Monday, October 30, 2006

Kesibukan di Hari Lebaran

...the peak sms was happened on H-1 , we would like to have you to be in our command center at 5 pm on October 23, 2006 together with our team to monitor the operation during those peak traffic...
Begitu email dari clien Ayah yang di forward ke mailbox Bunda
honey..what's the point??
I'm in charge..I have to stand by during lebaran
uhm..ok..

Lebaran pertama, 9500 Ayah terus berdering. sms tak kunjung putus. bukan soal permintaan maaf lahir batin. tapi soal update status. system hang dibeberapa titik. overload dengan banyak telp pemudik dan sms yang dikirim bersamaan. Padahal senin itu hari lebaran buat kami, sekaligus malam takbiran buat sebagian besar orang..

Habis ashar Ayah berangkat monitor dan koordinasi di kantor Indosat.
"ikut aja yuk..kalian ayah drop di EX paling dua jam kelar"
Anak anak bersorak senang..

Bunda dan anak anak jalan jalan di Mall EX. Anak-anak lihat mainan di Debanhams. Bunda liat baju di Sogo, liat sepatu di Linea. Kabel. Kagak belanja. Kami makan di Pizza Hut. Ini hari lebaran sekaligus malam takbiran, tapi para SPG Debanhams dan Sogo, Crew pizza Hut, Satpam di mall tetap sibuk melayani pengunjung EX.

Dua jam berlalu tanpa kepastian kapan meeting Ayah akan selesai.Kami sudah bosan!! Gema takbir berkumandang di mall seusai magrib, SPG, crew restorant, satpam masih terus sibuk melayani pengunjung mall. Sami mawon, ayah dan para vendor lain juga sibuk di menara BDN..sampai dengan Ayah meng sms..

Ayah masih meeting sama dirOp SrVp dan manager operasi Indosat. Masih tunggu Dirut datang nih...

Duh? Mau sampe jam berapa tuh. ya udah kita pulang naik taxi aja. kasihan anak-anak kelamaan nunggu.

“Aim mau tunggu Ayah!!”
“Udah malam, sayang..Ayah masih lama…” Bunda merayu. Sepanjang jalan pulang gema takbir terdengar dimana mana. Supir taxi kami mengomel saat radio dalam macet karena ada arak-arakan takbir. Sampai dirumah, Bunda memberikan extra tips buat si sopir. sekedar simpati, malam itu semua orang ingin berkumpul dirumah, tapi dia masih narik taxi dijalan..

Senin itu masih banyak orang sibuk dengan pekerjaanya, SPG, Satpam, Supir Taksi, juga Ayah dan team indosat itu. Untungnya Aim dan Abang bisa memaklumi. Ayah sampai rumah jam 12 malam. Exhausted. Padahal ini hari lebaran buat kami dan malam takbiran buat sebagian besar orang. Atas nama profesionalisme dan tanggungjawab, pekerjaan memang kadang menuntut lebih....

Saturday, October 28, 2006

Are You A Good Cook?

Kalau Anda mengenal Bunda dengan baik, pasti bisa menebak tepat jawaban Bunda akan quiz ini...

Emang sih..Bunda cuma bisa memasak pake satu jari...Wah?? gimana tuh? gampang....tingal pencel no telp delivery order...tut..tit..tut..titut...dan berikutnya makanan sudah siap saji....




You Are Not a Cook



You know cooking isn't for you, and you wouldn't even consider trying to make a homecooked meal.

And this is a very good thing. You've saved all your friends and family from unintentional food poisoning!

Seorang Abang Buat Abang

Hari jumat kami berlebaran ke Bogor. Mengunjungi Tante dari Ayah yang pindah dari Palembang. Sampai disana Iqbal langsung akrab dengan cucu sang tante. cowo itu kelas 3 SMP. Mereka Sholat jumat bareng. Merakit tamiya bersama. Berbagi Mcdonalds. Ngobrol soal bola. Iqbal mengagumi gitar baru hadiah ulang tahun anak itu. Mereka langsung click. Cok galicok. Cuocok!!

"Bun, kita disini yang lama ya..pulangnya sore aja.." begitu Abang bilang.
Oh No!! Bunda teringat cucian yang belum turun dari jemuran. Lantai yang belum di pel. Belum ada makanan buat makan malam. No lah. Ngga mungkin!!

Setelah Bunda makan mpek-mpek, tekwan sambil ngobrol bersama sepupu-sepupu ayah itu, Bunda bilang sama Ani, Mama si Lingga...
"An, Lingga kapan masuk sekolah ??
"Tanggal satu. Rabu"
Hm, sama sih sama Iqbal.
"Lingga kami ajak nginep rumah kami yo..gek minggu ato senin kami antar balek ke Bogor" Aku menawari
"Lingga mau nginep rumah Ayah Eddy?" Ani bertanya pada anak tunggalnya itu.
Lingga mengangguk setuju. Iqbal langsung bersorak. Hore!!

Perjalanan pulang lewat parung jadi lebih meriah. Anak-anak tertawa-tawa dibelakang bersama kak Lingga. Lingga anak tunggal, abang anak sulung yang pengin punya kakak. No wonder mereka saling mengisi. Hm, aku jadi ingat PR yang diberikan bu guru sebelum libur panjang lebaran.

"Lingga punya PR nggak liburan ini"
"Dibawa kok Bunda. Ada ditas"
"Oh bagus. Nanti kerjain bareng Iqbal aja"
"Asiiiiiik, jadi kalo Iqbal nggak bisa, nanya Kak lingga aja.."Iqbal seneng banget punya temen senasib ngerjain PR. Yang membuat Bunda terharu adalah kata-kata Iqbal terakhir "Punya Kakak itu enak, Bun" Hm, Iqbal emang terobsesi punya kakak. Sejak kecil dia begitu...

Bunda berterimakasih pada sepupu Ayah, yang mengijinkan anaknya menjadi seorang Abang buat Abang, walau cuma selama sisa libur lebaran ini.

Wednesday, October 25, 2006

Aim dan Abang - Mendadak Rocker

Ayah punya iPod baru keluaran Apple. 30GB. Pastinya muat ribuan lagu. Wow!! Dan pastinya yang duluan dicopy ke gadget itu adalah koleksi lagu lagu rock ayah jaman muda. Led Zeppelin, Eagles, Rainbow, Scorpions, Deep Purple, Black Sabbath, Nazareth, STYX..and many more.

Anak-anak ikutan antusias. Mereka rebutan ndengerin lagu lewat iPod itu buat mengusir bosen selama dijalan, saat kami pergi silahturahmi lebaran. Hih!! Bunda nggak habis pikir, anak-anak kok langsung suka dengan koleksi lagu Ayah

One day in the year of the fox
Came a time remembered well
When the strong young man of the rising sun
Heard the tolling of the great black bell
(from The Temple Of The King – byRainbow)


Abang nggak bosen-bosennya nyanyi ndiri sambil ndengerin lagu lagu jadul itu. Aim nggak mau kalah dia pengin ikutan dengar “Abang pinjem kuping-kupingnya !!” pintanya keras…

Kami tertawa. Rupanya Aim pengin pinjem earphone tapi nggak tau gimana nyebutnya, makanya dia bilang "kuping-kuping” he..he.. creative banget Aim kasih nama. Ya udah., supaya nggak rebutan Ayah menyambung ipod itu ke soundsystem di 406 kami. Jadi semobil denger semua. Ugh!! Bunda cuma bisa nyengir kecut..

This could be Heaven or this could be Hell
Then she lit up a candle
And she showed me the way
There were voices down the corridor
I thought I heard them say
(From Hotel California by Eagle)

Gubraaak!! Bunda lemes. Menyadari anak-anak mendadak rocker. Selama ini Bunda hidup bareng Ayah yang demen dengerin music Rock aja kayaknya udah berisik banget!! Apalagi ditambah Abang dan Aim nantinya. Well, Bunda harus bersiap kedepan-nya bakal punya tiga rocker dirumah.

Hm, kalo Titi Kamal popular dengan “mendadak dangdut”. Gara-gara iPod baru Ayah nih, anak-anak jadi “mendadak Rocker”..Yeah!! You Rock Kids!! Peugeot kami melaju kencang di tol, seiring dengan kerasnya lagu-lagu rock jadul koleksi Ayah.

Smoke on the water,the fire in the sky
We ended up at the Grand Hotel
It was empty, cold and bare
But with the Rolling truck Stones thing just outside
Makin' our music there
(from smoke on the water by deep purple)

Monday, October 23, 2006

Selamat Idul Fitri




Selamat Hari Raya Idul Fitri 1427


Taqobbalallaahu minnaa wa minkum
Shiyamanaa wa shiyamakum..
Minal 'Aidin Wal fa'idzin..
Semoga Seluruh Amal Ramadhan Kita
Diterima Disisi Allah SWT




Saturday, October 21, 2006

Pembantu Mudik - Satukan Banyak Hati (2)

"Mbaaaaaaaaak !! Minta susu !!" begitu teriak Aim menjelang bobosiang.
Dia lupa. Mbak-mbak sudah pulang kampung. Lebaran kan sebentar lagi dan mereka sudah mudik semua.
"Hush jangan teriak-teriak. Bunda yang bikinin susu tapi jangan pake teriak"
"Eh iya Aim lupa..."

Aim bangun tidur siang saat bunda bersiap-siap ngepel rumah.
"Bunda..Aim aja deh yang ngepel.."
"Emang Aim bisa ?"
"Bisa dong.."
Bunda tau sejak lama Aim emang penasaran pengin ngepel, tapi mbak-mbak nggak pernah kasih kesempatan. mereka takut semua kerjaan jadi nggak kelar.

Bunda memberikan gagang pel lalu mengawasi Aim mengepel. Wadauh ?? Gawat!! kacau ! hasilnya malah nggak karu-karuan gitu ?? Bunda segera mengambil alih.
"Gini deh. Mending Aim ambil gagang pel satunya, trus ngepel kamar Abang dan Aim aja. Ruang yang lain biar Bunda yang pel...
"Aim, kamar mbak-mbak sekalian ya..!!" Abang berseru mengoda.

Aim segera berari kebelakang dan mulai mengepel kamarnya. Lucu banget liat dia ngepel sambil nyanyi-nyanyi...
I love you baby and if it's quite all right
I need you baby to warm the lonely nights
And let me love you baby, let me love you
Ugh!! udah kayak anak gede aja.

Saatnya mandi sore.
Biasanya si Mbak yang mengawasi Aim mandi.
Kali ini Bunda menyuruh Abang.
"Abang, adiknya diajak mandi sana"
Mereka bergegas mengambil handuk dan masuk kamar mandi bareng. Nggak lama Abang kelar dan keluar pake handuk doang. Lho ??
"Aim kok lama amat ?!!" seru Bunda nggak sabar sambil sibuk ngeberesin pakaian yang baru turun dari jemuran.
"Aim lagi mandi pake beckham Bun !!" Aim berseru dari kamar mandi.
hah ?? beckham ? apa maksudnya ?? Nama David Beckham emang familiar disebut dirumah ini.
Abang tertawa keras. Bunda jadi penasaran. ..apa maksudnya sih ??
Bunda melonggok ke kamar mandi. Oh my God!! ternyata dia mandi di ember mandi bayi, boboan sambil nyanyi nyanyi....pake beckham ? maksudnya pake bathtub kali ?? Wah padahal ember mandi bayi itu pastinya kekecilan buat Aim yang bongsor.

Abang tertawa lebih keras. "Iya Bun dari tadi dia bilang pake beckham itu, Abang tau yang dimaksud pake bathtub, kayak kalo kita jalan-jalan dan nginep di hotel..."

Oalah gonjreng!! Maksud hati punya bathtub, apa daya budget tak sampai. Pembantu mudik lebaran - emang satukan banyak hati.

Friday, October 20, 2006

Pembantu Mudik - Satukan Banyak Hati

pembantu mudik. Tiap tahun emang udah gitu tradisinya. Bunda memanage (*halah* mudik aja pake dimanage??) kedua pembantu untuk tidak mudik bareng. Sinta udah berangkat minggu lalu, sedang Leha kloter terakhir, pulang hari ini. Masing-masing punya jatah 2 minggu dikampung. Harapan Bunda, sinta balik ke jakarta seminggu lebih awal dari Leha. Dengan begitu, estimasi Bunda cuma seminggu nggak punya pembantu.

Hari ini seperti tahun-tahun sebelumnya Bunda menjelma jadi upik abu. Beberes. "melantai". cuci mencuci. dan ugh!! memasak...padahal bukan masak yang serius. Paling manas-manasin doang, tapi tetap aja nggak pernah enjoy. Bunda "turun ke dapur" emang cuma setahun sekali.

A. Belanja ke Carrefour

Bunda dan Aim belanja ke carrefour mah biasa. Tapi kalo Abang ikut, itu luar biasa!! Hm, daripada dirumah sendiri Abang tadi pagi emang ikut ke carrefour. Carrefour penuh sesak, maklum lebaran sebentar lagi. Bunda berusaha bergegas, hanya belanja sesuai list kebutuhan. Bunda sudah mengantri di kasir saat tiba-tiba Aim bilang "Bunda, Aim pengin Fruit tea"

Wah?! sayang dong ninggalin antrian. Bunda bilang ke abang "Bang, adiknya dianter cari fruit tea gih..nanti balik kesini ya"
"Tapi Bunda jangan pindah ya"
"ya iyalah..Bunda antri di kasir no 3 dari informasi. Inget-inget ya..."
Abang segera mengandeng Aim. Amin mengengam tangan abang erat-erat.

Betul saat itu carrefour penuh sesak.Sedikit cemas melihat keduanya menjauh. Takut ilang ditengah orang banyak, tapi Bunda menguatan diri melepas mereka pergi sendiri. Mereka perlu latihan buat mandiri. Hm, untung nggak lama mereka kembali dengan dua botol fuit tea ditangan. Good Job, Abang!! Bunda senang. Aim juga senang dapat fruit tea.

Nggak lama giliran trolly Bunda maju ke kasir "hayo anak-anak. Bantu angkat barang ke atas meja kasir " seru Bunda.
Abang mengkomando "Yang MAKANAN dulu dik Aim!!"
Ups!! Bunda salut sama Iqbal. Pinter banget. Emang makanan selalu dipisah kantong ma non makanan...dan dia menyadarinya...satu-satu makanan berpindah tempat.. Nugget.. chicken wings beku... indomie.. bakso.. sosis.. abon.. soup cream.. ice cream.. hi..hi..ini emang persediaan darurat karena pembantu mudik.

B.Abang turun ke dapur

Pulang dari carrefour setelah beberes belanjaan Bunda berseru
"Abang, bantu Bunda cuci piring ya..."
Dengan kikuk abang membereskan piring-piring, dan gelas kotor. Dia dan Bunda emang nggak puasa hari ini. Dia masih harus minum obat, sedang Bunda masih mens. Walau sebetulnya takut pecah, tapi Bunda melatih Iqbal bantu-bantu. Tangannya yang halus dan mungil berusaha mencuci piring dan gelas.

"Bunda bikinin indomie pake bakso ya" begitu pintanya sambil terus mencuci.
Bunda segera menjerang air, mengambil indomie dan bakso dari kulkas. Selesai mencuci piring, Abang bantu Bunda bikin indomie. Membuka bumbu, mengambil mangkok dan sendok-garpu.

Kami tertawa-tawa di dapur. Bunda bikin 2 porsi buat abang dan Bunda sendiri. Indomie pake bakso segera ready. Indomie emang nggak istimewa blas. Tapi bikin indomie sendiri (selama ini pembantu lah..) satukan banyak hati...he..he..plesetan Iklan Blueband edisi lebaran neh...

"Eh Bang, panci bekas indomie belum dicuci neh.."Bunda menggoda
"Aaaaaaaah..Bunda aja deh!! Iqbal mau jumatan..."

Iqbal jumatan..Aim main ma Dion...Bunda take a break dengan nge-update blog...

Thursday, October 19, 2006

Bunda Frustasi

Bunda kurang tidur. Baru merem dua jam saat Bunda sadari badan Iqbal yang bobo sama Bunda demam. Ugh...kenapa lagi? Bunda frustasi. Udah sering Bunda bilang Iqbal harus istirahat total selama sakit gondongan. udah dua minggu ini dia Bunda grounded di rumah. Udah bagus nggak dikamar seperti saran pak dokter. Bunda sudah lebih lunak, walau mengambil resiko Aim -atau penghuni rumah yang lain bisa jadi ketularan.

Bunda frustasi kenapa Iqbal nggak juga nurut sih ?? Kalau Bunda kuliah Iqbal pergi main juga. Dia nggak bisa menolak jika teman-temannya memanggil dari balik pagar. Dia memilih kenal omel Bunda. Dan Ujung-ujungnya...sekarang dia demam lagi. Ugh!! Kenapa sih susah bener mematuhi kata-kata Bunda. Kalo udah demam gini kan semua jadi repot ?? Bunda membangunkan Iqbal tengah malam buat minum obat.

