Seperti tahun-tahun sebelumnya komplek kami selalu bikin acara panggung gembira tujuhbelasan. Anak-anak begitu antusias. Abang dan teman-teman beserta Aim yang anak bawang sudah pergi ke lokasi acara sejak lepas magrib. Mbak Leha mengawal mereka. Ayah dan Bunda yang tahu acara bakal ngaret baru datang jam setengah sembilan.
Acara sambutan dan potong tumpeng sudah lewat. Saat itu tiba giliran pembagian hadiah pemenang lomba-lomba tujuhbelasan. Banyak nama dipanggil. Banyak hadiah dibagikan. Tapi nama Iqbal tidak pernah disebut. Tidak ada hadiah untuknya.
Hampir semua teman nya punya kesempatan naik ke panggung. Jadi pemenang jenis lomba yang berbeda. Jami, Said, Fadli, Donni, Dio, Adit, Imron, Kiki. Bunda berusaha mengabsen. Ih kok ?! rasanya semua ya, kecuali Iqbal.
Padahal tahun lalu Iqbal masih kebagian juara catur. Tahun ini dia tidak jadi pemenang lomba apapun. Paku botol, jalan sehat, catur, balap karung, makan kerupuk, futsal beregu semua kalah. Hm, kasihan juga.
Ayah berbisik kepada Bunda ditengah riuhnya acara "This year is not his time to be a champion" . Kami mengawasi Iqbal and the gang yang bergerombol dekat panggung. Walau dia tidak mendapat hadiah apa-apa tapi dia tidak terlihat sedih. Masih saja tertawa-tawa bersama teman-teman bermainnya
Acara terus berlanjut. Operet selesai, lalu diteruskan penampilan band-band bintang tamu.
Begitu juga hidup, terus berlanjut. Walau tahun ini bukan tahun Iqbal menjadi pemenang lomba tujuhbelasan. Iqbal tidak perlu kecil hati. Masih banyak kesempatan di tahun-tahun mendatang. Good Luck Son!! We Love you!!
No comments:
Post a Comment