Friday, October 24, 2008

Saat Bunda Memasak..

Sungguh Mati. Tidak pernah terbayangkan Bunda akan posting foto masakan di blog bunda ini. Seindonesia raya tau. Bunda is a terrible cooker. Dari pada meracuni keluarga dengan makanan gosong dan merusak pertemanan dengan menyuguhkan makanan ngga enak. Lebih aman untuk menyerahkan urusan masak memasak pada simbak yang memang capable, atau makan diluar rumah.

Hal itu memungkinkan disaat normal. Namun dalam setahun ada minggu minggu dimana mau tak mau suka tak suka, kewajiban menyeret bunda ke dapur untuk memasak. Minggu –minggu itu adalah pre dan pasaca lebaran, dimana pembantu mudik dan banyak restoran tutup. Fenomena pulang kampong republik kita tercinta.

Soal Bunda yang turun ke dapur untuk memasak, Abang dan Aim berbeda mengapresiasikannya. Abang lebih berminat pada hasil akhir-for sure.
“Abang…sapo tahu yang tadi disini mana?”
“disimpen..”
“heh? Disimpan diaman?”
“dalam perut abang”
Bunda terbahak. Abang gembul emang doyan makan. Apapun disikat. Sedang Aim lebih berminat pada proses masak memasak. Menemani berbelanja di hypermart. Membantu memecah telur. Mondar mandir kulkas dapur untuk mengambilkan ini itu. Walau dia sendiri susah banget makan masakan Bunda dan lebih prefer chicken nugget, pok pok, sosis dan lauk siap saji lainnya
“Aim? Nuggetnya emang enak ?” tanya Bunda curious, kok nggak bosen makan nugget
“Soalnya kalo Bunda yang ngoreng enak siih” katanya separo ngeles, separo nge-gombalin Bunda.
Oh Aim? That’s so sweet. Yaa Gitu deeh, banyak lagi komentar Aim yang manis dan lucu, menghapus rasa bĂȘte Bunda karena harus berkutat di dapur. I don’t enjoy cooking actually, but there is so much fun with him..beside me…


Selama dua minggu tanpa mbak, berikut sharing dokumentasi masakan Bunda. Ayam serta tempe goreng dan soup jagung. Bayem-sapo tahu dan empal daging. Yang lain boro boro sempat difoto, keburu habis disikat, sebab kadang masaknya lama, makannya sebentar doang. Foto foto ini juga sebagai bukti supaya Tante Susi di Jambi percaya, bahwa Bunda tidak Cuma sekedar masak ceplok telur he..he..
Sebagai kompensasi Bunda memasak mostly- buat abang. No wonder, sering kali terdengar Bunda berseru kecapekan “Abang, give you hand please..cuci piring!!

No comments: