Friday, September 22, 2006

Iqbal dan Konsep Ibu Tiri

"Emang kalo ibu ibu rahimnya dipotong bisa tetap hidup? nggak mati?" Iqbal bertanya innocent sebelum bobo. Memang semalam Bunda berbagi concern sama Iqbal. Ngobrol heart to heart sebelum tidur."Bisa hidup, tapi nggak bisa punya anak lagi.Emang Iqbal masih mau punya adik?" tanya Bunda.
"Terserah Ayah Bunda sih.Tapi kalo tambah adik hih nanti pasti berantem terus ma Aim. tambah rame deh!" Iqbal tertawa.Bunda ikut ketawa kecut. Mungkinkah mereka punya adik lagi? Kemarin sore Dokter Bambang sounding ada masalah dengan organ reproduksi Bunda.

Bunda jadi paranoid. "Doain Bunda ya Bang. Bunda takut. Kalo Bunda meninggal, Iqbal siap punya ibu tiri?" Well.Memang begitulah kesepakatan Bunda dan Ayah. vice versa.Yang hidup tetap harus melanjutkan kehidupan bukan?

Iqbal spontan bilang "Iqbal gak mau punya ibu tiri"
ups!! Hati Bunda mencelos. Selama ini wacana ibu tiri atau ayah tiri memang terbatas diskusi -pillow talk- Ayah dan Bunda. Kami belum pernah sounding pada Iqbal. Kami lupa dia getting older day by day.. Hm, dia sudah besar. sudah saatnya mendengarkan concernnya
"Kenapa?" tanya Bunda penasaran.
"Iqbal takut digalakin" jawabnya pendek.
Bunda tersenyum. "Bunda juga galak kan?"
"Iya Bunda galak tapi kan Bunda sayang sama Iqbal" katanya polos.

Duh? Bunda terharu.Bunda memeluknya. Ternyata walau Bunda galak sama Iqbal, tapi Iqbal tetap bisa merasakan Bunda sayang banget sama Iqbal. Hm, sepertinya Iqbal tau Bunda galak untuk kebaikan Iqbal juga. Bunda memang selalu galak kalo iqbal main terus, malas belajar, lelet dan bertengkar sama aim.Tapi semua itu karena Bunda sayang sekali sama Iqbal. syukurlah dia tidak membenci Bunda. Dia tau, dia paham, begitu salah satu wujud cinta Bunda padanya.

Back to wacana Ibu tiri jika Bunda mati. Hm, Bunda terlalu sensitif untuk mendiskusikannya sekarang. Bunda cemas akan banyak hal yang mungkin terjadi.Mungkin nanti setelah dokter bisa menegakan diagnosa yang lebih akurat tentang kondisi Bunda. Bunda dan Ayah akan memperkenalkan Iqbal pada konsep Ibu tiri atau Ayah tiri.

Kematian pasti datang. Kapanpun itu.Yang hidup berhak tetap melanjutkan kehidupan.Begitu kesepakatan Ayah dan Bunda. Semoga Iqbal dan Aim bisa memahaminya.

Thursday, September 21, 2006

Aim & Good Bye Mamipoko

"Tak ada bocor....!!" begitu jingle iklan mamipoko yang selalu ditirukan Aim. Sejak kecil sampai saat ini Aim emang selalu pake mamipoko. Dari mulai ukuran S, sampai sekarang XXL, paling besar dari ukuran yang tersedia !!

Emang dia udah nggak pake pampers ke sekolah, tapi karena masih suka ngompol , kalo bobo malem dia pake pampers, supaya praktis. Tapi lama-lama ukuran itu udah nggak muat lagi!! Duh ? gimana ya ??
Udah sebulan ini Bunda dan Ayah melatih dia bobo tanpa pampers. Awalnya sih Ugh!! Bocor terus. Tiap hari ganti sprey dan kamar jadi bau ompol!! Kami akhirnya beli perlak yang lebar untuk diselipkan di bawah sprey. Tetap aja ngompol-ngompol lagi.

Lama-lama bisa diatasi dengan selalu pipis sebelum tidur dan mengurangi minum susu malam menjelang bobo. Akhir-akhir ini sih udah berkurang ngompolnya. So, its time for Aim to say "Good bye mamipoko!!"

Pe-eR berikutnya yang masih menunggu adalah melatih Aim minum susu tanpa botol. Udah gede, udah mau SD, masak masih ngedot ? malu euy...

Wednesday, September 20, 2006

Abang dan rekor visit outlet

Bun..besok disuruh bawa lilin yang bisa dibentuk bentuk itu lho bagitu Iqbal bilang.saat itu dia kelas dua SD,dan baru menelphon jam 6.30 sore.Bunda masih dikantor. walau mengomel dalam hati.duh? kenapa selalu mepet. Bunda cuma bisa bilang "iya.nanti bunda beliin"

Pulang kantor bersama supir Bunda ke carrefour lebak bulus. gak ada euy. duh kemana lagi ya? udah jam 8. sejam an lagi toko toko akan tutup. Bergegas pindah Bunda ke Hero lebak bulus.Nihil.Lalu ke AB swalayan cirendeu.Habis.Balik lagi ke Hero ciputat. zero. Duh? walau badan penat dan dimana mana macet bayangan bahwa Iqbal besok nggak bisa memenuhi tugas sekolah menghantuiku. sudah jam 9 lebih.belum juga dapat lilin yang dimaksud Bunda jadi senewen.

Bunda telp mama puput "dapat lilinya mbak?"
"saya tadi pulang kantor cari nggak dapat. begitu sampai rumah puput nangis begitu tau lilinya tidak ada. sekarang papanya lagi keluar cari"Bayangan Iqbal menagis langsung terlintas

"trus gimana ? dapat?" tanyaku.
"barusan telp akhirnya dapat di hero cinere?"Waduh? cinere? kesana macet banget lagi!! "kalo saya kesana kira kira masih ada stock nggak mbak?"
"nggak usah mbak, tadi katanya tinggal satu dibeli papanya puput.. kalo mbakk nggak dapat besok sharing aja sama puput.

"hm, ya deh mbak. thanks ya"kataku ragu. Duh? apa iqbal setuju ya? bagaimana kalo dia kecil hati nggak bawa lilin sendiri. well, at least sharing lilin dengan puput adalah backup plan. Puput alias yusuf, dan iqbal dulunya satu playgroup. makanya aku kenal baik mamanya.juga babbysitternya :-D

Toko buku karisma disebelah hero ciputat bersiap tutup. BUnda nekat masuk. no stock juga. tapi mereka punya yang mirip. plastisin impot bermerk dooh. Bunda udah cape. Bunda merem liat harganya. Bunda beli.palinng tidak besok Iqbal nggak hampa tangan ke sekolah. Saat bunda keluar toko,rolling doorlangsung ditutup satpam.rupanya bunda customer terakhir!! ups,lega juga Iqbal bisa mengerti bahwa plastisin yang dibeli Bunda tidak seperti harapannya.maklum, dimana mana outof stock!

Hm,Tuntutan kerja bikin Bunda sering visit outlet. seharian bisa 3-4 lokasi . Tapi ini rekor tersendiri. 4 lokasi toko cuma dalam 2 jam!! Nyaris nggak nafas krn memburu jam buka toko!! Untung Bunda pake supir jadi nggak ribet parkir.well, cuma Iqbal yang bisa push Bunda begini. cuma kamu, sayang..

Monday, September 18, 2006

Aim dan Piki (2)

Ayah lagi nonton indovision. Siaran dalam bahasa English. Aim mengusur Ayah sambil membawa Piki "Piki mau ikut nonton nih" katanya. Ayah heran dan tanya "emang piki ngerti?"
Aim jawab dengan tangkas " Ngerti dong...Piki kan dari Australi. Pasti ngerti ngomong inggris". Gubrak!! Ayah ketawa geli.

Kali lain Aim menunjukkan Bunda melihat buku berjudul Animal with backbone ini salah satu dari koleksi buku-buku pengetahuan Abang dan Aim. "Bunda lihat!! ini mamanya piki" kata Aim sambil menunjuk foto kangguru dewasa. Lengkap dengan anak kangguru dalam kantungnya. Duh ? Aim Hebat betul ? Aim menciumkan Piki ke gambar itu. Gubrak!! Bunda terharu.

Duh, Lucu banget kelakuan Aim dan Piki!!

Sunday, September 17, 2006

Abang dan Film Horor

Bunda dan Abang pernah pergi nonton berdua aja. Film Horor. Mirror. Film remaja yang menarik. Soal seorang remaja (Nirina Zubir) yang bisa melihat kapan kematian datang. Saat dia melihat cermin dan dia tidak bisa melihat pantulan bayang orang dalam cermin itu, bisa dipastikan orang itu akan segera mati.

Ini konsep horor yang unik bagi Bunda. Sayangnya endingnya nggak bagus. Berlebihan. Malah merusak keseluruhan film. Tapi bolehlah tetap dibilang menarik. Herannya, walau sesekali Bunda merem karena takut, tapi sepanjang film diputar Iqbal tetap menatap ke layar dengan antusias "nggak serem Bang?" bisik Bunda. "Nggak ah, penasaran!!" kata si Abang. Ugh!! Abang emang seneng nonton film horor.

Ayah mengerutu."Kalian tuh sama-sama penakut kok senengnya nonton film horror sih??" Bunda dan Abang ketawa. Emang seru sih!! soal nanti dirumah masih ketakutan itu mah perkara lain. Bunda dan Abang sepakat, Nonton film horror emang seru!!

"Abang pengin liat Rumah Pondok Indah, Bun" begitu pintanya.
Ayah berseru "Ngapain? tiap ke PIM kan kita lewat!" Hm, ya..inspirasi film itu memang dari sebuah rumah berhantu di pondok indah boulevard, dekat pom bensin.

Bunda nyengir. Waduh ? walau Tante Dian bilang film itu banyak yang antri, tapi ini udah telat. Film itu sudah tidak lagi tayang di Studio21. "Dah ketinggalan Bang, cari DVD nya aja deh ya" kata Bunda
"Ya nonton di DVD mah mana seru. Nggak serem" begitu abang bilang.

Bunda tertawa. Bunda juga setuju. Nonton Film Horor di DVD, emang nggak seru!! Nggak Serem!! :-D

Saturday, September 16, 2006

Aim dan Cerita Hantu

Aim susah banget diajak tidur. Dia betah melek sampai malam, dia cuma tertarik masuk kamar kalo Bunda bilang gini, “Bobo yuk, kita cerita-cerita hantu deh” Wah..biasanya dia langsung bergegas naik tempat tidur. Kami mematikan lampu dan menarik selimut. Supaya lebih seru ceritanya :-)

Bukan cuma Bunda yang bisik-bisik bercerita soal hantu. Dia juga sudah pandai bercerita soal hantu yang biasa dibahas dengan teman-temannya, atau teman-teman abangnya. Kami berbagi banyak cerita soal hantu.

Bukannya merasa seram. Bunda malah geli kalo cerita-cerita hantu sama Aim. Paling lucu waktu Aim bilang “Katanya kalo kita ketemu hantu, kita telanjang aja..pasti hantunya lari ketakutan!!”
Bunda terbahak. Tertawa keras. Ya Ampun Aim ? "siapa yang ngajarin gitu ?”. Temen-temen” katanya innocent.

Wah!! Kayaknya seru nih ikut diskusi hantu sama Aim dan teman-temannya. Pasti banyak yang lucu. Ah, anak-anak. Mereka memang selalu lucu. :-D

Friday, September 15, 2006

RSPI Tahun 2026

"Iqbal permata hati Bunda", begitu Bunda bilang kemarin sebelum tidur. Aim mendengar,dengan enteng dia bilang"kalo Aim permata hati Ayah". Hm, Bunda jadi ingat sebuah lamunan berikut

RSPI. Dua puluh tahun dari sekarang. 2026. Bunda terbaring di sebuah kamar VIP. Dying.Kemarin Bunda pingsan dirumah dan ayah segera membawaku keRSPI. Selain infus, begitu banyak peralatan kedokteran canggih menempel ditubuhku,untuk memonitor kondisiku.
Sebuah sosok menerobos masuk.Jangkung dan sawo matang.Matanya. hidungnya.Ah. setelah dewasa memang Iqbal begitu mirip oom Bram.

Dia memelukku yang terbaring sakit.Berkaca kaca. Bunda jadi teringat kata katanya saat dia kecil "Bunda jagan mati. Nggak boleh mati". Hm,Bunda sudah lama sakit, Nak. Mungkin kini saatnya Bunda pergi...

Iqbalku yang sudah dewasa berusaha tabah. Dia baru saja datang dari Singapore. Disanalah dia bekerja sebagai designer pesawat terbang. Dari airport dia langsung ke RSPI. Iqbal tanya"Ayah kemana?"
"Ketemu dokter" bisikku lirih sambil memandangi permata hatiku yang sudah dewasa itu lekat lekat.
"Aim mana ?" tanyanya heran..Aim tinggal di Jakarta,tapi dia tidak hadir disini. Aim tidak ada dikamar ini. Aku mengeleng lemah" Dia sibuk.Ayah udah kasih kabar sejak kemarin bunda masuk UGD".
Iqbal marah.Itu terlihat dari raut mukanya. Dia segera menelphon aim. Anehnya, aku bisa mendengar percakapan mereka
"Aim kamu keterlaluan.Bunda sakit keras kok kamu belum kesini?!"
"Aku di Surabaya Bang. Banyak masalah. klienku rewel. artisnya banyak tingkah"

Well,kalo Iqbal bekerja di perusahaan besar international. Aim merintis jadi entrepreneur bersama teman temannya..Ayah memodalinya usaha event organizer yang banyak menghandle product launch. promosi. artis performance.Kegiatan Branding dan dunia hiburan yang diminatinya sejak kecil.

Iqbal makin marah.dia mengomel panjang."Aim.kamu kebangetan!! masa kamu lupa saat kita kecil Bunda selalu merawat kalo kita sakit. Bunda nggak tidur semalaman kalo kita deman.Menunggu dirumahsakit.Menyusui.Menyuapi.Mengendong.Memeluk sepanjang malam..kamu keterlaluan!!" Iqbal berseru jengkel lewat telp.

Bisa kudengar Aim tertawa mengejek. "Abang justru yang lupa.semua yang Abang sebut adalah tentang Bunda dan Abang. Aku ingat kok. yang mengendongku mbak Mini. yang menyuapiku mbak Watiek.yang menemaniku inhalasi saat sakit mbak Isti.semua mbak Isti. mbak Isti. mbak Isti!!..Bunda cuma sibuk dikantor!"

Hatiku mencelos. Ugh!! .Aim benar. saat Iqbal kecil Bunda memang full time mother. Bunda merawat dan mengasuh Iqbal kecilku tanpa baby sitter.

Berbeda dengan masa balita Aim. Aku memberinya ASI, tapi tidak sampai 2 tahun seperti Abang.Aku memeluknya, tapi tidak sesering Abang. Aku menyuapinya, tapi tidak setelaten Abang. Aku mengendongnya, tapi tidak seintens abang. Lebih banyak Mini,Watiek dan Isti yang melakukan tugas sebagai ibu buat Aim. Bunda terlalu sibuk dikantor!!

Dan kelak, RSPI tahun2026.Menjadi saksi terlambatnya kesadaranku. Betapa memang dedikasi dan prioritasku untuk Abang lebih baik dibandingkan untuk Aim. Menunjukkan hasil yang pantas. Iqbal memberikan prioritas saat aku dying,sedang Aim tidak. Gubrak!! Betapa mengerikan bayangan itu. Buru buru kutepis pergi lamunan tentang masa depan itu.

Back to kini 2006..saat Aim berumur 5.5 tahun. Bunda berusaha mengambil hatinya "Besok sekolah antar bunda ya"
"Nggak!! Aim maunya antar Ayah aja" jawabnya acuh. Walau kecewa karena ditolak.Bunda memeluknya.Bunda mencium pipinya.Ah, Aim. Beri bunda kesempatan.Nak. Bunda tidak ingin bayangan RSPI tahun 2026 jadi kenyataan...

Thursday, September 14, 2006

Kemping di RSPI

Musim deman berdarah selalu mengingatkan Bunda pada pengalaman ini.Tiga tahun lalu. "Iqbal positif demam berdarah!" begitu kata Ayah di telp. Padahal Bunda sedang raker tiga hari di Modern Group Training Center - Sukabumi. Segera kukemasi barangku. Pulang!

Kupacu Hyundaiku di tol Jakarta Bogor. Nekat. Belum pernah Bunda sengebut ini.Bunda nyaris nggak perduli dengan keselamatan sendiri. Bunda cuma ingin cepat sampai RSPI! Bunda begitu khawatir. Ini adalah opname Iqbal yang kedua untuk demam berdarah. Dua tahun sebelumnya dia sudah mengalaminya.

Semingu Iqbal dirumah sakit, gantian Aim demam.Jadi begitu Iqbal dinyatakan boleh pulang, Aim disarankan dirawat dengan diagnosa yang sama. Demam berdarah.

Ayah dan Bunda tidak berani ambil resiko. Saat itu Ruang rawat anak RSPI penuh. Jadi Aim langsung menempati tempat tidur Abang di kelas I. Sayangnya saat itu Aim mendapat tetangga pasien anak yang rewel. Nangis terus. Kami ikut senewen. Kami tak tahan. Kami putuskan pindah ke VIP.

Abang yang baru sembuh protes keras. "Kok adik di VIP ? Abang di kelas I ?" Dia memang berpikir kritis. Dia cemburu. Kami speechless. Sebagai kompromi Abang ikut menginap di VIP. Aim di ranjang pasien. Abang dan Bunda berpelukan di sofa bed. Mbak Isti tidur di kasur lipat yang dibawa dari rumah. Sedang Ayah pulang.

Lucunya kalo dokter Karel Staa visit memeriksa Aim. Iqbal ngumpet di balik tirai. Takut pak dokter masih mengenalinya. Takut ditegur, Iqbal kan pasiennya. sudah boleh pulang tapi kok masih dirumah sakit juga?

Tidak pernah terbayangkan. Bunda dan anak-anak, pernah kemping di rumah sakit :-)

Wednesday, September 13, 2006

Aim dan Piki (1)

Aim sayang kucing tetangga. Bunda tidak suka memelihara binatang. cuma bikin kotor rumah. Makanya Ayah membelikan sebuah boneka kucing seukuran kucing asli dengan bulu yang halus. Aim sangat menyayanginya. Kemana saja boneka itu dipeluk, dibawa, dan diajak ngobrol :-) weik!!
Tapi rupanya boneka kucing berbulu halus tidak bagus buat Aim yang sering alergy. Atas saran dokter kami menyimpannya. Untung Aim bisa mengerti. Itu sudah lama terjadi.

Akhir-akhir ini kok Aim senang ngobrol sama boneka lain. Boneka kangguru oleh-oleh Ayah dari sidney. Boneka itu kecil. Aim menamainya Piki. Lucu banget tingkah Aim dan piki sahabat barunya

"Kok namanya Piki"tanya bunda
"temen abang kan ada yang namanya Kiki. Makanya Aim kasih nama ada dia piki. supaya sama ama temen abang" duh ? sorry ya mamanya Bang Kiki...
Piki ikut nganter sekolah. Setelah Aim turun, Aim memakaikan selt belt karimun Bunda ke piki.
Kalo Aim minum di restorant. Piki ikut dikasih minum
Kalo Aim makan pizza. Piki ikut disuapin Aim.
Kalo Aim bobo Piki ikut disampingnya. dikasih bantal , dikasih selimut.
Ayah protes.Piki kalo mau bobo topinya dibuka dong :-)
Mana mungkin ? Piki emang sudah defaultnya kemana-mana pake topi dan rompi.

