Thursday, May 25, 2006

do u love me?


Aku ingat. Aku pernah bertanya pada Iqbal yang cerewet.
kala itu dia berumur 5 tahun. Lagi lucu-lucunya ngomong.
“Kenapa sih Iqbal sayang bunda ?”
“ Karena Bunda sayang Iqbal “ jawabnya cepat. Kupeluk dia penuh haru. Hebat !! Kecil-kecil dia sudah mengenal konsep sayang. Tiba-tiba dia balik bertanya Lugu “Tapi Bun,….. sayang itu apa sih ?” Aku tertawa melihat kepolosan yang terpancar dari bola matanya.

Itu dulu. Sekarang Berbeda. Jika aku memarahi Iqbal karena dia malas belajar, lupa bikin Pe-eR. Main melulu tanpa kenal istirahat, berantem sama Aim, dan sebagainya …Aku selalu mengakhiri omelanku dengan pertanyaan “ Sebenarnya Iqbal sayang nggak sih sama Bunda?”
Awalnya Iqbal hanya menjawab pendek “Ya”
Dan segera berlalu.

Tapi akhir-akhir ini dia lebih sering hanya memberikan jawaban tak acuh “ Hm..”
Kemudian berlalu masuk kamarnya.

Lama-lama aku jadi jengkel!
“Hm gimana ? Bunda tanya baek-baek ? kok cuman dapat Hm…? Apa maksudnya ? Bunda nggak ngerti ah! sayang nggak ?!" tanyaku sedikit memaksa.
Iqbal jadi tertular jengkel. Dia menjawab dengan sengit
“habis Bunda aneh banget deh !! udah bertahun-tahun pertanyaannya itu mulu. Bosen tau !! Bunda kan udah tau jawabnya. Kenapa nanya mulu sih ??”

Ups. Aku tertegun. Well, sepertinya aku berlebihan. Setelah semua omelan ku yang panjang lebar dan mungkin menyakitkan. Sebetulnya Aku ingin sekedar memastikan bahwa Iqbal tetap menyayangiku, seperti halnya aku akan tetap menyayanginya.

Kupeluk dia. Terselip rasa bersalah.
“So Iqbal, do you love me ?” bisikku, hanya dalam hati.

Epilog

Aim berbeda
Setiap kutanya “ Aim sayang bunda nggak ?”
Dia menjawab dengan mimiknya yang lucu “Enggak dong!!” .
Aku pura-pura sedih. “Ya udah…berarti nggak ke citos atau pondok indah mall lagi sama bunda ya ?”Aku mengodanya.
Aim segera memelukku “ huuuu….sayang deh….tapi kapan ke pondok indah mall nya ??" tanyanya lugu.
“Dasar cowok bensin!” kataku sambil menciumi pipinya yang tembem.
Dia berteriak kegelian. Kami pun tergelak bersama.

No comments: