Sunday, November 26, 2006
Labbaik Allahumma Labbaik
aku datang memenuhi panggilan-Mu, Ya Allah! aku datang memenuhi panggilan-Mu..
aku datang memenuhi panggilan-Mu, (Tuhan) yang tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu
Sesungguhnya segala pujian, nikmat dan kekuasaan adalah kepunyaan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu...
================================================
.....aku titipkan kedua buah hatiku... Abang dan Aim...aku percaya Allah akan menjaga mereka...
Tuesday, November 21, 2006
Menghitung Hari – Sebuah Dilema
“Nggak sabar dan deg degan …” begitu Tante Mulat bilang. Berbagi pengalaman saat menunggu jadwal kepergian hajinya dua tahun lalu. “Semakin dekat waktunya semakin khawatir jika umur tak sampai.”
Well, saat itu Bunda pikir itu karena Tante Mulat memang dijadwalkan masuk gelombang ke dua. Kloter demi kloter pastinya sudah berangkat. Koper sudah dipack. Surat panggilan masuk asrama haji sudah ditangan. No wonder. Tante Mulat ingin segera menyusul berangkat ke tanah suci.
Ternyata Bunda salah. Ternyata Bunda juga mengalami apa yang tante Mulat rasakan. Padahal belum ada satu kloterpun yang berangkat, sebab Bunda Insya Allah berangkat gelombang I dan kloter I pula – tapi Bunda juga merasa "semakin dekat waktunya semakin khawatir jika umur tak sampai.”
Bunda menghitung hari keberangkatan dengan banyak berdoa. Semoga Allah meridhoi Ayah Bunda pergi haji sesuai jadwal. Bunda cemas jika umur tak sampai, sebab kami merasa kewajiban haji sudah tiba pada kami. Kami berharap dapat segera menunaikannya. Sebelum maut menjemput…
Well, dilain pihak. Dengan segala kerepotan mengurus pernak pernik persiapan keberangkatan. Terselip dilema. Ugh!! Berat rasanya meninggalkan anak-anak dirumah. Abang masih suka dipeluk Bunda. Aim masih kolokan sama Ayah. Bagaimana perasaan mereka berjauhan selama 40 hari dengan kami ?? Bagaimana jika mereka sakit?? Bagaimana jika mereka kangen ??
“Bun, Abang ikut pesantren kilat ya…kalo bisa bayar sebelum Bunda pergi…” begitu Abang bilang pulang sekolah.
Hah ? kalo tahun lalu Abang ogah ogahan, kali ini justru Iqbal yang minta.
“Kan cuma wajib buat kelas 5 Bang. Abang kan udah ikut tahun lalu”
“emang sih. tapi kelas 6 boleh ikut kalo mau dan diijinkan”
Duh ? Bunda serba salah. Pesantren kilat adalah kegiatan yang positif, tapi digelar di luar jakarta – deket sih- paling di puncak. Tapi apakah Abang bisa mandiri ? Tahun lalu kami bisa menengok ke mega mendung. Tapi tahun ini…kami –insyaAllah-akan jauh di mekkah. Bagaimana jika dia membutuhkan kami ??
Hidup cuma mampir . Anak cuma titipan Allah. Kata –kata Aa Gym kembali terngiang. Setelah berembug sama Ayah, kami akhirnya menyetujui Abang ikut pesantren kilat yang diadakan sekolahnya. Kami berusaha Ikhlas.
“Iya bang....Bunda nanti bayar biayanya ke Bu guru..tapi Abang janji harus lebih hati hati..lebih jaga kesehatan lebih…bla..bla..bla " Bunda mengkuliahi Abang panjang lebar… Uhm, mudahan pengalamannya tahun lalu bisa bermanfaat untuk pesantren kilatnya tahun ini. Abang mengangguk dan tersenyum lebar.
Bunda dan Ayah menghitung hari. Abang juga. Abang bersiap ikut pesantren kilat tengah Desember nanti. Hati hati sayaaaaang…
Kami percaya Allah akan menjaga dan melindungi kedua buah hati kami. Dirumah. Disekolah. Maupun di pesantren kilat....We love you, sons…
Well, saat itu Bunda pikir itu karena Tante Mulat memang dijadwalkan masuk gelombang ke dua. Kloter demi kloter pastinya sudah berangkat. Koper sudah dipack. Surat panggilan masuk asrama haji sudah ditangan. No wonder. Tante Mulat ingin segera menyusul berangkat ke tanah suci.
Ternyata Bunda salah. Ternyata Bunda juga mengalami apa yang tante Mulat rasakan. Padahal belum ada satu kloterpun yang berangkat, sebab Bunda Insya Allah berangkat gelombang I dan kloter I pula – tapi Bunda juga merasa "semakin dekat waktunya semakin khawatir jika umur tak sampai.”
Bunda menghitung hari keberangkatan dengan banyak berdoa. Semoga Allah meridhoi Ayah Bunda pergi haji sesuai jadwal. Bunda cemas jika umur tak sampai, sebab kami merasa kewajiban haji sudah tiba pada kami. Kami berharap dapat segera menunaikannya. Sebelum maut menjemput…
Well, dilain pihak. Dengan segala kerepotan mengurus pernak pernik persiapan keberangkatan. Terselip dilema. Ugh!! Berat rasanya meninggalkan anak-anak dirumah. Abang masih suka dipeluk Bunda. Aim masih kolokan sama Ayah. Bagaimana perasaan mereka berjauhan selama 40 hari dengan kami ?? Bagaimana jika mereka sakit?? Bagaimana jika mereka kangen ??
“Bun, Abang ikut pesantren kilat ya…kalo bisa bayar sebelum Bunda pergi…” begitu Abang bilang pulang sekolah.
Hah ? kalo tahun lalu Abang ogah ogahan, kali ini justru Iqbal yang minta.
“Kan cuma wajib buat kelas 5 Bang. Abang kan udah ikut tahun lalu”
“emang sih. tapi kelas 6 boleh ikut kalo mau dan diijinkan”
Duh ? Bunda serba salah. Pesantren kilat adalah kegiatan yang positif, tapi digelar di luar jakarta – deket sih- paling di puncak. Tapi apakah Abang bisa mandiri ? Tahun lalu kami bisa menengok ke mega mendung. Tapi tahun ini…kami –insyaAllah-akan jauh di mekkah. Bagaimana jika dia membutuhkan kami ??
Hidup cuma mampir . Anak cuma titipan Allah. Kata –kata Aa Gym kembali terngiang. Setelah berembug sama Ayah, kami akhirnya menyetujui Abang ikut pesantren kilat yang diadakan sekolahnya. Kami berusaha Ikhlas.
“Iya bang....Bunda nanti bayar biayanya ke Bu guru..tapi Abang janji harus lebih hati hati..lebih jaga kesehatan lebih…bla..bla..bla " Bunda mengkuliahi Abang panjang lebar… Uhm, mudahan pengalamannya tahun lalu bisa bermanfaat untuk pesantren kilatnya tahun ini. Abang mengangguk dan tersenyum lebar.
Bunda dan Ayah menghitung hari. Abang juga. Abang bersiap ikut pesantren kilat tengah Desember nanti. Hati hati sayaaaaang…
Kami percaya Allah akan menjaga dan melindungi kedua buah hati kami. Dirumah. Disekolah. Maupun di pesantren kilat....We love you, sons…
Monday, November 20, 2006
Aim ke Bandara
Uti dan Kung Jambi akan datang. Bunda dan Aim menjemput di bandara. Sengaja datang lebih awal supaya sopir kami bisa sholat Jumat di bandara.
Setelah makan siang di KFC Aim merengek “Bunda ayo kita liat pesawat…”
Bunda yang kegerahan karena baru pertama kali ini kebandara dengan berkerudung ogah ogahan. duh ? panas banget Aim. Bunda pusing. Belum terbiasa pake jilbab dengan berlama lama diluar ruangan berAC. Mana tempat menjemput bandara penuh orang lagi. Ugh!! Sumpek. Bunda penginnya duduk aja supaya nggak pusing.
Aim terus merengek “Bun, Aim kan pengin jadi pilot. Aim pengin liat pesawat apa yang Aim suka” Uhm, Bunda nggak tega juga. Oke deh…Bunda akhirnya menguatkan diri. Kami bergandengan tangan menaiki tangga anjungan untuk melihat pesawat.
Waaah, ternyata pilihan Aim tepat. Diatas anjungan banyak angina bertiup. Alhamdulillah, rasa gerah Bunda berkurang . Aim dengan antusias menunjuk nunjuk pesawat domestic yang sedang loading. Sriwijaya. Adam. Batavia. Lion dan banyak lagi
Aim juga sibuk dadah jika ada pesawat yang take off. Waaah heboh banget deh!! Walau berisik dengan deru pesawat. Menunggu di anjungan lebih nyaman dibanding dibawah. Aim punya keasyikan sendiri melihat pesawat. Bunda mengawasi sambil duduk manis. istirahat.
Satu jam berlalu. “ Udah yuk !! kayaknya bentar lagi Uti sama Kung mendarat nih…”
Aim segera menurut. Tapi Ugh …Bunda kesemutan nih . Mungkin kelamaan duduk bersila di bangku panjang. Aim menuntun Bunda yang tertatih tatih. “Makanya Bun, jangan kebanyakan makan emping, nanti asam urat” Aim bilang dengan sok tau.
“Hah ?? Siapa yang ngajarin gitu ?” tanya Bunda
“Mbak Isti “jawab Aim kalem
Hi..Hi..Bunda geli atas nasehat Aim. Bunda cuma kesemutan kok sayaaaaang..
Aku mencium tangan mertuaku. Aim langsung heboh bertemu kakek neneknya dari Jambi. Beliau datang ke Jakarta untuk menemani anak-anak dirumah selama kami pergi berhaji.
Koper sudah dimasukan. Oleh oleh sudah disusun dibagasi. Kami meluncur pulang. Meninggalkan bandara dan aneka pesawat terbang yang jadi favorit Aim-calon pilot masa depan.
Aim kalao gede mau jadi apa ?
Jadi pilot !!
Lho katanya mau jadi MC ? Anak band ??
Iya jadi pilot sekaligus MC ama anak band…
Hah ?? Gubraaaak !!
Setelah makan siang di KFC Aim merengek “Bunda ayo kita liat pesawat…”
Bunda yang kegerahan karena baru pertama kali ini kebandara dengan berkerudung ogah ogahan. duh ? panas banget Aim. Bunda pusing. Belum terbiasa pake jilbab dengan berlama lama diluar ruangan berAC. Mana tempat menjemput bandara penuh orang lagi. Ugh!! Sumpek. Bunda penginnya duduk aja supaya nggak pusing.
Aim terus merengek “Bun, Aim kan pengin jadi pilot. Aim pengin liat pesawat apa yang Aim suka” Uhm, Bunda nggak tega juga. Oke deh…Bunda akhirnya menguatkan diri. Kami bergandengan tangan menaiki tangga anjungan untuk melihat pesawat.
Waaah, ternyata pilihan Aim tepat. Diatas anjungan banyak angina bertiup. Alhamdulillah, rasa gerah Bunda berkurang . Aim dengan antusias menunjuk nunjuk pesawat domestic yang sedang loading. Sriwijaya. Adam. Batavia. Lion dan banyak lagi
Aim juga sibuk dadah jika ada pesawat yang take off. Waaah heboh banget deh!! Walau berisik dengan deru pesawat. Menunggu di anjungan lebih nyaman dibanding dibawah. Aim punya keasyikan sendiri melihat pesawat. Bunda mengawasi sambil duduk manis. istirahat.
Satu jam berlalu. “ Udah yuk !! kayaknya bentar lagi Uti sama Kung mendarat nih…”
Aim segera menurut. Tapi Ugh …Bunda kesemutan nih . Mungkin kelamaan duduk bersila di bangku panjang. Aim menuntun Bunda yang tertatih tatih. “Makanya Bun, jangan kebanyakan makan emping, nanti asam urat” Aim bilang dengan sok tau.
“Hah ?? Siapa yang ngajarin gitu ?” tanya Bunda
“Mbak Isti “jawab Aim kalem
Hi..Hi..Bunda geli atas nasehat Aim. Bunda cuma kesemutan kok sayaaaaang..
Aku mencium tangan mertuaku. Aim langsung heboh bertemu kakek neneknya dari Jambi. Beliau datang ke Jakarta untuk menemani anak-anak dirumah selama kami pergi berhaji.
Koper sudah dimasukan. Oleh oleh sudah disusun dibagasi. Kami meluncur pulang. Meninggalkan bandara dan aneka pesawat terbang yang jadi favorit Aim-calon pilot masa depan.
Aim kalao gede mau jadi apa ?
Jadi pilot !!
Lho katanya mau jadi MC ? Anak band ??
Iya jadi pilot sekaligus MC ama anak band…
Hah ?? Gubraaaak !!
Sunday, November 19, 2006
Aim dan Iqro
Bunda dan Ayah berkemas buat pergi Haji . InsyaAllah –end November ini. Al quran di sortir, mana ya yang kira kira proper dibawa. Uhm, beli baru aja deh, koleksi yang ada dirumah kegedean kalo masuk koper.
“Aim juga pengin, Bun”
“pengin apa ?”
“Beliin Iqro “
Hm, Bunda terharu. Darimana dia tau soal Iqro ?? Dia bersekolah di TK umum. Bukan sekolah berbasis Islam. Teman temannya dari beragam agama. Kristen, Katholik dan Hindu. Kalo berdoapun mereka memakai bahasa Indonesia dengan menyebut “Tuhan”
"kenapa?" Ih, bukannya AIm masih kekecilan? Baca latinpun dia belum bisa kok.
“Aim juga pengin bisa ngaji seperti abang”
Kali ini Ayah yang terharu. Hm, sepertinya Aim ingin mendoakan selama kami pergi.
Abang memang teladan yang baik. Dengan bersekolah di SD Islam dan pernah private belajar ngaji dirumah selama 2 tahun, pak guru di kelas V pernah memuji Abang paling bagus mengaji –membaca Al Quran- diantara teman teman sekelas. Alhamdulillah…
Begitu Iqro – buku basic belajar huruf Arab- sudah dibeli, Aim minta yang lain
“Aim mau belajar ngaji kayak Abang dulu…”
Hm, Abang dulu kan belajar ngaji kelas 3 dan 4, rupanya kesadaran belajar ngaji buat Aim ternyata datang lebih dini.
Ayah kembali sibuk, menelphon seorang Ibu beranak empat yang tinggal dekat komplek kami-teman sekelasnya saat kuliah S2.
“Yan…dimana ya cari guru ngaji?? Yang tinggal deket sini aja”
“Guru ngaji Iqbal dulu kemana ?”
“udah pindah rumah…kejauhan”
“Mending anak anak kita barengin aja belajar ngajinya Ed, supaya mereka nggak bosen beajar ndiri”
“Boleh..boleh…atur aja deh…”
“Ok. Ntar gue cariin…”
Ayah dan Bunda senang. Abang dan Aim mau belajar ngaji. Semoga mereka kelak jadi anak yang sholeh dan bisa mendoakan kami. Amin.
“Aim juga pengin, Bun”
“pengin apa ?”
“Beliin Iqro “
Hm, Bunda terharu. Darimana dia tau soal Iqro ?? Dia bersekolah di TK umum. Bukan sekolah berbasis Islam. Teman temannya dari beragam agama. Kristen, Katholik dan Hindu. Kalo berdoapun mereka memakai bahasa Indonesia dengan menyebut “Tuhan”
"kenapa?" Ih, bukannya AIm masih kekecilan? Baca latinpun dia belum bisa kok.
“Aim juga pengin bisa ngaji seperti abang”
Kali ini Ayah yang terharu. Hm, sepertinya Aim ingin mendoakan selama kami pergi.
Abang memang teladan yang baik. Dengan bersekolah di SD Islam dan pernah private belajar ngaji dirumah selama 2 tahun, pak guru di kelas V pernah memuji Abang paling bagus mengaji –membaca Al Quran- diantara teman teman sekelas. Alhamdulillah…
Begitu Iqro – buku basic belajar huruf Arab- sudah dibeli, Aim minta yang lain
“Aim mau belajar ngaji kayak Abang dulu…”
Hm, Abang dulu kan belajar ngaji kelas 3 dan 4, rupanya kesadaran belajar ngaji buat Aim ternyata datang lebih dini.
Ayah kembali sibuk, menelphon seorang Ibu beranak empat yang tinggal dekat komplek kami-teman sekelasnya saat kuliah S2.
“Yan…dimana ya cari guru ngaji?? Yang tinggal deket sini aja”
“Guru ngaji Iqbal dulu kemana ?”
“udah pindah rumah…kejauhan”
“Mending anak anak kita barengin aja belajar ngajinya Ed, supaya mereka nggak bosen beajar ndiri”
“Boleh..boleh…atur aja deh…”
“Ok. Ntar gue cariin…”
Ayah dan Bunda senang. Abang dan Aim mau belajar ngaji. Semoga mereka kelak jadi anak yang sholeh dan bisa mendoakan kami. Amin.
Thursday, November 16, 2006
Spontanitas si Abang
Abang..ayo beresin kamarnya!!
Ngga usahlah Bun, ntar juga berantakan lagi
What?! Kalo gitu ngga usah makan aja, ntar juga laper lagi
Kalo abang sih bukan laper lagi, tapi laper teruuuus
Bunda nyengir, walau udah gede kadang spontanitas Iqbal masih bikin Bunda geli.
Mau makan bang ? Bunda panasin rendangnya ya??
Lho kata Bunda kalo makanan sering dipanasin jadi karsenogenik...bikin kangker?? trus gimana dong??
Hah?? kritis banget...waaah dijawab apa dong. Walau ngga sehat, rendang tetap enak sih..
Krisis pembantu. Bunda masih sibuk ngepel saat sms berbunyi.
Abang..bacain SMS di HP Bunda!!
Iqbal menyebut sebuah nama dan baca "Maaf lahir batin, Bu.."
Bunda lanjut ngepel sambil senyum senyum ndiri, ih tuh orang..sebut gue "Bu" ..behave banget!!
Lho Bun, emang ini dari anak bunda?? kok manggilnya "Bu"??? tanya Iqbal dengan nada sinis...ih.. persis banget Bunda.
halah!! emang harusnya apa??
kalo temen, panggil Bintari aja dooong
Bunda sedang mematut kerudung
Bang..Bunda cakep ngga pake jilbab??
ih..aneh..ngga pantes..parah!!
waduh??! Kenapa juga rindu dipuji he..he..
Bun, kalo nanti pergi haji bisa ngga telp tiap hari
What?! tiap hari? waaaah berapa duit kudu dibudgetkan??
Mekah jauh bang, telp tiap hari mahal..rasanya ngga mungkin deh
Tapi kan....Iqbal kangen..
Duh? Bunda terharu. Belum berangkat aja rasanya berat banget buat berpisah..40 hari tanpa melihat tampangnya, tanpa mendengar pertanyaan-nya yang kritis, tanpa mengomel nyuruh belajar, tanpa memeluknya sebelum tidur...duh? sanggupkah??
Abang sayang pastinya Bunda juga kangen...tapi kan Bunda pergi ibadah...berdoa sayang..agar kita bisa berkumpul kembali dengan selamat.
ugh!! Belum juga pergi Bunda udah mellow duluan..hiks..hiks..
Ngga usahlah Bun, ntar juga berantakan lagi
What?! Kalo gitu ngga usah makan aja, ntar juga laper lagi
Kalo abang sih bukan laper lagi, tapi laper teruuuus
Bunda nyengir, walau udah gede kadang spontanitas Iqbal masih bikin Bunda geli.
Mau makan bang ? Bunda panasin rendangnya ya??
Lho kata Bunda kalo makanan sering dipanasin jadi karsenogenik...bikin kangker?? trus gimana dong??
Hah?? kritis banget...waaah dijawab apa dong. Walau ngga sehat, rendang tetap enak sih..
Krisis pembantu. Bunda masih sibuk ngepel saat sms berbunyi.
Abang..bacain SMS di HP Bunda!!
Iqbal menyebut sebuah nama dan baca "Maaf lahir batin, Bu.."
Bunda lanjut ngepel sambil senyum senyum ndiri, ih tuh orang..sebut gue "Bu" ..behave banget!!
Lho Bun, emang ini dari anak bunda?? kok manggilnya "Bu"??? tanya Iqbal dengan nada sinis...ih.. persis banget Bunda.
halah!! emang harusnya apa??
kalo temen, panggil Bintari aja dooong
Bunda sedang mematut kerudung
Bang..Bunda cakep ngga pake jilbab??
ih..aneh..ngga pantes..parah!!
waduh??! Kenapa juga rindu dipuji he..he..
Bun, kalo nanti pergi haji bisa ngga telp tiap hari
What?! tiap hari? waaaah berapa duit kudu dibudgetkan??
Mekah jauh bang, telp tiap hari mahal..rasanya ngga mungkin deh
Tapi kan....Iqbal kangen..
Duh? Bunda terharu. Belum berangkat aja rasanya berat banget buat berpisah..40 hari tanpa melihat tampangnya, tanpa mendengar pertanyaan-nya yang kritis, tanpa mengomel nyuruh belajar, tanpa memeluknya sebelum tidur...duh? sanggupkah??
Abang sayang pastinya Bunda juga kangen...tapi kan Bunda pergi ibadah...berdoa sayang..agar kita bisa berkumpul kembali dengan selamat.
ugh!! Belum juga pergi Bunda udah mellow duluan..hiks..hiks..
Wednesday, November 15, 2006
Aim dan "Magnet" Ayah
Abang anak Bunda. Aim anak Ayah. Semua pembantu, Babysitter, Sopir kami udah tau itu. Maksudnya ? Abang lebih dekat sama Bunda, dan Aim lebih dekat sama Ayah. Aim kadang berlebihan, masa Ayah kekantor aja ditangisin ??
Makanya Bunda pernah nanya "Aim, kenapa sih lengket terus sama Ayah ?"
Aim menjawab innocent "Soalnya Ayah ada magnetnya..." hi..hi...
Akhir-akhir ini, kurang lebih sejak habis lebaran, Aim kok mendadak manja sama Bunda. Bunda suka dipeluk peluk, dicium cium, minta dipangku, disuapin...hih...padahal biasanya kalo Bunda mau peluk atau cium Aim ngeloyor duluan. Abang jadi sebel !! "Ah, Aim...sama Ayah aja sanaaaa...jangan ngerecokin Abang sama Bunda"
"Hm, kenapa ya ?" Bunda heran. Apalagi sebentar lagi Bunda dan Ayah -insya Allah- akan pergi lama untuk pergi haji. Apakah ini pertanda ganjil ? Apakah salah satu dari kami akan...
Ayah menukas "Ah, Bunda berlebihan...paling dia minta suaka politik...soalnya akhir akhir ini Aim sering bandel dan Ayah cubit" he..he..
Aim mendengar concern Bunda , dengan cepat dia menjawab "Soalnya Bunda sekarang juga ada magnetnya..." Waaaah Bunda seneng deh.....
Uhm, kalo diinget-inget kayaknya emang karena masa masa krisis pembantu-habis lebaran- kemarin Bunda kesana kemari sama Aim karena dia nggak mungkin ditinggal dirumah kosong, soalnya Abang udah sekolah dan Ayah udah ngantor...rasanya itu yang membuat Aim jadi kolokan sama Bunda.
Waaaaah walau magnet Ayah udah nggak ampuh sama Aim, tapi masih ada aja yang lengket sama Ayah. Siapa ?? Bunda!! he..he..
Makanya Bunda pernah nanya "Aim, kenapa sih lengket terus sama Ayah ?"
Aim menjawab innocent "Soalnya Ayah ada magnetnya..." hi..hi...
Akhir-akhir ini, kurang lebih sejak habis lebaran, Aim kok mendadak manja sama Bunda. Bunda suka dipeluk peluk, dicium cium, minta dipangku, disuapin...hih...padahal biasanya kalo Bunda mau peluk atau cium Aim ngeloyor duluan. Abang jadi sebel !! "Ah, Aim...sama Ayah aja sanaaaa...jangan ngerecokin Abang sama Bunda"
"Hm, kenapa ya ?" Bunda heran. Apalagi sebentar lagi Bunda dan Ayah -insya Allah- akan pergi lama untuk pergi haji. Apakah ini pertanda ganjil ? Apakah salah satu dari kami akan...
Ayah menukas "Ah, Bunda berlebihan...paling dia minta suaka politik...soalnya akhir akhir ini Aim sering bandel dan Ayah cubit" he..he..
Aim mendengar concern Bunda , dengan cepat dia menjawab "Soalnya Bunda sekarang juga ada magnetnya..." Waaaah Bunda seneng deh.....
Uhm, kalo diinget-inget kayaknya emang karena masa masa krisis pembantu-habis lebaran- kemarin Bunda kesana kemari sama Aim karena dia nggak mungkin ditinggal dirumah kosong, soalnya Abang udah sekolah dan Ayah udah ngantor...rasanya itu yang membuat Aim jadi kolokan sama Bunda.
Waaaaah walau magnet Ayah udah nggak ampuh sama Aim, tapi masih ada aja yang lengket sama Ayah. Siapa ?? Bunda!! he..he..
Tuesday, November 14, 2006
Abang dan Ngompol
Aim ngompol itu biasa. Abang ngompol duh? Luar biasa..Apanya ? Bau pesingnya lah..gubraaak bikin pingsan!!
Padahal semalam sebelumnya, baru aja Abang ngobrol sama Ayah
Iqbal : Sejak kapan Sholat itu wajib buat anak anak
Ayah : Kalo udah akil baliq
Iqbal : Apa itu akil baliq ?
Ayah Uhm, kalo udah mimpi basah
Apa itu mimpi basah ?
Nah lho!! Ayah speechless. Gimana ngejelasinnya??
Untung Iqbal ngga mendesak
Kami kaget begitu tau Iqbal ngompol. Iqbal cuma nyengir malu.
Ah, Iqbal..Bunda jadi inget kalo Bunda juga sampe SD juga masih sering ngompol. Dan saat itu Bunda masih terlalu kecil untuk tau apakah ini faktor fisik atau kejiwaan. Sebab Bunda dapat disitus bahwa penyebab kejiwaan anak yang ngompol bisa jadi karena
• Kelabilan kejiwaan anak yang bermula dari kelabilan keluarga.
• Anak merasa tidak mendapat perhatian keluarga, rasa aman dan ketentraman dalam keluarganya.
• Terlalu tegang dan memberi hukuman yang berlebihan kepada anak yang mempersulit masalah.
• Perasaan anak yang senantiasa merasa takut, kegon-cangan dan hilangnya kepercayaan terhadap orang di sekelilingnya.
• Perasaan cemburu terhadap yang lain atau dengki terhadap orang lain.
• Meninggalkan anak sendirian dalam jangka waktu yang lama, atau perasaan takutnya kepada sesuatu seperti kegelapan dan sebagainya.
Bunda nggak lupa saat Mamah Bunda bilang gini
"kalo ngompol terus, tau nggak apa obatnya?"
Bunda kecil menggeleng.
"cari capung trus disuruh gigit pusermu, supaya berhenti ngompol"
Waaaah...takut!!
Back to Iqbal dan urusan ompolnya
Ayah :Iqbal kenapa ngompol??
Iqbal: Ngga sadar..apa itu yang disebut mimpi basah?
Ayah : waaaah...ya nggak lah.