Pagi ini sebelum sekolah Aim nonton Cartoon Network di indovision.
"Aim ayo berangkat, nanti ayah telat " bagitu ayah bilang
Aim bergegas masuk mobil, Sebelum pergi dia bilang sama bunda "Tevenya jangan dipindah ya. Piki lagi nonton kartun"
Bunda melongok ke dalam. Si Piki duduk di kursi yang tadi diduduki bersama Aim, boneka kangguru itu seolah-olah lagi nonton teve. Ya Ampun!! Bunda kapan nonton tevenya ??
Ah Aim. emang sayang banget sama Piki.

Tuesday, September 12, 2006

Iqbal dan Menulis Surat

Hari itu jadwalnya Iqbal naik jemputan pulang sekolah. Makanya Bunda heran kok sore itu dia menelphon. Apakah dia minta dijemput ? Apakah jemputannya mogok ? Apakah supir jemputannya sakit ? Bunda menyimak baik-baik

"Bun, mau pegi kuliah ya ?"
"Iya..bentar lagi...Abang sampe mungkin Bunda dah jalan"
"Kenapa ? apa harus dibeli " Ugh!! Moga-moga bukan hal yang mendesak dan susah didapat buat tugas sekolahnya.
"Kelas Iqbal mau kunjungan ke Kantor Pos minggu depan. Dari sekarang suruh bikin surat buat di pos-in dari sana."
"Trus disuruh beli amplop dan perangko ?" tebakku.
"Bukan. Itu sih bisa ntar. masih minggu depan. Tapi Iqbal nggak bisa nulis surat. Nanti Bunda ajarin ya ?" katanya penuh harap.
Gubrak!! Bunda tertawa.

Seumur dia-kelas 6- Bunda sudah banyak punya sahabat pena. Nulis surat itu perlu diajarain ya ? bukannya nulis surat adalah sesuatu yang personnal ? tiap pribadi, tiap orang punya gaya menulis surat yang berbeda. Di jaman sms dan email sudah begitu membanjir. Menulis surat sudah nyaris terlupakan. No wonder, seperti yang Iqbal bilang, dia nggak bisa nulis surat. Kalo nulis sms sih jago :-)

"Iya nanti Bunda ajarin, tapi Bunda nggak mau bikinin lho!!" Ugh!! Bunda teringat beberapa Pe-eR meringkas bacaan, mengarang sajak dan membuat cerita yang selalu butuh campur tanganku. Iqbal blas nggak punya sense buat menulis!!

Makanya kalo ada tugas begituan, dia selalu ingat Bunda. Thanks buat Bu Guru yang masih mengangap ketrampilan menulis surat itu penting :-D

Monday, September 11, 2006

Aim Diet, Abang Gembul

"Aim sekarang kurus tinggi ya.." begitu kata mama Nanda, teman bermain Aim dirumah.
"Iya, soalnya Aim diet, kayak Bunda" dengan kalem Aim bilang begitu. Ups?! kok Aim buka kartu sih ? ih, Bunda jadi malu :-)

Aim memang akhir akhir ini males makan dan cuma sedikit minum susu. Main melulu dan tidurnya malem terus.Begadang nungguin Ayah. No wonder berat badannya susut.Dia lebih ramping, tapi jadi keliatan lebih tinggi. Sejauh dia sehat Bunda pikir He's Fine.

Abang kebalikannya. Bulan bulan terakhir ini makan terus. Bisa empat kali sehari. Belum ngemil dan jajannya.siomay.asinan.mie ayam.sate padang. nasi goreng dogdog.bubur ayam.bakwan malang. ketoprak.semuanya mampir bergantian.wah!! badannya jadi lebih berisi. gembul!!

Beratnya 40 kg! memang tidak overweight, tapi ini kondisi yang mengejutkan mengingat Abang kecil super duper susah makan.Ugh!! Bunda ingat betapa senewennya Bunda saat-saat itu. Selama ini Abang kurus dan mungil dibanding teman teman sekelasnya.

Sekarang Aim diet. Abang malah gembul :-)

Saturday, September 09, 2006

Happy Birthday, Abang!!

Hamil pertama, Bunda merencanakan melahirkan normal. Di minggu pertama bulan September itu, Bunda diantar Ayah ke RSPI jam 2 malam karena sudah his lima menit sekali. Tapi karena semalaman nggak banyak kemajuan , dokter menyarankan operasi caesar. Bunda udah nggak mikir panjang. Bunda sulit hamil dan Bunda tidak mau hal yang buruk terjadi. Bunda langsung setuju. Lagian Ugh!! Bunda tidak terbayangkan bakal sesakit ini!!
Akhirnya Bunda dibius epidural dan di pindah ke kamar operasi. Bunda sadar selama operasi berlangsung. Bunda hanya bisa berdoa dan berdoa. Makanya Bunda dengar saat dokter anak yang membantu operasi kelahiran ini bilang “Pantes susah turun, terlilit tali pusar begini “
Allhamdulillah!! Bunda bersyukur last minute dokter Bambang-ginekolog Bunda- telah memberikan saran yang tepat buat Caesar.
Begitu kudengar bayiku menangis, Bunda berkaca-kaca. Dokter anak yang stand by dikamar operasi segera menunjukan bayi itu.Bayi kecil mungil dengan hidung yang mancung. Duh ? Mirip banget dengan hidung Bunda!! Bunda menangis haru.