Bunda nggak lagi bisa tidur.Bunda menangis. Jengkel. Frustasi. Kenapa sih semua yang dibilang Bunda seakan cuma lewat bagai angin?? Kenapa kesadaran istirahat di rumah aja musti dipaksakan ?? kenapa sih susah banget mengerti concern orang tua ?? kenapa susah banget nurut permintaan Bunda ??

Subuh tadi Bunda memandangi Iqbal yang terlelap dibalik selimut. Bunda seperti bercermin. Dia begitu mirip dengan Bunda. Bukan cuma tampang, tapi juga soal membantah orang tua.

Bunda menangis. Jengkel. Frustasi. Hm, mungkin ini yang disebut karma.

Wednesday, October 18, 2006

Abang dan Pak Har

Menjelang libur panjang lebaran, Iqbal sharing gini sama Bunda.

"Abang sama Andri itu 3 tahun bareng lho Bun.." Bunda mengingat-ingat. Hm, Iya juga sih, mereka sekelas sejak kelas 4 sampai kini kelas 6, walau aku baru mengenal mama Andri saat mereka kelas 5C.
"Siapa lagi ?" tanya Bunda.
"Nggak ada, tapi si Rikia itu juga tiga tahun bareng lho..."
"Sama siapa ?" Aku ingat Rikia adalah salah satu sahabat Iqbal, setauku mereka kelas 4 dan 5 bareng. Tapi kelas 6 ini nggak lagi sekelas. Jadi siapa bareng siapa nih ?
Iqbal Nyengir geli. "Pak Har !!"
"Hah ? jadi pak Har sekarang ngajar kelas 6 ?" tanya Bunda heran.
Iqbal mengangguk. "Rikia tiga tahun berturut-turut walikelasnya pak Har"
Oh!! No!! Tiga tahun kok punya wali kelas yang sama ? Aku kenal Pak Har dengan baik. Beliau wali kelas Iqbal dikelas 4 dan 5, dan kini...wah? nggak kebayang Rikia tiga tahun sama pak Har ??

Hih. Bunda geli aja. Untung juga Iqbal ganti walikelas, kalo nggak pasti Bunda bosen dot com ketemu pak Har mulu...masih kebayang komentar pak Har buat Abang
"sering menyepelekan soal..."
"suka lupa nggak bikin PR...."
"dikelas pasif, musti dipanggil baru jawab pertanyaan, padahal dia bisa..."
"penginnya buru-buru terus...jadi kerjaanya salah karena teledor"
"tulisannya nggak kebaca...sayang kan kalo ujian jawabannya nggak kebaca "
Biasanya Bunda cuma bisa manggut-manggut kaya onta kalo pak Har bilang gitu...Iya pak..nanti saya perhatikan. terimakasih atensinya...duh? Emang buah nggak pernah jatuh jauh dari pohonnya :-D

Tuesday, October 17, 2006

Aim & Gorgeous

Bulan Ramadhan gini, koleksi baju muslim dan jilbab Bunda keluar dari lemari. Dipakai sekali-kali kalo emang dibutuhkan.

Yang bikin geli, kemaren sore Aim mencoba pake jilbab Bunda dan tanya ke Ayah
"Ayah, Aim udah gorjes belum ?" dia bilang dengan tampang innocent.
Ayah ketawa. "Aim denger dari mana soal gorjes?"
"Udah lama lagi, Ayah kan suka panggil Bunda...gorjes..gorjes"
Weiks!! Bunda ketawa. Ternyata Aim perhatiin aja.

Banyak orang emang memanggil Bunda dengan "Bunda", pasaran banget!! Makanya Ayah emang suka panggil Bunda "Gorgeous"

Ah, Anak-anak emang peniru ulung. Ayah dan Bunda manggut-manggut geli. ya..ya. Aim...udah gorjes..

Monday, October 16, 2006

Konsep Puasa Menurut Aim

Sabtu kemaren Ayah dan Bunda ke RSPI, Aim ikut dan jam sebelas dia merengek minta makan di McDonalds pondok indah depan RSPI. Lucunya dia bilang begini...


Aim : ..Ayo dong, Yah...Aim mau buka puasa di
McDonalds.

Bunda:...Lho Aim kan nggak puasa...tadi kan
sarapan

Aim : ...Iya habis sarapan trus puasa. sekarang mau buka..nanti habis makan McDonalds puasa lagi bukanya magrib sama Abang...



Bunda dan Ayah bertukar pandang geli...Wah..rupanya begitu konsep berpuasa menurut Aim.

Sunday, October 15, 2006

Abang, Aim dan Buka Puasa di PIM

Sekali-kali, weekend itu kami berencana buka puasa di PIM. setelah sholat ashar kami berangkat. Ceritanya ngabuburit di Mall. Ke Time zone, Gramedia, Metro, liat-liat aja. KaBel alias kagak belanja.

Di Gramedia Bunda dengar orang-orang bilang. " yuk kita ke food court ..nanti nggak kebagian tempat." Bunda meliat jam, ih masih jam 5 kok. Ngapain buru-buru ?? Jam 5.30 baru kami jalan dari gramedia ke food court PIM2. Sepanjang restoran yang kami liat di PIM1 sudah penuh dengan orang. Jadi walau adzan belum terdengar, makanan sudah diorder dan siap diatas meja. Bunda mulai ketar ketir, wah..ayah bisa ngomel nih kalo nggak kebagian meja.

Benar saja, food court di PIM2 udah penuh nggak ada meja kosong tersisa. Tiap stand yang tersedia sudah banyak orang mengantri. Wah?? gimana dong. Aim merengek minta KFC. Jadi walau belum dapat meja Ayah dan Aim mengantri di KFC.

