tengah.Sedang Bunda dan Iqbal duduk di bangku belakang. Iqbal memelukku erat-erat. Terlebih jika boat kami oleng kena arus sungai. Dia ketakutan jadi nggak bisa enjoy.
Aim justru senang. Melihat gedung-gedung modern pencangkar langit. Bangunan-bangunan kuno peninggalan masa Rafles. Jembatan-jembatan baru maupun peninggalan jaman Rafles. Merlion park. Deretan restoran di Clarke Quay. Sungguh perjalanan lewat sungai yang menarik. Sayang banget Iqbal tidak menikmatinya.
Setelah makan siang Bunda minta gantian. Anak-anak kuminta mengalah. Bunda ingin ke Ikea. Setiap ke Singapore Bunda memang selalu mampir Ikea. Bunda senang mengkolesi aneka pernik rumah yang dijual disana. Walau tidak tertarik akan Ikea tapi anak-anak menurut. Kami nggak lama di Ikea. Hari masih sore kami sudah sampai ke hotel lagi. Anak-anak sempat tidur siang sebelum datang waktu magrib.
Ini hari terakhir Ayah training. Makanya malamnya sesuai rencana, kami pergi agak jauh. Safari Night! Dengan naik bus kami berempat menuju Safari Night.
Seperti umumnya tempat wisata di Singapore, Safari Night sangat tertib, bersih dan teratur. Untuk materi dan koleksi binatang nya sih Bunda yakin Taman Safari Cisarua lebih bagus dan komplit. Tapi Singapore bisa mengemas wisata ini dengan lebih menarik. Dengan naik kereta yang disediakan kami berputar-putar di lokasi Safari Night. Anak-anak senang sekaligus cemas. Takut juga malem-malem ditengah hutan begitu.
Sayangnya hujan turun dengan deras sehingga atraksi binatang yang seharusnya digelar malam itu dibatalkan. Bunda sedikit kecewa karena anak-anak kehilangan kesempatan melihat atraksi macan dan singa yang sudah include dalm tiket masuk yang cukup mahal.Tapi anak-anak tetap riang gembira saja tuh. Ya sudahlah. Kami akhirnya cuma berfoto-foto sebelum pulang.
Hari kamis hari terakhir.
Wah, belum punya oleh-oleh nih!! Akhirnya kami berempat ke China Town. Walau sebetulnya lebih murah naik taxi tapi Iqbal insist naik MRT, dia pikir ini kesempatan terakhir sebelum pulang ke Jakarta. Disana Ayah dan anak-anak lebih banyak duduk. Bunda membeli banyak souvenir lalu kami bergegas pulang ke hotel.
Ke Singapore tidak lengkap tanpa belanja di Orchard. Bunda tau anak-anak pasti bete kalo diajak shopping. Makanya mumpung anak-anak dijaga Ayah di hotel. Bunda buru-buru ke orchard. Beli oleh-oleh buat tante Dian.
Menjelang sore kami sudah di bandara Changi lagi. Kami bersiap pulang kembali ke Jakarta. Ini adalah The Great Holiday Ever untuk Abang dan Aim :-D
No comments:
Post a Comment