Bunda : Makanya kalo mau bobo jangan lupa pipis dulu..Bunda tulis di blog ah
Iqbal : jangaaaaan ...malu Bun
Bunda : Biar ah..ntar kalo Iqbal udah gede pasti geli bacanya
Well, Bunda berharap Iqbal ngompol hanya untuk kali ini saja dan tidak berlarut seperti saat Bunda kanak kanak. Ah Iqbal..udah mau SMP kok masih ngompol!!
Hari gini gitu lho...dimana kudu cari capung??
Padahal semalam sebelumnya, baru aja Abang ngobrol sama Ayah
Iqbal : Sejak kapan Sholat itu wajib buat anak anak
Ayah : Kalo udah akil baliq
Iqbal : Apa itu akil baliq ?
Ayah Uhm, kalo udah mimpi basah
Apa itu mimpi basah ?
Nah lho!! Ayah speechless. Gimana ngejelasinnya??
Untung Iqbal ngga mendesak
Kami kaget begitu tau Iqbal ngompol. Iqbal cuma nyengir malu.
Ah, Iqbal..Bunda jadi inget kalo Bunda juga sampe SD juga masih sering ngompol. Dan saat itu Bunda masih terlalu kecil untuk tau apakah ini faktor fisik atau kejiwaan. Sebab Bunda dapat disitus bahwa penyebab kejiwaan anak yang ngompol bisa jadi karena
• Kelabilan kejiwaan anak yang bermula dari kelabilan keluarga.
• Anak merasa tidak mendapat perhatian keluarga, rasa aman dan ketentraman dalam keluarganya.
• Terlalu tegang dan memberi hukuman yang berlebihan kepada anak yang mempersulit masalah.
• Perasaan anak yang senantiasa merasa takut, kegon-cangan dan hilangnya kepercayaan terhadap orang di sekelilingnya.
• Perasaan cemburu terhadap yang lain atau dengki terhadap orang lain.
• Meninggalkan anak sendirian dalam jangka waktu yang lama, atau perasaan takutnya kepada sesuatu seperti kegelapan dan sebagainya.
Bunda nggak lupa saat Mamah Bunda bilang gini
"kalo ngompol terus, tau nggak apa obatnya?"
Bunda kecil menggeleng.
"cari capung trus disuruh gigit pusermu, supaya berhenti ngompol"
Waaaah...takut!!
Back to Iqbal dan urusan ompolnya
Ayah :Iqbal kenapa ngompol??
Iqbal: Ngga sadar..apa itu yang disebut mimpi basah?
Ayah : waaaah...ya nggak lah.
Bunda : Makanya kalo mau bobo jangan lupa pipis dulu..Bunda tulis di blog ah
Iqbal : jangaaaaan ...malu Bun
Bunda : Biar ah..ntar kalo Iqbal udah gede pasti geli bacanya
Well, Bunda berharap Iqbal ngompol hanya untuk kali ini saja dan tidak berlarut seperti saat Bunda kanak kanak. Ah Iqbal..udah mau SMP kok masih ngompol!!
Hari gini gitu lho...dimana kudu cari capung??
Monday, November 13, 2006
Aim and Bahasa English
Bunda dan Ayah ngomong jowo ngerasani anak anak, supaya mereka nggak paham apa yang diomongin, soalnya mereka duduk di jok belakang peugeot kami. Aim protes..
"Jangan ngomong gitu dong...Aim kan nggak ngerti.."
"jadi ngomong apa ? " tanya Bunda
"ngomong Inggris aja..Aim ngerti kok"
Kami berempat ketawa mendengar Aim sok tau.
Kali lain Ayah dan anak-anak pergi bersama teman lama Ayah. Mereka diantar pulang ke rumah sama teman Ayah itu. Ketika turun dari mobil Ayah bilang "Ayo anak-anak, bilang terimakasih..."
Aim merespon cepat " Thank you Friends!!"
Teman Ayah tertawa ngakak!!
Berikutnya Aim nimbrung waktu Bunda ngobrol sama Ayah "Adore tuh artinya apa sih ??
belum juga Ayah sempat menyahut, Aim sudah menukas "A door itu artinya sebuah pintu ...Bunda sayaaang!!"
Gubraaaaak Bunda tertawa geli!!
Ah, Aim emang jago English ya...
"Jangan ngomong gitu dong...Aim kan nggak ngerti.."
"jadi ngomong apa ? " tanya Bunda
"ngomong Inggris aja..Aim ngerti kok"
Kami berempat ketawa mendengar Aim sok tau.
Kali lain Ayah dan anak-anak pergi bersama teman lama Ayah. Mereka diantar pulang ke rumah sama teman Ayah itu. Ketika turun dari mobil Ayah bilang "Ayo anak-anak, bilang terimakasih..."
Aim merespon cepat " Thank you Friends!!"
Teman Ayah tertawa ngakak!!
Berikutnya Aim nimbrung waktu Bunda ngobrol sama Ayah "Adore tuh artinya apa sih ??
belum juga Ayah sempat menyahut, Aim sudah menukas "A door itu artinya sebuah pintu ...Bunda sayaaang!!"
Gubraaaaak Bunda tertawa geli!!
Ah, Aim emang jago English ya...
Saturday, November 11, 2006
School of rock - School of Fun
Film ini diputar di HBO..tapi kami juga punya DVDnya. Film anak anak yang bagus, karena full music..rock, pastinya.
Berawal dari seorang rocker yang depresi karena ngga kunjung sukses. Satu hari ada telp untuk his roommate, tawaran jadi guru penganti, ngajar disekolah private yang mahal dan elite. Kepepet butuh duit, rocker yang diperankan rocker beneran ini, berpura pura jadi his roommate dan pergi mengajar
Kehebohan dimulai. alih alih mengajar math geografi atau history..selama tiga minggu dia mendidik muridnya main musik. Rock pastinya. bukan cuma main instrumen dikelas. tapi juga sejarah rock, demo VCD, dan pernik pernik urusan backstage.
Jadilah anak anak keluarga kaya yang tadinya jaim. kutu buku. taat rules dan nyaris nggak punya emosi berubah jadi anak anak yang ekspresif. cool.keren. Untungnya tetap ditekannkan bahwa rock tidak selalu identik dengan smoke dan drunk
Music Rock. Intinya memang tentang pemberontakan. Anti kemapanan. Kekecewaan tanpa kecengengan. Patah hati tanpa mellow yellow. Music rock emang pilihan bagi yang berjiwa muda. cool. keren. makanya anak anak segera suka. Senang punya pilihan menyalurkan rasa marah dan frustasi dengan cara yang fun, bermusik
Iqbal menonton dengan antusias. ketawa ketawa liat kekonyolan sepanjang film. Dia jadi tau banyak hal tentang music rock karena film itu bercerita dengan cara yang begitu dekat dengan kesehariannya. Sekolah. Guru. Nilai. Pelajaran. Pertemanan.... Gue banget gitu lho
Pada akhirnya kedok rocker yang menyamar jadi guru gadungan itu memang terbongkar. Tapi paling tidak film ini menambah wawasan orang tua, bukan cuma musik klasik..Rock bisa juga jadi pilihan.