"Bunda cari tempat di restorant Row aja ya ?? " Bunda bilang sama Ayah. Bunda berharap masih ada tempat kosong disana. Restorant Row memang beda kelas dengan food court. restorant dan cafe yang ada disana hampir sama dengan yang ada di CITOS. Bunda dan Abang bergegas kesana. Ugh!! ternyata sama aja!! kalopun ada meja kosong sudah direserve. Bunda, Abang dan seorang teman Abang akhirnya cuma beli ice cream di Wing Dome cafe buat berbuka. Ayah juga beli orange juice di KFC buat berbuka.

Akhirnya ayah putuskan, "sholat dulu aja deh, nanti selesai sholat kan yang makan dah pada kelar, mudah-mudahan ada tempat." sebelum ke musholla Bunda mampir ke Duck King restoran depan Studio XXI. Bunda bilang "Mbak, pesan buat berlima ya..." Restoran itu memang selalu waiting list. " No 50 bu...masuk jam tujuh. Ibu mau ?". Bunda tanya Ayah. Ayah menggeleng. Terlalu lama dong. Udah lapar. Akhirnya Bunda batalkan rencana makan di Duck King. Ugh!! padahal dari rumah udah ngeces pengin makan disitu.

Bener aja, setelah sholat berdesakan dan antri di mushalla yang sempit akhirnya kita dapat tempat kosong di Foodcourt. Ngorder Bakmi GM. Hm, jauh-jauh ke PIM makannya bakmi GM doang. Wah, niatnya having fun dengan buka puasa di luar rumah, ini malah banyak kecewanya soalnya dimana-mana antri. Dimana-mana penuh. Yeah, begini ternyata buka puasa di PIM.

Kayaknya berikutnya kalo mau buka puasa di PIM musti diplanning:
1. Reserve tempat dulu di restoran yang dituju
2. Beli aqua atau teh kotak di Hero (kalo di cafe, mak!! mahal banged!)
3. Begitu adzan, minum teh kotak atau aqua trus sholat di Masjid Pondok Indah (kalo di mushalla berdesakan soalnya sempit)
4. selesai sholat balik jalan kaki ke PIM1-tinggal nyebrang doang paling 15 menit dah sampai PIM2
5. Sampai PIM2 mudah-mudahan tempat makan udah pada longgar

Hm, kenapa baru kepikir planning begitu ya ?? Ayah kayaknya udah Il-fil dan pastinya ogah diajak buka puasa diluar rumah lagi. Kalo anak-anak sih pasti tetap antusias, tapi kalo Ayah nya emoh ya...kudu mengerahkan Aim buat merayu he..he..

Friday, October 13, 2006

Abang, Aim dan sholat Terawih

Dari tahun ke tahun-setiap Ramadhan-Abang biasa sholat terawih di masjid kompleks bersama teman-temannya. Aim nggak mau ketinggalan, dia ikutan. Bunda selalu berseru "Bang adiknya dijaga ya!!" maklum masjid kompleks kami persis di bibir sungai pesangrahan- pembatas wilayah Jakarta dan Banten. Aim kan masih kecil. Dia belum begitu ngeh soal mana yang bahaya dan mana yang tidak.

Abang keberatan. Dia nggak bebas kalo si Aim jadi anak bawang di gang bermainnya. Walau teman-teman bermainya juga punya adik, tapi nggak ada yang ikutan mereka kayak Aim. Abang lalu complain "Bunda, Aim bareng Mbak aja deh sholatnya...". Aim juga ngotot, dia maunya bareng abang dan teman-temannya. Mungkin dia pikir lebih asyik, bisa jajan dan main kembang api sepulang terawih. Akhirnya Bunda meminta mbak-mbak dirumah pergi terawih ke masjid sambil mengawasi mereka. Bunda kan takut kalo Aim ditinggal dijalan sama Abang dan teman-temannya. Wah..bisa nangis bombay dia...

Bunda sama Ayah terawih bareng dirumah. Herannya, suatu kali baru jam 8, Aim dan Mbak-mbak dah pada pulang. "kok cepet bener terawihnya?" tanya Bunda.
"Aim nangis minta pulang. Nggak betah sholatnya lama" kata Leha yang lebih senior dibanding Sinta. Mereka segera berlalu ke kamar, mungkin meneruskan sholat terawih yang belum kelar.
Waduh Aim ? kan kasihan mbak-mbak sholat terawihnya jadi terganggu. Ah Aim, cepat besar sayang....supayaBunda nggak kuatir melepas Aim sholat terawih bersama teman-teman...

Tapi kalo Aim sudah besar, dia bakal tetap lucu nggak ya ?? hi..hi..

Wednesday, October 11, 2006

Proud of you son...

Bin, Iqbal sakit ya ? Hari ini ngga ikut safari Ramadhan ya.. Andri bilang, sedih nggak ada Iqbal. Cepet sembuh ya...

Begitu bunyi sms yang kuterima tadi pagi. Aku cuma bilang thanks pada Mbak Tari -mama si Andri, temen sekelas Iqbal. Ya, Iqbal memang sakit sejak senin lalu. Lehernya sakit dan bengkak. Dokter RSPI bilang gondongan.

Walau dia tidak seberapa menderita, cuma risi aja karena bengkak di leher. Bunda terpaksa melarangnya kesekolah sebelum sembuh betul. Dia juga terpaksa tidak berpuasa selama sakit. Gondongan adalah penyakit disebabkan virus yang mudah menular. Bunda nggak pengin dia dikomplain teman-temannya kalo sampai ada yang ketularan. Bu Gurunya juga sudah menyarankan istirahat total agar cepat sembuh. Sejak senin kemarin dia digrounded dokter dirumah. Bosen. Bosen. Bosen. Begitu keluhnya. Tapi gimana lagi ? Namanya juga sakit...