Bayi itu lahir hari sabtu 9 september 1995 jam 12.01 siang dengan berat 2.7 kg. Bayi mungil berhidung mancung itu sekarang sudah sebelas tahun. Sudah menjelma jadi seorang anak SD kelas 6 yang berkulit sawo matang, bermuka oval, berhidung mancung, bemata besar.Persis banget sama Bunda !! Pokoknya fotocopy diperkecil deh :-)

Hari ini ulang tahun Iqbal ke sebelas. Happy Birthday Bang!! Ayah dan Bunda mendoakan agar Iqbal selalu dilimpahi rahmat dan selalu dalam lindungan Allah. Semoga Iqbal nantinya menjadi orang yang berhasil dikehidupan dunia kini, dan selamat dikehidupan akhirat kelak.
We always proud of you. We always love you!!

Friday, September 08, 2006

Abang, Aim dan Minyak Kayu Putih

Bayi pake minyak telon. Anak-anak pake minyak kayu putih.
Tau kenapa minyak telon disebut "telon" ? soalnya terdiri dari 3 -telu-tiga-unsur utama, minyak kayu putih, minyak kelapa, dan adas. Pantas aja minyak telon hangat juga kayak minyak kayu putih, cuma memang lebih soft karena ada campuran minyak kelapa, jadi nggak bikin iritasi kulit bayi.

Bayi pake minyak telon. Begitu juga Abang dan Aim.
Anak-anak pake minyak kayu putih. Hm, nggak juga tuh!!
Soalnya Abang dan Aim -setelah bisa ngomong- selalu protes dan ogah kalo dipakaiin minyak kayu putih sehabis mandi atau berenang.Soalnya takut masuk angin kan.
Kenapa ? Panas. Baunya nggak enak. Pedih, mereka bilang begitu.

Kenapa bisa begitu ? Kayaknya karena Ayah juga benci minyak kayu putih. "Ih, baunya kayak nenek-nenek" begitu yang Ayah bilang kalo Bunda pake minyak kayu putih.

Lho kok ? Ya!! satu-satunya pecinta minyak kayu putih adalah Bunda. Bunda bisa sakau kalo dirumah minyak kayu putih habis. Bunda memang nyandu sama minyak kayuputih :-)

Jadi, kalo Bunda lagi sumpek pengin sendiri. Pake aja minyak kayu putih banyak-banyak. Dijamin tiga cowo itu pada minggir!! ugh Bunda!! Panas. Baunya nggak enak. Nenek-nenek!! ha..ha..ha..

Thursday, September 07, 2006

Aim dan J-co

Aim ikut Bunda ke Citos. Kami duduk di excellso café depan J-co. Sudah lama Bunda penasaran dengan J-co . Mengapa orang rela berlama-lama antri cuma buat sebuah kue yang bolong ditengah.

Ya donat. Buat sebuah donat orang rela antri meng-ular. Luber sampai keluar dari cafe J-co. Meliuk liuk di tengah jalan di citos. Aim memadang dengan penuh ingin tau. Apa sih yang dijual ?

Bunda bertanya “Aim pengin ?”
Aim balik bertanya “ Apa sih itu ?”
Bunda menjawab pendek “Donat”
Aim merengek “Aim pengin Bun”
Bunda ragu “ Antri gitu ? Aim sanggup ?”
Aim mengangguk cepat.

Well, Bunda sendiri sih penasaran. Sudah lama Bunda pengin ikut antri. Tapi ayah selalu nggak mau. “ Buat apa sih ? wasting time tau !! nggak perlu deh ikutan trend” Kali ini mumpung nggak sama Ayah yang males ikut trend, Bunda dan Aim antri di J-co. Ugh!! Sabar. Sabar. Sabar. Kenapa antriannya bergerak lambat banget ?

Semakin dekat ke arah café J-co kami makin jelas melihat bahwa mereka berusaha secepat mungkin melayani pembeli. Tapi tiap pembeli memang cerewet memilih donut yang diinginkan. Aim takjub melihat proses pembuatan donat disajikan di depan mata. Hebat ini benar benar hebat!!

Adonan donat yang sudah berbentuk cincin masuk ke pengorengan naik semacam conveyor dari bahan stainless-steel , setelah matang , naik kembali dengan cara yang sama. Semua sudah diatur otomatis. Suhu minyak. Waktu mengoreng. Semua memakai system control. Wah hebat!! Petugas dapur hanya mengerjakan manual menempatkan isi dan melapis permukaan donat. Wah. Keliatannya enak banget tuh. Yummy..Yummy. bikin ngeces :-)

Akhirnya setelah lama mengantri, tibalah giliran kami. Bunda cuma beli setengah lusin. Bunda tau Ayah nggak akan doyan. Aim tidak sabar. Dia segera memakannya satu di citos. Bunda makan donat itu dirumah. Hm, nyam..nyam ..nyam.. Endang. Enaknya nendang !! Ayah melihat Bunda dengan heran . Ih, makan donat aja segitunya sih ?

