Ayah: gimana enak? Aim: lagi yah, yang kenceng dong!
sementara bunda dan tante berteriak-teriak "udah yah, udah!" karena mereka melihat helm yg tampak kegedean di kepala Aim itu seperti mau terlontar ke udara karena Aim (dan ayah) terpental-pental akibat goncangan Gokart Tandem yang dipacu ayah.
Tentu saja Ayah dan Aim sama sekali tidak mendengar teriakan supporter itu (kami malah mengira mereka menyemangati kami untuk lebih ngebut lagi), karena yang kami dengar hanya deru mesin Gokart dan decit ban yg menjerit di sirkuit yg didisain menjadi sirkuit oval karena ada gokart tandem on the go.
Kami baru berhenti setelah waktu 6 menit yg menjadi jatah kami sudah habis kami gunakan entah untuk berapa lap, dan terlihat wajah lega dari bunda dan tante.
Aim terlihat sangat gembira, dan selalu mengajak lagi kesana, tapi bunda kurang menyetujui ide itu.
Aim memang gak punya rasa takut, dia seringkali bisa menikmati kelakuan masa muda ayahnya yg demen ngebut... hehehe.
Jangan jadi pembalap liar ya nak, jadi pembalap resmipun ayah gak begitu rela, apalagi bunda, pasti dia akan sangat senewen!
Begini gaya Aim kalo lagi tandem sama Ayah balap gocart. Aim emang nggak ada takutnya! Go..Aim..Go!!
1 comment:
Ayah: gimana enak?
Aim: lagi yah, yang kenceng dong!
sementara bunda dan tante berteriak-teriak "udah yah, udah!" karena mereka melihat helm yg tampak kegedean di kepala Aim itu seperti mau terlontar ke udara karena Aim (dan ayah) terpental-pental akibat goncangan Gokart Tandem yang dipacu ayah.
Tentu saja Ayah dan Aim sama sekali tidak mendengar teriakan supporter itu (kami malah mengira mereka menyemangati kami untuk lebih ngebut lagi), karena yang kami dengar hanya deru mesin Gokart dan decit ban yg menjerit di sirkuit yg didisain menjadi sirkuit oval karena ada gokart tandem on the go.
Kami baru berhenti setelah waktu 6 menit yg menjadi jatah kami sudah habis kami gunakan entah untuk berapa lap, dan terlihat wajah lega dari bunda dan tante.
Aim terlihat sangat gembira, dan selalu mengajak lagi kesana, tapi bunda kurang menyetujui ide itu.
Aim memang gak punya rasa takut, dia seringkali bisa menikmati kelakuan masa muda ayahnya yg demen ngebut... hehehe.
Jangan jadi pembalap liar ya nak, jadi pembalap resmipun ayah gak begitu rela, apalagi bunda, pasti dia akan sangat senewen!
Post a Comment