Friday, February 06, 2009

Kick Aim

Aim memang lucu. Ekspresinya wajahnya cute. Celotehnya sering nge-kick mengundang tawa. Seperti saat Bunda bertanya,” Anak-anak, kalian tuh sebetulnya lebih seneng Bunda dirumah apa ngantor lagi sih?" Aim menukas dengan tangkas “Kerja aja lagi Bun..kalo Bunda ngga kerja kapan kita beli Alphard?”What?!! Bunda tergelak nyaris pingsan.


Begitu juga saat Ayah menawari Abang belajar nyetir mobil, secara temennya udah pada mondar mandir naik motor. Ayah pengin kegiatan belajar nyetir ini legal, dan nggak perlu curi curi. Untungnya (ini sih maunya Bunda) Abang ngga terlalu antusias “ Emang mobil mana yang mo Abang pake?” “Mobil Bundalah”, kata Ayah lempeng.. “Nah trus? Bunda pake apa?” protes Bunda.Aim menengahi dengan kalem “ Tenang Bun, nanti kita beli Alphard!!” Kali ini Ayah yang tertawa. Obsesi Aim soal Alphard, bikin kita geli nyaris pingsan.


Belum lagi dia suka nimbrung kalo Ayah-Bunda lagi ngobrol

Ayah(serius): Menjaga silarturahmi itu melimpahkan rejeki memperpanjang umur

Aim (sok serius) : Jadi Presiden SuHarto itu senengnya sirahturahmi dong ya Bun

Bunda (Heran) : Maksudnya?

Aim: Iya, buktinya umurnya panjang banger. Udah tua baru mati

Kami tertawa, Haiyaah..kecil kecil dah pinter ya Aim.


Pernah, Aim diantar Ayah dan Bunda ke Kumon. Begitu dia turun Ayahnya protes “ Kok Ayah ngga dicium” Aimnya ngeles “ Ayah minta cium Bunda aja..lebih Gutlak” Katanya segera kabur. Nah lho? Maksudnya apa lebih gutlak? Lebih good? Apa lebih lucky? Hi..hi..Bunda dan Ayah cuma bisa nyengir.


Ada lagi yang membuat Bunda terharu, saat Bunda meledek Abang soal first love. Sudah belum? “Belum ada ah”, jawab Abang acuh. Piiuuuh, Abang banget deh. Kalo Aim gimana? Siapa first lovenya? Putri? Tanya? Marsha? tanya Bunda mengabsen temen-temen cewe Aim.


Aim menggeleng sambil tersenyum manis. “ First love aku, ya Bunda. Kan pertama kali lahir ketemunya Bunda” Duh? Aim, you make me cry..very touching you know..Love you too…

Friday, October 24, 2008

Kebersamaan Dalam Sepotong Kue Gosong

Dirumah ada microwave oven. Sehari hari lebih banyak buat manas manasin doing. Pizza. Donat.Ayam goreng. Kok kayaknya sayang betul? Makanya waktu oven itu masih baru dibeli ayah, Bunda pernah bikin cake coklat. Masya Allah!! Gosong!! Mungkin krn selama ini Bunda terbiasa pake oven listrik jadi rada ndeso waktu pake microwave oven itu

Kejadian itu bikin trauma. Males lah . Toh kami terbiasa beli kue dan cake di holland bakery cirendeu. Namun Setalah dua mingu berkutat didapur sebagai dapmak Mbak pulang kampung, Bunda merasa ada yang kurang ada yang hilang saat Bunda kudu lengser sukarela secara Mbak Mbak asiisten Bunda sudah kembali in charge di dapur sepulang mudik. Apakah itu? Oh? Ya. Kebersamaan memasak dengan Aim.

Makanya Bunda kembali mengajak Aim berbelanja ke Giant-Point square. Kita bikin kue Bolu yuk!! Dan hal ini disambut dengan antusias oleh Aim..Hore!! Secara Bunda belum sembuh juga malas ribet urusan masak. Bunda beli aja tepung kue pondan. Semua yang ada di rak hypermarket. You name it. Rasa pandan. Blackforres dan Tiramisu. Wuih?? Gaya betul ya??

Pertama dibuat rasa pandan. Bunda dan Aim bergotong royong, terbata bata mengikuti instruksi yang ada di belakang dus adonan. Belajar dari pengalaman dulu, yang ini cuma dibakar 15 menit.eh? ternyata udah mateng dan bisa ngembang. Waah senang deh. Cetakannya besar, jadi kuenya banyak betul? Aim sepotong.Bunda sepotong cukup. Langsung neg duluan. Secara rasanya standart banged. Untungnya Abang dan teman temannya yang datang bermain jadi penyelamat. Seloyang segera ludes dibagi. Ah boys, you save my life…

Ngga kapok dengan pondan rasa pandan, next weeknya kita bikin yang rasa blackforest. Bunda terbiasa beli blackforrest yang mahal pisan dan nggak yakin bahwa adonan ini bakal seenak itu, tanpa campur tangan sihir, magic dan dukun…tapi yaaa..lets try…
Saat di pangang sukses mateng. Walau hasil pangangan lapis pertama lebih bantat dari yang kedua. Setelah dihias dengan whipecream, look nice. Sampe Aim bilang “ Bunda kalo bisa bikin kue gini, mending kita buka bisnis kue yuk”


Hah? Bunda ampe tersedak –nyaris pingsan ndengernya. Ini mah masih jauh banget, Aim. Idih?? Aim emang overestimate ma Bunda. Bisa sih bisa mateng, tapi the problem is ..enak ngga? Bunda dan Aim nyengir makan kue itu. Yup-pastinya tida seenak blackforrest yang biasa kita beli. Ngga berasa mak Nyuss gitu lho. Pada akhirnya, lagi lagi teman teman abang jadi penyelamat. Mereka sih nggak mikir mak Nyuss ato nggak. Yang penting ini makanan, sikat Bleh!!

Berhubung udah terlanjur dibeli. Kotak terakhir yang rasa tiramisu dibuat weekend kemaren. Karena merasa kebanyakan pake cetakan besar, kali ini bunda pake cetakan kecil. Tanpa perhitungan timing oven yang tepat, jadinya panggang pertama gosong deh, untung pangangan kedua bisa selamet walau adonan sempet luber mengotori oven secara cetakannya lebih kecil.
Aim antusias banget saat menghias.




Uhm, look Beautifully Yummy. Tapi begitu kue itu potong dan dibagi, Hiiih..rasanya ajaib betul?!! kebanyakan ngasih kopinya kali ya? Bunda yang nggak biasa ngopi, ampe pusing habis makannya.

What is Moral of ste story? Kalo Bunda bikin kue, jangan percaya dari penampakannya. Cobain deh, dijamin surprise bahwa rasanya tak secantik penampilannya. Weeeiks, tapi itu nggak penting kale, yang penting Bunda sama Aim bisa having fun, bikin kue bareng.

Kebersamaan menyenangkan yang harus dibayar dengan kejadian kue gosong, bantat dan nggak enak!! Namun Bunda ngga menyesal dengan semua kehebohan itu, sebab kebersamaan ini langka dan nggak akan lama. Coba aja liat nanti kalo Aim sudah remaja ABG, pasti dia prefer menikamti Blackforrest dan Tiramisu sambil hangout sama temen temennya di citos. Secara Aim anak gaul, ganteng dan seneng tebar pesona gitu lho.

Bunda cuma berusaha mensukuri kebersamaan yang ada, selagi masih bisa. Yang berwujud seloyang blackforrest bantat. dan sepotongg tiramisu gosong...

Saat Bunda Memasak..

Sungguh Mati. Tidak pernah terbayangkan Bunda akan posting foto masakan di blog bunda ini. Seindonesia raya tau. Bunda is a terrible cooker. Dari pada meracuni keluarga dengan makanan gosong dan merusak pertemanan dengan menyuguhkan makanan ngga enak. Lebih aman untuk menyerahkan urusan masak memasak pada simbak yang memang capable, atau makan diluar rumah.

Hal itu memungkinkan disaat normal. Namun dalam setahun ada minggu minggu dimana mau tak mau suka tak suka, kewajiban menyeret bunda ke dapur untuk memasak. Minggu –minggu itu adalah pre dan pasaca lebaran, dimana pembantu mudik dan banyak restoran tutup. Fenomena pulang kampong republik kita tercinta.

Soal Bunda yang turun ke dapur untuk memasak, Abang dan Aim berbeda mengapresiasikannya. Abang lebih berminat pada hasil akhir-for sure.
“Abang…sapo tahu yang tadi disini mana?”
“disimpen..”
“heh? Disimpan diaman?”
“dalam perut abang”
Bunda terbahak. Abang gembul emang doyan makan. Apapun disikat. Sedang Aim lebih berminat pada proses masak memasak. Menemani berbelanja di hypermart. Membantu memecah telur. Mondar mandir kulkas dapur untuk mengambilkan ini itu. Walau dia sendiri susah banget makan masakan Bunda dan lebih prefer chicken nugget, pok pok, sosis dan lauk siap saji lainnya
“Aim? Nuggetnya emang enak ?” tanya Bunda curious, kok nggak bosen makan nugget
“Soalnya kalo Bunda yang ngoreng enak siih” katanya separo ngeles, separo nge-gombalin Bunda.
Oh Aim? That’s so sweet. Yaa Gitu deeh, banyak lagi komentar Aim yang manis dan lucu, menghapus rasa bĂȘte Bunda karena harus berkutat di dapur. I don’t enjoy cooking actually, but there is so much fun with him..beside me…


Selama dua minggu tanpa mbak, berikut sharing dokumentasi masakan Bunda. Ayam serta tempe goreng dan soup jagung. Bayem-sapo tahu dan empal daging. Yang lain boro boro sempat difoto, keburu habis disikat, sebab kadang masaknya lama, makannya sebentar doang. Foto foto ini juga sebagai bukti supaya Tante Susi di Jambi percaya, bahwa Bunda tidak Cuma sekedar masak ceplok telur he..he..
Sebagai kompensasi Bunda memasak mostly- buat abang. No wonder, sering kali terdengar Bunda berseru kecapekan “Abang, give you hand please..cuci piring!!

Lebaran 2008




NSN-Family Day @dufan






Aim & Ayah Nonton Bareng F1





Saturday, September 13, 2008

Berbagi tulisan, berbagi Aspire One


Alhamdulillah, akhirnya Bunda punya laptop baru yang bukan property kantor, seperti laptop Bunda sebelumnya. Judulnya Acer Aspire One, laptop 8,9 inch yang imut, kecil mungil dan pas banget di tas Guy Laroche favorite Bunda. Siapa yang ikut jatuh cinta sama laptop cute ini? Aim for sure. Dia merayu “Bun yang ini buat Aim ajah, nanti Bunda beli lagi …yang Aspire two.” Aiiiih..Aim bisa ajah deeh..

Supaya Aim nggak jealeous, selagi Bunda membackup dan mengambil data dari desktop dimeja kerja, Aim boleh pake laptop Bunda..and you know what? Dia menulis!!

Kalo Abang selalu mati.angin.dot.com kalo dapat tugas mengarang cerita dipelajaran bahasa Indonesia, surprisingly Aim menulis di laptop Bunda pengalamanya pergi ke taman mini berapa waktu silam. Kaya apa sih? Yuk kita baca bareng, ini Bunda copy paste apa adanya lho, berserta segala kesalahan tulis dan pilihan bahasa kanak kanaknya. Tanpa direvisi. Tanpa dikoreksi.



Pergi ke tmii


Hari sabtu aim iqbal ayah bunda pergi sarapan berencana pergi ke tmii
Dan kemudian kita ke musium listerik dan iptex dan keong emas
Didalam musium iptek ada sepeda berjalan di kabel. Adakotpi pesawat asli sebagiandi potong.
Didepan musium iptex ada roda pesawat garuda indonesia air.rem dan rodanya rem besi tingi roda sampai 1 meter .satu batang ada 4 roda.di dalam musium lilisterik ada sepeda listerik.
Rumah bertenaga nuklir.pembangkit listerik dan lain-lainnya di keong emas menonton tentang ikan sarden .layar sangat lebar .gambar sangat bagus.suara sangat bagus…..






Terselip bangga dihati, Aim berminat untuk berlatih menulis, sebab mostly anak laki laki tidak berminat untuk itu. Bunda sendiri menulis sejak kecil, dan cerpen pertama Bunda yang berjudul “Rahasia sebuah persahabatan” dimuat dimajalah Kawanku saat bunda masih kelas lima SD! Aih, senangnya saat mengingat betapa bangga orangtua Bunda ketika itu.

“Jadi ? cita cita Aim apa? Jadi penulis? Kayak Andrea Hirata yang nulis Laskar Pelangi?” tanya Bunda.”Ngga kok..Aim pengin jadi walikota..” kata Aim lempeng seperti yang pernah dibilang ke Ayah sebelumnya.

Bunda tersenyum “ok, kalo gitu diterusin nulis pidatonya ya pak walikota “ canda Bunda “Eh? Bun..bukannya yang nulis Laskar Pelangi itu Giring ?” tanya Aim sok serius. You know Giring adalah vokalis band Nidji yang berambut ikal keriting..

Bunda tertegun “Kata siapa?” salah atuh..Heran euy? Dari mana informasi seperti itu? “iya!! soalnya sama sama keriting” kata Aim dengan tampang menggoda Bunda, supaya ketawa.

hi..hi..Aim..itu mah cumi !!…Cuma mirip!!

Coba liat, mentang2 Aim yang pake..wallpapernya pun diganti dengan hasil gambar Aim yang dibikin di notebook Bunda..waduh? ini pemaksaan Identitas yeuuhh..

well, Bunda bangga pada Aim, smoga Aim bisa menemukan bakat dan talenta dalam diri Aim.. kemudian berkesempatan mengasahnya sejak dini. Untuk itu, dengan senang hati Bunda rela berbagi Aspire-One dengan Aim agar Aim juga bisa berbagi pengalaman melalui tulisan. Asal jangan sampe jatuh kebanting dan belepotan coklat ato ice cream ya sayang…

“A piece of cake” versi Abang

“Bunda, Aim pengin ikut Crayon English club kaya waktu kelas satu kemaren”. Crayon English club adalah eskul hari sabtu di SD Harapan Ibu yang dikelola beberapa mahasiswa sastra Inggris. Bukan kursus bahasa English actually tapi lebih seperti club bermain, dengan pengantar bahasa Inggris. Mereka menggambar, membuat prakarya, menanam bunga, berekreasi bersama sambil bercakap cakap dalam bahasa Inggris. Bagus ajah sih.... Cuman... apa nggak bosen? Apa nggak pengin ikut eskul lain? Masih ada pramuka, karate, berenang, drumband, futsal, science, and many more..

“Aim, kalo emang seneng, kenapa Englishmu nggak pernah bunyi? Why don’t you try talking in English with me? hey Aim? do you understand what I’m talking about ? tanya Bunda serius..

Aim menjawab pendek dan lugu “No”…disambung dengan “tuuuuuh kan bunyi, Bun” katanya dengan tampang jahil...Bunda terbahak..Ah, Aim emang Ayah banged!! pinter ngeles.

Berikutnya Aim minta beliin buku kamus sederhana, dan sesekali Bunda mengobrol dengannya in English. Supaya kupingnya terlatih, dan vocabularynya bertambah. Yang basic-basic ajah sih, soal colour, anggota badan, nama binatang, dan benda benda dikehidupan kami se hari hari. Kalo dia bingung dia buka kamus, ato biar cepet, tanya Abang yang suka mondar mandir kalo kami lagi ngobrol, asyik ya?? berasa punya kamus berjalan...

“Abang, kalo adiknnya ada kata yang ngga tau artinya, dikasih tau ya” pesan Bunda”Buka aja Alfalinknya buat bantu Abang” well, Bunda memang membekali Abang ke sekolah membawa kamus elektronik.

yeah..a piece of cake” kata Abang dengan kalem.
“Apa itu artinya? a piece of cake?” tanya aim bingung.
Dengan nyeleneh Abang menjawab asal” kenyang…” dan kami bertiga terbahak bersama he..he.. dasar Abang gembul!! yang dipikir makanan mulu sih.”Hayo abang, be serious, please..what is that mean? Explain to him” kata Bunda, a little bit curious,eh? Abang tuh ngerti nggak sih idiom begitu?

“Itu maksudnya, gampang …mudah..sepele…dik Aim “ kata Abang gemes.
Alhamdulillah, Bunda senang, Abang mau membantu Aim belajar bahasa English, diluar yang ditentukan oleh kurikulum sekolah. Hari gene..di era globalisasi begini English is a must, bisa menolong memperluas wawasan dan membantu mempelajari ilmu lain dijenjang yang lebih tinggi. Well, mudahan semangat belajar mereka terus terjaga dan semua ilmu yang mereka pelajari bisa bermanfaat kelak dikemudia hari..Amin