Bunda senang. Donatnya enak. Sebandinglah dengan antrinya. Dan yang juga penting Bunda telah memberikan pengalaman baru buat Aim. Melihat langsung pembuatan donat di etalase toko. Inilah yang disebut experienced marketing, terobosan pemasaran dengan memberikan pengalaman baru buat customer. Pintar. Smart.Pandai. Kami bukan cuma beli donat. Kami membeli pengalamannya. 25 ribu untuk 6 biji donat. jadi berasa nggak mahal.
Hm, masih ada nih donatnya. Ada yang mau ? Yummy lho…

Wednesday, September 06, 2006

Abang di UGD

Senin kemarin. Bunda Shift pagi. Saat mau berangkat sekolah Iqbal mengeluh gatal di kuping. Memang ada bentol. Ah, Bunda pikir cuma digigit nyamuk. Dia tetap pergi sekolah.

Sorenya pulang sekolah. Dia ngeluh gatal sekujur badan. Bunda liat baik-baik. Astaga!! Bunda menyuruh dia buka Baju. Wah, sekujur badannya banyak bentol kayak digigit banyak nyamuk. Dari tangan, badan, paha sampai Muka!!

UGD. Begitu Bunda langsung berpikir. Ini Emergency. Nggak mungkin ngantri di poli Anak. Tapi Bunda coba dulu poli umum. Barangkali dokter sore masih praktek. Untung masih dapat nomor. Bergegas kami ke RSPI.

Untung kami cuma menungggu 3 pasien, lalu dipanggil. Dokter geleng-geleng melihat kondisi Iqbal. "Ini allergy Bu.." Bunda membatin. Hm, Ya..bunda tau tapi tak berani sok tau sama dokter. Iqbal pernah allergy obat dan begini juga kondisinya. "Saya kirim ke UGD buat disuntik" begitu Dokter bilang.

Iqbal pucat. Bunda mengeluh, yah...UGD juga. Seperti yang Bunda duga UGD RSPI selalu penuh. Kami harus menunggu sebelum ada tempat tidur kosong. Suster menyiapkan 2 suntikan yang diminta dokter.

Akhirnya Iqbal bisa berbaring. Dia menangis takut. Tidak mau disuntik. Dia histeris duluan. Bunda memeluknya. Saat suntikan pertama di pantat dia meronta-ronta. Duh? Bunda jadi takut suster salah suntik.

Lalu saatnya suntikan ke dua. Iqbal makin panik. Dia menjerit-jerit. Duh ? Malu dong Bang!! udah mau SMP kok masih cengeng ?!! Suster kewalahan. Dokter turun tangan bantu memegangi. Kaki Iqbal menendang-nendang, baki obat suster jadi tumpah...waduh ? untung bisa segera dibereskan. Akhirnya berhasil juga suntikan kedua dilengan kanan. Ups!! Heboh bener sih ?

Dokter minta tunggu dulu untuk liat reaksi obat. Iqbal akhirnya tertidur di UGD. kayaknya dia stress. Nggak nyangka bakal disuntik dua kali. Untung semua normal. Sejam kemudian kami boleh pulang.

Selagi menunggu obat di apotik Bunda merasa beruntung dan bersyukur. Bunda banyak waktu buat mengurus anak-anak dirumah, tanpa dipusingkan urusan sales target, budget dan due date :-)

Tuesday, September 05, 2006

Aim di UKS

Senin kemarin, Bunda shift pagi. Maksudnya ? Ayah dan Bunda berbagi tugas nganter sekolah. Shift pagi means mengantar Abang, shift siang Aim. Kemarin jam 6.15 Bunda dan Abang sudah pergi saat Ayah dan Aim masih kelonan :-)

Jam 9, Hp ku berbunyi "Masih di Pondok Indah ya ? Ayah lewat nih, liat mumun parkir depan Mandiri" Ayah menelphon. "Iya euy...BCA. Niaga. Mandiri. Semua ngantri, wasting time banget!" keluh Bunda

"Tadi Aim Ayah drop di sekolah, tapi kok kayaknya nggak fit, coba deh Bunda liat ke sekolah"
"Iya deh, urusan di bank udah kelar kok..."Bunda lalu meluncur ke sekolah Aim, toh searah pulang juga.

Sampai di sekolah Aim, Bunda ber hai-hai dengan teman-teman disana. Salah satu dari mereka bilang "Mbak, aku tadi lihat Aim bobo di UKS. Sakit ya ?". Hatiku mencelos. Duh ? Aim kenapa?

Bunda segera ke Unit Kesehatan Sekolah. Kosong. Kutanya pertugas disana "Aim tadi disini?" Untung Aim populer. Dia ingat. "Ya Bu, tadi ngeluh pusing. Tapi saat jam makan tadi dia kembali ke kelas."

Bunda bergegas ke B4. Aim ada disana. Pucat dan Lesu. Tapi tidak demam. Bunda minta ijin bu guru supaya Aim bisa pulang duluan. Aim lalu pulang dan istirahat di rumah.

Hm, kalo ada kejadian begini. Bunda merasa beruntung dan bersyukur Bunda banyak waktu buat mengurus anak-anak dirumah, tanpa dipusingkan urusan sales target, budget dan due date :-)

Sunday, September 03, 2006

Keprihatinan Abang dan Aim

Tadi siang mobil Ayah kecelakaan. Ditabrak motor di depan Bintaro Plaza. Anak-anak yang semula riang gembira habis nonton Monster House di Bintaro21 langsung terdiam. Mereka berhenti tertawa dan becanda.Mereka seakan tau ini kejadian serius.

Ayah mengurus korban yang terluka. Ayah menyuruh Bunda membawa anak-anak pulang duluan. Iqbal ngeri, dia tau Bunda tidak terbiasa menyetir Peugeot Ayah yang bongsor. Ugh!!Bunda menyetir dalam kondisi cemas memikirkan Ayah. Makanya kami lalu putuskan berputar. Kembali menyusul Ayah. Sepanjang jalan anak-anak membisu, prihatin.

Selama Ayah di UGD RS International Bintaro bersama korban, anak-anak menunggu di kantor Bunda yang terletak disebelahnya. Sudah minum. Sudah kekamar kecil. Sudah bosan. Tapi mereka tidak berani rewel. Mereka seakan tau Bunda prihatin memikirkan Ayah.

Akhirnya dengan sopan mereka minta ijin Bunda memakai computer kantor buat nge-game. Bunda menahan senyum, tumben behave banget. Mereka seakan mengerti Bunda lagi sensi dan menjaga jangan sampai kena omel Bunda. Hm, kasihan juga sih anak-anak ini, makanya Bunda ijinkan mereka pinjam computer bersama di kantor buat ngegame. Toh emang kantor lagi sepi.

Well, Bunda bersyukur. Dalam kondisi begini, anak-anak bisa ikut prihatin.Mereka tidak rewel. Tidak nakal. Tidak mengeluh. Tidak bertengkar. Mereka hanya berusaha menghilangkan bosan menunggu dengan ngegame di computer.

Begitu urusan Ayah selesai kami segera pulang. Sepanjang jalan mereka tertidur di mobil. Bunda merasa kejadian ini membantu mereka belajar tentang berempati. Memahami kesulitan orang lain. Ah, Kids!! Bunda bangga karena ternyata kalian bisa ikut prihatin.

Saturday, September 02, 2006

Iqbal & Ulang Tahun Bunda

Hari ini Bunda ulang tahun.
Iqbal mencium dan memeluk, bilang "selamat ulang tahun, Bun"
Bunda terharu.
Tapi Bunda juga geli saat Iqbal menepuk-nepuk bahu Bunda, seakan-akan Bunda teman sebayanya dan tanya "Jadi kan makan-makannya ?" Hm, kids is always kids…

“Nanti malem tunggu Bunda pulang bikin tugas di kampus ya” kata Bunda
“Dimana ? Sizzler ?“ pintanya penuh harap.
Hm, “borju” is always “borju” :-)

Friday, September 01, 2006

Aim dan Komputer

Walau belum bisa baca, Aim suka ngegame di computer Bunda. Game kebut-kebutan mobil. Dan betapa terkejutnya Bunda saat dia bilang “Bun, Aim minta belin USB.”

“Emang kamu tau USB itu apa ?” tanya Bunda.
"Itu lho yang kayak punya Ayah dan Bunda. Yang suka dipake di leher"
Ah, emang Aim pikir USB buat gaya-gayaan ?
"Emang Aim tau USB itu buat apa ?"
"Ya buat komputer lah..buat internet…buat ngegame."
Duh Aim ? Gayanya dah kayak orang gede.
Ayah dan Bunda tidak membelikannya USB, agar dia tau USB bukan mainan.

Kali Lain Aim ngebet banget nonton Monsterhouse yang iklannya muncul di teve.
Kami lewat Citos21, belum main.
Kami lewat Pondok Indah Mall21, belum juga ada.
“Jadi dimana yang udah main ? “tanya Bunda sama Aim yang ngotot banget nonton.
“Coba Bunda cek di internet deh. Pasti ketauan Bioskop mana yang udah main” begitu Aim bilang.
Bunda tertawa. Duh Aim ? Dia rupanya tau internet berguna buat ngecek jadwal bioskop. Ah, pasti selama ini dia memperhatikan kalo Bunda browsing film-film apa yang sedang tayang di bioskop21

Nggak nyangka euy!! Aim yang jago nyanyi dan bercita-cita jadi pilot, rupanya tertarik juga sama internet dan computer.