Bulan Juni begini. Musim EHB anak sekolah. Aim dengan bangga bilang” Aim sudah punya kartu EHB” Sedang Abang menyulut kemarahan Ayah dengan membawa pulang surat pemberitahuan dari sekolah. Menunggak dua bulan.
What?? Dengan emosi ayah membuka computer. Mencari bukti transfer ke rekening sekolah Abang yang rutin di transfer setiap bulan. Ayah orang yang apik dan well organize. Ayah yang memanage cash flow. Mengatur balance sheet, dan semua urusan keuangan dirumah kami. Bunda tau beres. Makanya Ayah marah hebat saat membaca surat tagihan itu.
Untung bukti transfer melalui klick BCA itu belum didelete dan masih terasip dengan rapi di antara beratus file di komputer. No wonderlah- Ayah seorang yang well organize-remember? Segera di print semua bukti transfer itu dan diberikan segepok kepada Abang. “ Bilang sama sekolah ya..Ayah-ku marah !! ini semua dibayar tiap bulan..tanpa pernah terlambat.” Abang tak banyak bicara. Dia cuma mengangguk patuh, sebab kalo Ayah udah marah, ngeri euy…
Malamnya, Ayah kembali check masalah SPP Abang. Sudah beres? Alhamdulillah sudah. Memang pencatatan di tata usaha sekolah Abang aja yang kurang rapi. Begitu masalah SPP beres, Abang juga sudah punya kartu EHB.
“Makanya Bang, kayak bu Guru Aim dong, ngga pernah salah soal SPP” kata Aim meledek Abangnya
“Bukan salah bu Guru Aim atau pak Guru Abang lagi..yang salah tata usahanya” kata Abang membela pak gurunya.
Ayah tak juga habis pikir. Ayah selalu membayar uang sekolah anak anak melalui internet . Kenapa di sekolah Aim bisa smooth sedang di sekolah Abang timbul masalah? Well, ya tidak semua sekolah punya system administrasi yang rapi dan akurat, sebagai orang tua, kita juga harus bantu mengecheknya. Kita? Ayah aja kali..Bunda sih tau beres he..he..
No comments:
Post a Comment