Friday, October 24, 2008

Kebersamaan Dalam Sepotong Kue Gosong

Dirumah ada microwave oven. Sehari hari lebih banyak buat manas manasin doing. Pizza. Donat.Ayam goreng. Kok kayaknya sayang betul? Makanya waktu oven itu masih baru dibeli ayah, Bunda pernah bikin cake coklat. Masya Allah!! Gosong!! Mungkin krn selama ini Bunda terbiasa pake oven listrik jadi rada ndeso waktu pake microwave oven itu

Kejadian itu bikin trauma. Males lah . Toh kami terbiasa beli kue dan cake di holland bakery cirendeu. Namun Setalah dua mingu berkutat didapur sebagai dapmak Mbak pulang kampung, Bunda merasa ada yang kurang ada yang hilang saat Bunda kudu lengser sukarela secara Mbak Mbak asiisten Bunda sudah kembali in charge di dapur sepulang mudik. Apakah itu? Oh? Ya. Kebersamaan memasak dengan Aim.

Makanya Bunda kembali mengajak Aim berbelanja ke Giant-Point square. Kita bikin kue Bolu yuk!! Dan hal ini disambut dengan antusias oleh Aim..Hore!! Secara Bunda belum sembuh juga malas ribet urusan masak. Bunda beli aja tepung kue pondan. Semua yang ada di rak hypermarket. You name it. Rasa pandan. Blackforres dan Tiramisu. Wuih?? Gaya betul ya??

Pertama dibuat rasa pandan. Bunda dan Aim bergotong royong, terbata bata mengikuti instruksi yang ada di belakang dus adonan. Belajar dari pengalaman dulu, yang ini cuma dibakar 15 menit.eh? ternyata udah mateng dan bisa ngembang. Waah senang deh. Cetakannya besar, jadi kuenya banyak betul? Aim sepotong.Bunda sepotong cukup. Langsung neg duluan. Secara rasanya standart banged. Untungnya Abang dan teman temannya yang datang bermain jadi penyelamat. Seloyang segera ludes dibagi. Ah boys, you save my life…

Ngga kapok dengan pondan rasa pandan, next weeknya kita bikin yang rasa blackforest. Bunda terbiasa beli blackforrest yang mahal pisan dan nggak yakin bahwa adonan ini bakal seenak itu, tanpa campur tangan sihir, magic dan dukun…tapi yaaa..lets try…
Saat di pangang sukses mateng. Walau hasil pangangan lapis pertama lebih bantat dari yang kedua. Setelah dihias dengan whipecream, look nice. Sampe Aim bilang “ Bunda kalo bisa bikin kue gini, mending kita buka bisnis kue yuk”


Hah? Bunda ampe tersedak –nyaris pingsan ndengernya. Ini mah masih jauh banget, Aim. Idih?? Aim emang overestimate ma Bunda. Bisa sih bisa mateng, tapi the problem is ..enak ngga? Bunda dan Aim nyengir makan kue itu. Yup-pastinya tida seenak blackforrest yang biasa kita beli. Ngga berasa mak Nyuss gitu lho. Pada akhirnya, lagi lagi teman teman abang jadi penyelamat. Mereka sih nggak mikir mak Nyuss ato nggak. Yang penting ini makanan, sikat Bleh!!

Berhubung udah terlanjur dibeli. Kotak terakhir yang rasa tiramisu dibuat weekend kemaren. Karena merasa kebanyakan pake cetakan besar, kali ini bunda pake cetakan kecil. Tanpa perhitungan timing oven yang tepat, jadinya panggang pertama gosong deh, untung pangangan kedua bisa selamet walau adonan sempet luber mengotori oven secara cetakannya lebih kecil.
Aim antusias banget saat menghias.




Uhm, look Beautifully Yummy. Tapi begitu kue itu potong dan dibagi, Hiiih..rasanya ajaib betul?!! kebanyakan ngasih kopinya kali ya? Bunda yang nggak biasa ngopi, ampe pusing habis makannya.

What is Moral of ste story? Kalo Bunda bikin kue, jangan percaya dari penampakannya. Cobain deh, dijamin surprise bahwa rasanya tak secantik penampilannya. Weeeiks, tapi itu nggak penting kale, yang penting Bunda sama Aim bisa having fun, bikin kue bareng.

Kebersamaan menyenangkan yang harus dibayar dengan kejadian kue gosong, bantat dan nggak enak!! Namun Bunda ngga menyesal dengan semua kehebohan itu, sebab kebersamaan ini langka dan nggak akan lama. Coba aja liat nanti kalo Aim sudah remaja ABG, pasti dia prefer menikamti Blackforrest dan Tiramisu sambil hangout sama temen temennya di citos. Secara Aim anak gaul, ganteng dan seneng tebar pesona gitu lho.

Bunda cuma berusaha mensukuri kebersamaan yang ada, selagi masih bisa. Yang berwujud seloyang blackforrest bantat. dan sepotongg tiramisu gosong...

Saat Bunda Memasak..

Sungguh Mati. Tidak pernah terbayangkan Bunda akan posting foto masakan di blog bunda ini. Seindonesia raya tau. Bunda is a terrible cooker. Dari pada meracuni keluarga dengan makanan gosong dan merusak pertemanan dengan menyuguhkan makanan ngga enak. Lebih aman untuk menyerahkan urusan masak memasak pada simbak yang memang capable, atau makan diluar rumah.

Hal itu memungkinkan disaat normal. Namun dalam setahun ada minggu minggu dimana mau tak mau suka tak suka, kewajiban menyeret bunda ke dapur untuk memasak. Minggu –minggu itu adalah pre dan pasaca lebaran, dimana pembantu mudik dan banyak restoran tutup. Fenomena pulang kampong republik kita tercinta.

Soal Bunda yang turun ke dapur untuk memasak, Abang dan Aim berbeda mengapresiasikannya. Abang lebih berminat pada hasil akhir-for sure.
“Abang…sapo tahu yang tadi disini mana?”
“disimpen..”
“heh? Disimpan diaman?”
“dalam perut abang”
Bunda terbahak. Abang gembul emang doyan makan. Apapun disikat. Sedang Aim lebih berminat pada proses masak memasak. Menemani berbelanja di hypermart. Membantu memecah telur. Mondar mandir kulkas dapur untuk mengambilkan ini itu. Walau dia sendiri susah banget makan masakan Bunda dan lebih prefer chicken nugget, pok pok, sosis dan lauk siap saji lainnya
“Aim? Nuggetnya emang enak ?” tanya Bunda curious, kok nggak bosen makan nugget
“Soalnya kalo Bunda yang ngoreng enak siih” katanya separo ngeles, separo nge-gombalin Bunda.
Oh Aim? That’s so sweet. Yaa Gitu deeh, banyak lagi komentar Aim yang manis dan lucu, menghapus rasa bĂȘte Bunda karena harus berkutat di dapur. I don’t enjoy cooking actually, but there is so much fun with him..beside me…


Selama dua minggu tanpa mbak, berikut sharing dokumentasi masakan Bunda. Ayam serta tempe goreng dan soup jagung. Bayem-sapo tahu dan empal daging. Yang lain boro boro sempat difoto, keburu habis disikat, sebab kadang masaknya lama, makannya sebentar doang. Foto foto ini juga sebagai bukti supaya Tante Susi di Jambi percaya, bahwa Bunda tidak Cuma sekedar masak ceplok telur he..he..
Sebagai kompensasi Bunda memasak mostly- buat abang. No wonder, sering kali terdengar Bunda berseru kecapekan “Abang, give you hand please..cuci piring!!

Lebaran 2008




NSN-Family Day @dufan






Aim & Ayah Nonton Bareng F1