Kalo Real Madrid punya julukan Los Galacticos alias club para bintang, begitu juga dengan kelas Iqbal. Kelas 5C yang Istimewa. Kelas unggulan. Kelas para Bintang. Karena disanalah juara-jura dari kelas empat sebelumnya berkumpul.
“Secara umum nilai Iqbal stabil, Bu. Tapi karena teman-temannya prestasinya meningkat.–terutama yang perempuan-Iqbal secara rangking merosot tajam.”
Bunda mengangguk tanda maklum. Sejak dia sekelas bersama para bintang, Bunda memang tidak berharap banyak akan ranking. Dia bisa belajar bareng para bintang itu saja sudah membuatku senang.
Dibandingkan nilai rata-rata kelas. Dia hanya unggul di Matematika. Untuk IPA dan Agama beda-beda tipis. Sedang untuk Bahasa Indonesia, English, IPS, Al Quran, Olahraga Tertinggal lebih dari 0.5 point. Rupanya rata-rata delapan point satu bukan hal yang mengesankan untuk kelas unggulan itu. Memang setau Bunda, anak yang ranking satu punya rata-rata kelas nyaris 9. Wow? persaingan yang luarbiasa!!
Apapun hasilnya. Bunda tetap bangga pada Iqbal.
Bunda lanjut ngobrol dengan ibu-ibu lain
Mama Andri bilang “Wah Andri seneng banget nilai keseniannya bisa diatas rata-rata. Sebab dia selama ini kurang di kesenian dan olahraga.
Bunda menggoda " tapi kan nilai Matematika, IPA, IPS, dan yang lain jauh diatas rata-rata kan ? jadi bisa cover" Andri adalah bintang paling cemerlang. Dia kutu buku. Juara 1.
"Wah kalo anak gue kebalik. Malah bagus di kesenian, Olahraga, lumayan bisa cover Matematika dan IPA-nya" kata mama Indira.
"Iqbal Gimana ?" tanya mereka.
"Anak gue cuma unggul di matematika, sisanya dibawah rata-rata. Gue maklumlah ini kan kelas para bintang" kataku.
Kami tertawa Kami saling menyemangati. Kami sadar masing-masing anak punya kelebihan dan kekurangan. Masing-masing anak punya keistimewaan dan keunggulan tersendiri.Itulah sebabnya mereka bergabung di kelas ungulan 5C. Kelas Para Bintang.
No comments:
Post a Comment