Back to sms tadi. Bunda terharu ternyata Iqbal punya sahabat yang merasa kehilangan jika dia tak hadir dikelas. Andri dan Iqbal memang sama-sama sejak kelas IV, kelas V dan VI unggulan. Andri adalah bintang pelajar yang cerdas, kata Iqbal sih, Andri punya cita-cita jadi dokter...Wow !! no wonder dari SD sudah kutu buku. Wah, nggak nyangka aja, Iqbal yang sehari harinya acuh tak acuh, ternyata bisa juga punya sedikit tempat dihati bintang pelajar itu!

Bunda touching, perasaan anak-anak, masih begitu pure-kadang innocent. Kalo Andri bilang sedih nggak ada Iqbal-Bunda yakin begitulah yang dirasakan Andri. Tidak gombal. Tidak basa basi. Anak-anak memang belum serumit orang dewasa.

Bunda percaya Iqbal memang punya tempat istimewa di hati seorang Andri. Well, Bunda berharap Abang Iqbal tetap bisa mempertahankan hal seperti itu sampai dimasa dewasa kelak dan ke lebih banyak teman-teman yang lain...I'm proud of you son...

Tuesday, October 10, 2006

Update Blog Bunda

Bunda lagi bosen dot com sama tampilan Blog ini. Makanya dari kemaren dioprek. Apa aja dicobain. Untuk sementara begini dulu. Soalnya unik, walau text cerita di scroll kebawah, tapi foto anak anak tetap diam ditempat :-D

Tapi begitu Iqbal liat, dia langsung protes : "Kok foto Iqbal cuma dua "
Bunda : "kalo sama-sama tiga kurang luwes Bang..."
Iqbal "Seharusnya Iqbal lebih banyak Bun, Abang kan lebih tua dari Aim. Fotonya harusnya lebih banyak. Iqbal kan ngiri Aim lebih banyak"
Glek Bunda tercekat.
Bunda (geli) :" Ya ampun Bang, gitu aja cemburu..."
Iqbal nyengir dan berlalu.

Wah...ngebongkar template aja udah takes time apalagi ditambah concern Abang soal cemburu..

Friday, October 06, 2006

Aim, Abang dan buka puasa

Sejak kelas 4 abang sudah terbiasa berpuasa sampai magrib, walaupun hari hari pulang sekolahnya dihabiskan dengan tidur ngadem dikamarnya yang ber AC. Kadang sampai kelupaan sholat ashar, tapi yang jelas main bola dihapuskan. Takut haus.

Bagaimana dengan Aim ? Dia mah tetap ngedot susu, sarapan, makan siang , jajan snack seperti biasa. Hanya saja ke sekolah tidak bawa bekal, acara makan bersama ditiadakan sepanjang bulan puasa.

Kadang Aim keterlaluan, jatah es cream yang disiapkan di kulkas buat abang berbuka, disikat juga. Akibatnya si Abang marah, si Aim ngeyel. Ugh!! berantem deh. Waduh, bulan puasa tapi berantem jalan terus. Dasar anak-anak!!

Walau suka cari gara-gara Aim memang selalu lucu. Saat itu adzan magrib belum terdengar. Paling sepuluh menit, kami masih menunggu sambil melihat teve. Acara diseling dengan iklan yang menampilkan orang berbuka. Aim bilang “kok orang itu udah buka duluan ? kan belum adzan” Geerrrr kami semua tertawa. Pantas Aim selalu “kemakan iklan”, soalnya dia pikir iklan itu nyata sih.

Aim juga selalu ikutan sibuk dan ribut kalo berbuka. Bunda mengingatkan Aim untuk memprioritaskan Abang “Aim, tadi yang dimakan di wendy’s apa ?"
Aim menjawab tangkas “itu kan sahur bu!!”
Gubrak!! Bunda geli. Sahur kok jam lima sore :-D

Thursday, October 05, 2006

Aim dan film Kelelawar

Bunda udah dirumah lagi. Dan kembali terhibur dengan kelucuan-kelucuan Aim. Malam itu di TV acara Bioskop TransTV memutar film berjudul Bats alias kelelawar. Tentang kumpulan kelelawar yang berubah buas karena percobaan ilmiah.

Filmnya Seru. Seram dan menegangkan. Anak-anak sih selalu suka film begituan.Aim berteriak antusias “Bunda..Bunda diteve ada film KEKElawar.”
“kelelawar” Bunda mengoreksi sambil menahan geli
Aim mengulang “iya Bun….KEKElawar”
Ups masih juga salah!!
Bunda kembali mengoreksi. Pelan pelan “Ke-Le-Lawar”
Aim nggak sabar "Codot, Bun !! seru Bun… film Codot"
Gubrak !! Bunda geli setengah mati. Terpingkal pingkal. Ya Ampun Aim. Lucu banget!!

Bunda menonton film itu sampe kelar. Aim dan Abang malah terlelap duluan. Wah gimana sih ? kekelawar eh codotnya habis dibomb tuh…..

Wednesday, October 04, 2006

Kemping d RSPI (2)

Ayah mau berkompromi. Ayah mau menginap semalem menemani Bunda setelah kuret. Bunda cemas sendirian dikamar. Bagaimana jika terjadi shock dan tidak sempat memangggil suster ? Lagian kuret itu dijadwalkan jam 10 malem dan selesai jam 11. Sudah terlalu larut juga buat pulang. Masalahnya ? bagaimana dengan abak-anak.

Ayah sounding pada anak-anak. "Ayah mau nginep di RS hari rabu. Kalian gimana ?"
Ah, Aim emang selalu kompak sama Ayah. Dia Spontan menjawab “Terserah deh ayah mau tidur mana. Yang jelas Aim Ikut!!"

Bagaimana dengan Abang ? Well, Abang pasrah dirumah aja. Nginep dirumah sakitpun nggak akan muat. Sofa bed yang tersedia dikamar cuma satu. Cuma muat dipakai Ayah dan Aim. Bawa extra matras ? ah ribet betul ? Bunda sempat kepikiran. Apa Abang perlu ditunggu Uti condet ? apa abang perlu ditemani tante Susi ? Tapi Abang bilang nggak perlu, dia berani dirumah sama Mbak Leha dan Sinta aja. Ah Abang. Bunda bangga padamu sayang…

Jadilah hari rabu itu Ayah, Bunda dan Aim bobo di rumah sakit. Ayah terpaksa memakaikan (lagi) pampers mamipoko pada aim. Daripada ngompol ? wah, lebih repot lagi. Sayangnya Aim kayaknya kecapekan dari siang dirumah sakit sama ayah. Dia tidur gelisah. Ngelindur. Ayah nggak bisa tidur nyenyak. Bunda juga kebrisikan.

Akibatnya..Ayah kelewat sahur! Ayah bangun sudah saat adzan subuh. Ah, seharusnya Aim memang nggak usah ikut bobo di rumah sakit. Terlalu melelahkan buat fisiknya yang masih kecil. Tapi gimana lagi ? Dia selalu lengket sama Ayah.

Kamis pagi jam 6.30 tante Dian menyelinap masuk. Dia menyempatkan diri menengok sebelum ke kantor. Untung Bunda sudah terjaga. Dia heran liat ada tempat tidur lain disebelah tempat tidur Bunda. Berselimut juga kayak Bunda.
"lho ? bukannya VIP sekamar sendiri ?" tante Dian bertanya heran.
Bunda nyengir “itu Ayah sama Aim”
Tante Dian ketawa. Dia geli menyadari Ayah, Bunda dan Aim, kemping di rumah sakit.

Abang-Aim saat menemani Bunda

Selasa minggu lalu itu Ayah dan Abang puasa, Karenanya. Mereka buka puasa kompleks dipertokoan pondok Indah II depan RSPI. Banyak pilihan restorant disana dari McDonalds yang buka 24 jam. Ayam lunak hayam wuruk, bakmi vietnam,Chinese food,Izi Pizza,Tamani café, Sampai restorant fine dining mera delima. Akhirnya mereka memilih Rumah makan padang Sederhana.

Sepulang dari sama Aim bingung. Piki mana ? kok Piki nggak ada dikamar Bunda? Dia menangis. Akhirnya setelah diingat-ingat lagi. Kayaknya ketinggalan di RM Sederhana deh. Duh Aim? males banget deh jalan kesana, keluh Ayah.
"Telp aja dulu", kata Bunda "bener ada disana nggak?"
Ayah menyibak gordyn jendela di kamar 3316 yang menghadap RM sederhana "terlalu jauh. Nggak kebca no telpnya. Ya udah deh kita balik lagi kesana" Aim ikut Ayah menjemput boneka sahabatnya itu.

Bagaimana dengan Abang ? Wah, dia lebih tertarik dengan baki makanan pasien jatah Bunda. "Bunda, Abang coba yang ini ya. Sisain yang itu buat abang ya"
Duh ? Abang. Emang belum kenyang makan di sederhana ?
"Udah sih... tapi makanan Bunda kayaknya enak deh. Jadi pengin"
Bunda lalu berbagi baki makanan dengan Iqbal. Abang emang lagi seneng-senanganya makan . Apa aja pengin. Semua dimakan. Sampai makanan pasien jatah Bunda pun habis disikat!! Ah, Iqbal gimana nggak gembul ?

Bunda jadi ingat kejadian lucu lima tahun lalu saat Bunda opname setelah melahirkan Aim. Sebelumnya Bunda diopname cukup lama-udah nyaris jadi lurah lantai 3. Makanya Bunda bosan makanan RSPI. Bunda minta Ayah membelikan Ayam gorang kalasan yang dulu mangkal depan McDonalds. Bunda menikmati makan nasi bungkus berlauk ayam goreng kalasan yang gurih, dan Iqbal-umur 6 tahun- lagi asyik makan jatah makan pasien milik Bunda. Tiba-tiba pintu kamar terbuka. Ups !! Dokter Bambang visit. Oh..No!! Aduh ? Bunda malu banget ketauan bandel. Bunda cuma bisa nyengir...Iqbal dengan innocent tetap menyikat jatah makanan Bunda. Hih!! Untung pak dokter hanya senyum senyum dan tidak membahasnya.

Back to Aim dan si Piki
Aim akhirnya balik lagi ke kamar sama Ayah. Betul Pikinya ketinggalan di RM sederhana. Duh ? untung masih ketemu. Kalo ilang pasti berabe soalnya Piki dulu dibeli di australia.

Aim bilang "Waktu Aim jemput, Piki lagi nangis lho Bun. Dia takut ditinggal sama Aim" Gubrak!! Kami tertawa. Ah, Anak-anak memang selalu lucu, walau disaat menemani Bunda di Rumah sakit.

Tuesday, October 03, 2006

Harapan Abang dan Aim soal adik.

Epilog
"Bunda, Ayuk (=kakak bahasa palembang) Zahra disuruh nginep sini aja!!"
"Dia cuma libur awal puasa 3 hari dari pesantren. 3 hari mah tanggung Bang. Dia cuma nginep rumah uti condet. Kita nanti kesana kan pasti ketemu." Zahra adalah sepupu Iqbal. Cucu pertama dari mamah, lebih tua 2 tahun dari Iqbal.
"Emang kenapa kalo Zahra nginep sini ?" tanya Bunda heran.
"Iqbal seneng aja. Abang kan pengin punya kakak !!" jawab Iqbal kalem. Hah ?! Bunda terkejut dengan alasannya


Dokter Bambang bertanya di awal konsultasi. Masih pengin punya anak lagi?Ayah Bunda bertukar pandang dan mengangguk. Kalo Ayah sih emang pengin nambah aja, kalo Bunda emang masih pengin anak perempuan hi..hi…pokoknya sebelum Bunda umur 40 masih besar harapan kami nambah anak deh.

Pertanyaan itu disounding ke anak-anak. Kalian pengin punya adik? Abang menjawab asal "Nggak. Penginya punya kakak". Well, Bunda jadinya menjelaskan konsep sulung pada Iqbal. Selalu ada posisi sulung dalam bersaudara. Ayah sulung. Bude Ary sulung. Ayuk Zahra pun sulung. Thara dan Raihan yang masih kecil aja sulung juga. Menjadi sulung adalah posisi istimewa. Karena lebih dulu dan lama dilimpahi kasih sayang sebelum adik mereka lahir. Bunda juga banyak menyebut teman-teman Iqbal yang sulung. Bukan cuma Iqbal sendiri yang sulung. Hm, Mudah-mudahan Iqbal bisa mengerti dan tidak lagi mempermasalah kan soal seorang kakak.

Aim lebih ngawur , dia menjawab “Nggak. Kan udah ada piki. Katanya sambil menunjuk boneka kangguru kesayangannya.” Gubrak!!
"Mama..mama…”begitu katanya sambil menempelkan boneka kangguru itu ke pipi Bunda. Ih, Bunda jadi geli. Come on boys. Serious please...masih pengin punya adik ??

Monday, October 02, 2006

Aim Takut Disunat

Ayah menengok Bunda, setelah Abang pulang sekolah dan mereka ngabuburit di RSPI . Kalo mereka datang, kamar langsung rame dan meriah dengan celoteh mereka. Aim loncat-loncat di sofa bed yang tersedia buat keluarga penunggu. Ngobrol ama Piki, atau makan McD yang dibeli take away…malu euy nggak puasa ….Abang pindah nonton teve, asyik dengan game boynya, atau ikutan bobo disebelah Bunda, berdesakan di tempat tidur pasien.

Yang lucunya, Setiap suster datang mengkontrol kondisi Bunda, Aim langsung terdiam. Kenapa ? Dia takut disunat!! Soalnya Abang selalu ngodain, “Aim jangan nakal, nanti kalo suster dan dokter datang Aim disunat lho”.

Bunda geli melihat expresi Aim yang lansung jaim. Anteng jaga image. Dan nggak berisik saat suster di kamar Bunda. Dia juga langsung lega ketika suster pergi. Selalu berulang bergitu sampai Bunda bilang ke suster “Ini lho suster, si adek takut ketemu suster , takut disunat!!”
Suster ketawa dan berbasa basi "emang udah sekolah ? kelas berapa ? belum sunat ya ?"

Aim menjawab dengan lantang "sunatnya nanti aja. Kelas dua"
Abang menyahut mengoda "dua apa ? dua SMP ?” kami semua tertawa. Masa sunat kelas dua SMP? Yang benar ajah ?? Ah, celoteh anak-anak memang hiburan yang menyenangkan. Makanya Bunda sedih saat malamnya meraka harus pulang sama ayah. Udah cape. Besok sekolah. Masih harus sahur pula. Dag Bunda…Bobo sendiri ya….ugh!! sebel!

Sunday, October 01, 2006

Abang & Aim -Nggak Pengin Jadi Dokter

Senin minggu lalu semua tak terduga. Bunda cuma pamit control ke dokter, ternyata malam itu Bunda terpaksa harus opname. Anak-anak dan pembantu dirumah kaget. Setelah Bunda dapat kamar dan persiapan transfusi untuk naikin HB, Ayah kembali ke rumah buat ambil perlengkapan Bunda dan menjemput anak- anak.

Begitu datang mereka ngeri meliat kantong darah yang tergantung di tiang infus. Abang bilang "Bunda, ngeri banget sih ada darah disitu. Umpetin aja deh. Abang nggak tahan ngeliatnya!!" Iqbal berusaha tidak memandang kantong darah berlabel O itu. Duh abang gimana sih ? supaya netes terus memang harus digantung tinggi, kalo sejajar tangan nggak jalan dong transfusinya.

Aim sama saja. Dia selalu ber ih..ih..ih…antara ngeri dan takut melihat darah merah segar yang tergantung dan mengalir sepanjang selang infus dan berakhir di lengan kanan Bunda. Dia lari lari sampai menabrak tiang infus. Ugh!! Untung tiang infus nggak rubuh. Duh ? Bunda malah jadi ngeri nih…

Wah? Kalo mereka ngeri ngeliat darah gini. Gimana mau jadi dokter ? Jadi dokter kan bukan cuma harus berani liat darah, nanah, lendir dan hal hal menjijikan lainnya, tapi juga harus berani pegang mayat, nyuntik, menjahit, membedah, ih…jangan sampai pingsan duluan. Gubrak!!

Dulu Mamah pernah pengin salah satu anaknya jadi dokter. Kayaknya terinspirasi dari kakak iparnya (pakde kami) yang jadi dokter dan bisa merawat sendiri Ibu kandungnya yang lanjut usia sampai meninggal. Sayang keinginan itu tidak kesampaian. Tidak satupun dari kami bersaudara-Ummi-Bunda-Papi-Tante yang jadi dokter.

Sekarang ? well, Bunda sih tidak banyak berharap Abang atau Aim mau jadi dokter . Walau menurutku jadi dokter adalah profesi yang mulia – banyak menolong orang sakit, tapi kalo baru liat darah mereka udah ngeri duluan, ya gimana lagi ? Biarin deh, walau mereka nggak pengin jadi Dokter tapi besar harapan Bunda mereka bisa punya profesi yang juga bermanfaat bagi banyak orang. Apapun itu, Bunda tetap bangga pada mereka.

Udah malam, anak-anak bersiap pulang sama Ayah, besok masih harus sekolah. Peluk cium sayang buat Bunda yang bakal nginep sendiri di rumah sakit. Hiks..hiks..sepi…