Bermusik. Bunda percaya bisa menyeimbangkan perkembangan otak kiri dan kanan. well, Bunda pernah belajar gitar music klasik (so boring you know..) tapi kalo nantinya Iqbal pilih rock...Bunda sih ok aja. Rock emang lebih ekspresif...kalo nggak percaya tonton aja school of rock!! Have fun!
Aim merengek "Ayah...Aim pengin ikut sekolah musik kayak gitu."
Bunda dan Ayah bertukar pandang....
Nah lho..dimana ya ??
Berawal dari seorang rocker yang depresi karena ngga kunjung sukses. Satu hari ada telp untuk his roommate, tawaran jadi guru penganti, ngajar disekolah private yang mahal dan elite. Kepepet butuh duit, rocker yang diperankan rocker beneran ini, berpura pura jadi his roommate dan pergi mengajar
Kehebohan dimulai. alih alih mengajar math geografi atau history..selama tiga minggu dia mendidik muridnya main musik. Rock pastinya. bukan cuma main instrumen dikelas. tapi juga sejarah rock, demo VCD, dan pernik pernik urusan backstage.
Jadilah anak anak keluarga kaya yang tadinya jaim. kutu buku. taat rules dan nyaris nggak punya emosi berubah jadi anak anak yang ekspresif. cool.keren. Untungnya tetap ditekannkan bahwa rock tidak selalu identik dengan smoke dan drunk
Music Rock. Intinya memang tentang pemberontakan. Anti kemapanan. Kekecewaan tanpa kecengengan. Patah hati tanpa mellow yellow. Music rock emang pilihan bagi yang berjiwa muda. cool. keren. makanya anak anak segera suka. Senang punya pilihan menyalurkan rasa marah dan frustasi dengan cara yang fun, bermusik
Iqbal menonton dengan antusias. ketawa ketawa liat kekonyolan sepanjang film. Dia jadi tau banyak hal tentang music rock karena film itu bercerita dengan cara yang begitu dekat dengan kesehariannya. Sekolah. Guru. Nilai. Pelajaran. Pertemanan.... Gue banget gitu lho
Pada akhirnya kedok rocker yang menyamar jadi guru gadungan itu memang terbongkar. Tapi paling tidak film ini menambah wawasan orang tua, bukan cuma musik klasik..Rock bisa juga jadi pilihan.
Bermusik. Bunda percaya bisa menyeimbangkan perkembangan otak kiri dan kanan. well, Bunda pernah belajar gitar music klasik (so boring you know..) tapi kalo nantinya Iqbal pilih rock...Bunda sih ok aja. Rock emang lebih ekspresif...kalo nggak percaya tonton aja school of rock!! Have fun!
Aim merengek "Ayah...Aim pengin ikut sekolah musik kayak gitu."
Bunda dan Ayah bertukar pandang....
Nah lho..dimana ya ??
Friday, November 10, 2006
Abang dan Blogger
Abang adalah pembaca setia blog Catatan Bunda ini.
Bunda suka tanya "apakah yang bunda tulis betul?"
Biasalah..cek and ricek apakah dia ngerti perasaan Bunda yang tertulis disitu
Iqbal biasanya mengangguk "kayaknya kejadian hari hari kita biasa aja, tapi kalo udah ditulis diblog, jadi menarik bacanya.."
waaaah Bunda tersanjung. Terimakasih sayaaaaang...you’re my inspiration...
"Bang..Bunda kan tanya Oom Heru apakah Abang dan Aim sesuai dengan tulisan Bunda di blog..."
"trus Oom Heru bilang apa?"
Bunda menunjukan SMS Heru "Iya Bin..lebih nakal :-D "
Iqbal protes "Kenapa Oom Heru bisa bilang kita lebih nakal?! kan dia baru sekali ketemu kita kita".
waah?! Bunda speechless. Uhm, coba ntar kamu sms oom Heru ndiri deh..
Iqbal tertarik bikin blog. Bunda bukakan account di blogger. pilihkan template. pokoknya tinggal nulis deh.
Lamaaaa Abang depan komputer ngga juga nulis.
Ayo dong mulai nulis, nanti Bunda bantu posting
soal apa ya?
ya tentang hari hari Iqbal aja..yang gampang
lha kan udah ditulis semua diblog Bunda
kan kalo Iqbal yang tulis pastinya beda
nggalah..kalo kejadiannya sama..bacanya pasti bosen karena sama.
Iqbal akhirnya ngeloyor pergi meninggalkan blognya yang masih kosong..melompong
waduh??
Bunda suka tanya "apakah yang bunda tulis betul?"
Biasalah..cek and ricek apakah dia ngerti perasaan Bunda yang tertulis disitu
Iqbal biasanya mengangguk "kayaknya kejadian hari hari kita biasa aja, tapi kalo udah ditulis diblog, jadi menarik bacanya.."
waaaah Bunda tersanjung. Terimakasih sayaaaaang...you’re my inspiration...
"Bang..Bunda kan tanya Oom Heru apakah Abang dan Aim sesuai dengan tulisan Bunda di blog..."
"trus Oom Heru bilang apa?"
Bunda menunjukan SMS Heru "Iya Bin..lebih nakal :-D "
Iqbal protes "Kenapa Oom Heru bisa bilang kita lebih nakal?! kan dia baru sekali ketemu kita kita".
waah?! Bunda speechless. Uhm, coba ntar kamu sms oom Heru ndiri deh..
Iqbal tertarik bikin blog. Bunda bukakan account di blogger. pilihkan template. pokoknya tinggal nulis deh.
Lamaaaa Abang depan komputer ngga juga nulis.
Ayo dong mulai nulis, nanti Bunda bantu posting
soal apa ya?
ya tentang hari hari Iqbal aja..yang gampang
lha kan udah ditulis semua diblog Bunda
kan kalo Iqbal yang tulis pastinya beda
nggalah..kalo kejadiannya sama..bacanya pasti bosen karena sama.
Iqbal akhirnya ngeloyor pergi meninggalkan blognya yang masih kosong..melompong
waduh??
Sunday, November 05, 2006
Abang jadi Imam Sholat
Ayah sholat magrib dimasjid kompleks, sampe rumah jam 6.30. Buru buru Abang dan Bunda rebutan wudhu..sama sama takut dimarahin Ayah soalnya belum sholat..
“Ayo Bang jamaah ama Bunda. Abang yang jadi imam “.
uhm, udah lama Ayah nyuruh Iqbal belajar jadi imam sholat jamaah ma Bunda, tapi dia selalu menolak..
kapan kapan lah, Iqbal menawar
sekarang!!
kapan kapan aja
Ngga..sekarang!!
kapan kapan please..
No!! sekarang!!
wah !! tone suara Ayah dah tinggi tuh
Iqbal tau, kalo kata please tak lagi mempan, means tak bisa lagi ditawar.
Dengan ogah-ogahan dia mengambil posisi depan Bunda buat sholat jamaah. Pertama kali jadi Imam nih.
Waah, Bunda nggak konsen nih..sibuk merhatiin si Imam cilik. Dari takbir ke Al Fatihah pertama kok cepet amat? ngga baca doa Iftitah Bang?? Al Fatihah ok, surat pendek dia pilih yang paling gampang..qulhu..ok, rakaat pertama lewat selamat.
Begitu rakaat kedua, saat surat pendek- dia mau baca qulhu lagi..eh mendadak ganti surat al fill, ih tapi kok bacaannya tersendat sendat gitu? Lupa lupa inget? Nggak hapal Bang? Sungguh Bunda jadi gak konsen!!
Selesai salam juga mengelikan. Biasanya kan kalo Ayah jadi imam, Bunda cium tangan Ayah lalu Iqbal cium tangan ayah Bunda. Tapi kali ini lucu, justru sang Imam yang cium tangan Bunda. duh? Bunda terharu. Iqbal yang dulu imut dikandung dirahim selama 9 bulan, sekarang udah bisa jadi imam shalat Bunda..We Love and proud of you..Bang !!
“Ayo Bang jamaah ama Bunda. Abang yang jadi imam “.
uhm, udah lama Ayah nyuruh Iqbal belajar jadi imam sholat jamaah ma Bunda, tapi dia selalu menolak..
kapan kapan lah, Iqbal menawar
sekarang!!
kapan kapan aja
Ngga..sekarang!!
kapan kapan please..
No!! sekarang!!
wah !! tone suara Ayah dah tinggi tuh
Iqbal tau, kalo kata please tak lagi mempan, means tak bisa lagi ditawar.
Dengan ogah-ogahan dia mengambil posisi depan Bunda buat sholat jamaah. Pertama kali jadi Imam nih.
Waah, Bunda nggak konsen nih..sibuk merhatiin si Imam cilik. Dari takbir ke Al Fatihah pertama kok cepet amat? ngga baca doa Iftitah Bang?? Al Fatihah ok, surat pendek dia pilih yang paling gampang..qulhu..ok, rakaat pertama lewat selamat.
Begitu rakaat kedua, saat surat pendek- dia mau baca qulhu lagi..eh mendadak ganti surat al fill, ih tapi kok bacaannya tersendat sendat gitu? Lupa lupa inget? Nggak hapal Bang? Sungguh Bunda jadi gak konsen!!
Selesai salam juga mengelikan. Biasanya kan kalo Ayah jadi imam, Bunda cium tangan Ayah lalu Iqbal cium tangan ayah Bunda. Tapi kali ini lucu, justru sang Imam yang cium tangan Bunda. duh? Bunda terharu. Iqbal yang dulu imut dikandung dirahim selama 9 bulan, sekarang udah bisa jadi imam shalat Bunda..We Love and proud of you..Bang !!
Friday, November 03, 2006
Aim dan Halal Bihalal
Selamat hari lebaran
Minal Aidin Wal faidszin
Maafkan lahir dan batin..
Begitu suara lagu riang yang diputar di TK Adhyaksa. Bunda mengantar Aim ke sekolah. Sedikit telat. Maklum rumah masih cetang perenang. Pembantu belum datang. "Ayo Aim, buruan lari gih…" Bunda menyuruh Aim bergegas sebab para anak-anak sudah berkumpul di aula sekolah.
Bunda parkir lalu bergabung. Ada apa nih rame rame potong padi ?? Oh rupanya hari pertama masuk sekolah seusai libur lebaran ini diawali dengan halal bihalal. Bu guru sibuk mengatur anak-anak, setelah mereka rapi berbaris, Ibu Guru juga berjajar membentuk barisan.
Waaaaaaaah Bunda punya ide, Bunda gerak cepat..mumpung nih mereka ngumpul semua, Bunda mulai menyalami barisan bu guru dari ujung, bu Kus, bu Yani..trus sampai semua guru disalami. Orang tua murid yang stand by di situ juga buru-buru ngikutin kelakuan Bunda. Anak-anak jadi tertunda salamannya. Nunggu para ibu kelar bersalamanan dengan bu Guru.
Bu yani berkomentar "wah ibu ibu nih kreatif, orang kita siap-siap buat halal bihalal sama anak anak, eh diduluin"
Bunda nyengir bandel. Ye..namanya juga kesempatan….sori ya anak-anak, emak emak nyerobot duluan he..he..Akhirnya anak anak bersalaman dan satu satu masuk kelas dengan tertib.
Saat pulang Ms Andri – guru bahasa Inggris di sekolah Aim bertanya
"katanya mau pergi haji ya Bu ?"
"Uhm, siapa yang bilang, Bu ??"
Wah tau dari mana bu guru ya ? rencananya Bunda berpamitan nanti aja seminggu sebelm berangkat. Sekalian nitipin Aim.
"Aim"
"Emang Aim cerita apa aja ??"
"Dia bilang Ayah bunda mau pergi Haji...Saya tanya trus Aim sama siapa di rumah ??
dia bilang sendiri aja, soalnya Kung condet juga mau ke Eropa..."
What ??!! Bunda ketawa geli. Ya ampun Aim !! kamu teh apa aja diceritain??
Bunda meng-sms Ayah, berbagi cerita lucu
Ayah membalas He’s a good PR... you know..
Minal Aidin Wal faidszin
Maafkan lahir dan batin..
Begitu suara lagu riang yang diputar di TK Adhyaksa. Bunda mengantar Aim ke sekolah. Sedikit telat. Maklum rumah masih cetang perenang. Pembantu belum datang. "Ayo Aim, buruan lari gih…" Bunda menyuruh Aim bergegas sebab para anak-anak sudah berkumpul di aula sekolah.
Bunda parkir lalu bergabung. Ada apa nih rame rame potong padi ?? Oh rupanya hari pertama masuk sekolah seusai libur lebaran ini diawali dengan halal bihalal. Bu guru sibuk mengatur anak-anak, setelah mereka rapi berbaris, Ibu Guru juga berjajar membentuk barisan.
Waaaaaaaah Bunda punya ide, Bunda gerak cepat..mumpung nih mereka ngumpul semua, Bunda mulai menyalami barisan bu guru dari ujung, bu Kus, bu Yani..trus sampai semua guru disalami. Orang tua murid yang stand by di situ juga buru-buru ngikutin kelakuan Bunda. Anak-anak jadi tertunda salamannya. Nunggu para ibu kelar bersalamanan dengan bu Guru.
Bu yani berkomentar "wah ibu ibu nih kreatif, orang kita siap-siap buat halal bihalal sama anak anak, eh diduluin"
Bunda nyengir bandel. Ye..namanya juga kesempatan….sori ya anak-anak, emak emak nyerobot duluan he..he..Akhirnya anak anak bersalaman dan satu satu masuk kelas dengan tertib.
Saat pulang Ms Andri – guru bahasa Inggris di sekolah Aim bertanya
"katanya mau pergi haji ya Bu ?"
"Uhm, siapa yang bilang, Bu ??"
Wah tau dari mana bu guru ya ? rencananya Bunda berpamitan nanti aja seminggu sebelm berangkat. Sekalian nitipin Aim.
"Aim"
"Emang Aim cerita apa aja ??"
"Dia bilang Ayah bunda mau pergi Haji...Saya tanya trus Aim sama siapa di rumah ??
dia bilang sendiri aja, soalnya Kung condet juga mau ke Eropa..."
What ??!! Bunda ketawa geli. Ya ampun Aim !! kamu teh apa aja diceritain??
Bunda meng-sms Ayah, berbagi cerita lucu
Ayah membalas He’s a good PR... you know..
Wednesday, November 01, 2006
Aim tukang bantak bantak..
Lebaran H+3 Aim bilang gini..
Bunda tulisin undangan dong, kata Aim sambil mengangsurkan notes kecil."Apa yang perlu ditulis?" Bunda mengambil ballpoint Aim mendikte. Ugh gayanya bossy banget. Bunda senyum senyum geli menulis
===UNDANGAN====
Ayo kita Pesta nonton VCD
Hari : Ini
Tanggal : sekarang
Tempat : Rumah Aim
Jam : Satu
Filmnya : Monster House
salam, Aim
udah kelar nih..
ditulis dong buat siapa..
emang buat siapa ??
satu buat Dion, satu buat Alif
what?? serius nih?? Dion dan Alif adalah cucu tetangga disini
walau heran Bunda menulis juga. satu to Dion, satu lagi to Alif.
Aim segera kabur keluar rumah. nganter undangan!! waduh??
Aim ribut terus. jam berap nih Bun??
setengan satu
Bunda kaget melihat Aim bersiap. meja dan kursi kecil ditaruh depan pintu rumah. ini tempat beli tiket Bun..katanya sambil menyusun kertas kertas yang disobek dari notes kecilnya.
Bunda mulai ngga enak ati dan berbisik pada Ayah. Bilangin tuh jangan kecewa kalo Dion dan Alif ngga dateng. mama mereka pasti pikir undangan itu joke. Aim aja yang terlalu kreatif.
Ayah bilang apa adanya sama Aim.
"nggak papa kita kan bisa bikin pesta sendiri di rumah.."
waduh? kalo Aim dah nyebut pesta it means rumah jadi super berantakan..gulungan kertas krep yang sudah disuwir suwir dipasang didinding..kayak ada yang mau ultah. hujan kertas disiapin . tissu gulung disobek sobek. waaaah!! Aim... siapa yang mau beresin??
Ugh! Bunda mah pasrah aja. sejak kecil Aim emang sudah menyebut dirinya tukang bantak bantak. kami geli, soalnya waktu itu dia sendiri belum fasih bilang sesuai yang dimaksud tukang berantak berantak. kalo ada pembantu di rumah sih Bunda cuek aja, mereka yang bereskan. tapi H+3 lebaran gini?? yo wis Bunda cuma bisa pasrah liat kertas hiasan pesta bertaburan dimana mana. demi imaginasi aim, jadi event organizer pesta nonton VCD.
Sebuah Taruna ijo ujug-ujug parkir depan rumah. waaah tante Dian dan oom Rudi datang berlebaran. Ugh!! Bunda belum sempat beresin rumah nih."ayo masuk.. masuk.. tante ..Oom.. "
Tante langsung pusing liat rumah yang berantakan gara-gara kreatifitas Aim bikin pesta."Duh Aim...tante Dian sih sakit panas, tinggal dirumah berantakan gini.." ledek tante Dian..
hm, dibanding rumah Papi Mami yang bersih kinclong, rumah Tante dan Oom yang apik resik di bekasi. Rumah kami emang paling berantakan. Bunda tertawa keras. nggak papa sedikit kotor. its ok a litte bit messy, yang penting kami happy..We love u son, walau kamu tukang bantak bantak :-D
a house
should be clean enough to be healthy
should be dirty enough to be happy
Bunda tulisin undangan dong, kata Aim sambil mengangsurkan notes kecil."Apa yang perlu ditulis?" Bunda mengambil ballpoint Aim mendikte. Ugh gayanya bossy banget. Bunda senyum senyum geli menulis
===UNDANGAN====
Ayo kita Pesta nonton VCD
Hari : Ini
Tanggal : sekarang
Tempat : Rumah Aim
Jam : Satu
Filmnya : Monster House
salam, Aim
udah kelar nih..
ditulis dong buat siapa..
emang buat siapa ??
satu buat Dion, satu buat Alif
what?? serius nih?? Dion dan Alif adalah cucu tetangga disini
walau heran Bunda menulis juga. satu to Dion, satu lagi to Alif.
Aim segera kabur keluar rumah. nganter undangan!! waduh??
Aim ribut terus. jam berap nih Bun??
setengan satu
Bunda kaget melihat Aim bersiap. meja dan kursi kecil ditaruh depan pintu rumah. ini tempat beli tiket Bun..katanya sambil menyusun kertas kertas yang disobek dari notes kecilnya.
Bunda mulai ngga enak ati dan berbisik pada Ayah. Bilangin tuh jangan kecewa kalo Dion dan Alif ngga dateng. mama mereka pasti pikir undangan itu joke. Aim aja yang terlalu kreatif.
Ayah bilang apa adanya sama Aim.
"nggak papa kita kan bisa bikin pesta sendiri di rumah.."
waduh? kalo Aim dah nyebut pesta it means rumah jadi super berantakan..gulungan kertas krep yang sudah disuwir suwir dipasang didinding..kayak ada yang mau ultah. hujan kertas disiapin . tissu gulung disobek sobek. waaaah!! Aim... siapa yang mau beresin??
Ugh! Bunda mah pasrah aja. sejak kecil Aim emang sudah menyebut dirinya tukang bantak bantak. kami geli, soalnya waktu itu dia sendiri belum fasih bilang sesuai yang dimaksud tukang berantak berantak. kalo ada pembantu di rumah sih Bunda cuek aja, mereka yang bereskan. tapi H+3 lebaran gini?? yo wis Bunda cuma bisa pasrah liat kertas hiasan pesta bertaburan dimana mana. demi imaginasi aim, jadi event organizer pesta nonton VCD.
Sebuah Taruna ijo ujug-ujug parkir depan rumah. waaah tante Dian dan oom Rudi datang berlebaran. Ugh!! Bunda belum sempat beresin rumah nih."ayo masuk.. masuk.. tante ..Oom.. "
Tante langsung pusing liat rumah yang berantakan gara-gara kreatifitas Aim bikin pesta."Duh Aim...tante Dian sih sakit panas, tinggal dirumah berantakan gini.." ledek tante Dian..
hm, dibanding rumah Papi Mami yang bersih kinclong, rumah Tante dan Oom yang apik resik di bekasi. Rumah kami emang paling berantakan. Bunda tertawa keras. nggak papa sedikit kotor. its ok a litte bit messy, yang penting kami happy..We love u son, walau kamu tukang bantak bantak :-D
a house
should be clean enough to be healthy
should be dirty enough to be happy
Subscribe to:
Posts (Atom)